Cerita ini berawal dari kehidupan seorang Ibu dan Ayah yang merantau dari pedalaman di Kalimantan. Mereka merantau ingin mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka ingin membangun keluarganya untuk hidup bahagia dan berkecukupan nantinya. Namun, mereka sadar bahwa mimpi itu tidak akan terwujud tanpa kerja keras dan jerih payah yang cukup.

Perjalanan hidup mereka tidak selamanya berjalan mulus. Perantauan mereka diawali sebagai penjahit dan sales baju dengan penghasilan pas-pasan. Tinggal di rumah sewaan kecil bersama 1 anak perempuan, yaitu kakak tertuaku. Dari sinilah perjuangannya dimulai. Mereka bekerja keras, membanting tulang untuk menabung agar mampu membangun usahanya sendiri.

Tentu saja, hal ini tidak dicapai semudah yang dipikirkan. Ibuku terus menjalani kehidupan sebagai penjahit bahkan saat mengandung kakak laki-lakiku. Mereka mengalami krisis terutama saat tragedi pada tahun 1998. Mereka terpaksa pindah dan bersembunyi agar anak-anaknya aman.

Hingga suatu saat uang mereka cukup untuk membuka toko sendiri. Dengan sedikit tindakan nekat mereka menggunakan uang tabungan mereka untuk membuka toko elektronik dengan segala konsiderasi. Mereka tetap harus bekerja keras membangun bisnis baru mereka namun hal ini membuat perekonomian mereka menjadi lebih baik hingga saatnya aku lahir. Merekapun sekarang mampu membeli rumah sendiri untuk pertama kalinya.

Sampai sekarang Ayahku juga membuka bisnis baju dengan hasil dari bisnis elektronik tersebut. Walaupun sempat melanda rugi, Ayah dan Ibuku tetap tegar dalam menghadapi kegagalan tersebut hingga saat ini, keluarganya dapat hidup dengan nyaman. Seperti yang selalu dikatakan Ibu dan Ayahku padaku, kata lelah akan menjauh dengan sendirinya jika kamu tetap fokus dan berjuang. Proses tidak akan mengkhianati hasil dari semua usaha yang sudah kamu lakukan.

Dari pesan tersebut, aku sadar bahwa ketakutan akan kejatuhan dan kegagalan terkadang membuat kita menyerah dan mundur. Namun, jika kita tetap sabar dan yakin terhadap apa yang kita lakukan, kesuksesan akan datang padaku. Hal ini juga mengajarkanku untuk tidak mengerjakan segala sesuatu dengan setengah hati.

Ps. Artikel ini merupakan hasil mata kuliah Narrative Development dan dirangkum dari hasil wawancara dengan narasumber.