Millenials sering CHECKOUT?! Intip dan kenali apa itu perilaku konsumtif
Generasi milenial merupakan generasi Y, yang menurut para ahli dikelompokan mulai dari tahun 1980 hingga awal tahun 2000an. Pada generasi ini sudah muncul teknologi-teknologi baru untuk mempermudah kehidupan, salah satunya adalah gadget elektronik. Berbagai aktifitas sehari-hari para generasi milenial ditunjang melalui teknologi elektronik tersebut. Beberapa kemajuan dalam bidang usaha yang diperankan oleh teknologi elektronik dan digital ialah website/aplikasi digital untuk berbelanja.
APA ITU DIGITAL PLATFROM DAN ECOMMERCE?
Digital platform adalah sebuah media komunikasi digital seperti website, aplikasi dan social media. Sedangkan, Ecommerce adalah pembelian dan penjualan barang atau jasa, atau transmisi dana atau data, melalui jaringan elektronik, terutama internet. Transaksi bisnis ini terjadi baik sebagai bisnis-ke-bisnis (B2B), bisnis-ke-konsumen (B2C), konsumen-ke-konsumen atau konsumen-ke-bisnis. Seperti yang kita ketahui beberapa platform ecommerce yang sering kita jumpai adalah Shopee, TokoPedia, BliBli, Lazada,dll merupakan sebuha media online untuk kegiatan penjualan dan pembelian.
APA ITU PERILAKU KONSUMTIF & EFEK BURUKNYA?
Perilaku konsumtif merupakan gaya hidup seseorang yang gemar membelanjakan uangnya tanpa berpikir Panjang dan matang. Perilaku konsumtif ini dapat menimbulkan permasalahan dan kekhawatiran ekonomi, berikut merupakan dampak buruknya
- Kesulitan untuk mengatur keuangan
- Boros dan gaya hidup hedonism
- Tidak bijak dalam menentukan pengeluaran
- Menimbulkan sikap FOMO (fear of missing out) Ketika melihat orang lain memiliki barang yang lebih baru dan trendy.
MENGAPA GENERAI MILLENIAL DINILAI KONSUMTIF?
Menggabungkan peristiwa yang membentuk fakta bahwa, tidak seperti Gen X dan baby boomer, banyak milenial lulus ketika tingkat pengangguran tinggi, pekerjaan langka dan gaji lebih rendah (meskipun biaya hidup lebih tinggi). Banyak yang harus mengambil pekerjaan yang membuat mereka terlalu memenuhi syarat, pindah kembali ke rumah orang tua l mereka (37% milenial telah melakukan ini) atau menunda hal-hal seperti pernikahan dan memiliki anak karena alasan keuangan.
Bahkan dalam menghadapi awal yang sulit ini, mayoritas populasi ini akhirnya mencapai peningkatan daya beli dan pengaruh pasar. Mengingat sejarah mereka, milenial mendekati belanja dengan cara yang sangat berbeda dari generasi yang lebih tua.
APAKAH ADA KAITAN KEMAJUAN TEKNOLOGI DIGITAL DENGAN PERILAKU KONSUMTIF MILLENIALS?
Pada kemajuan teknologi digital dan perkembangan social media yang marak seiring berjalannya waktu munculnya “Influencer” atau yang biasa disebut “Selebgram” yang memiliki followers dan cakupan engagement yang luas dan sering kali mereka melakukan “Endorsement” untuk mempromosikan suatu produk di social media dan E-Commerce agar dikenal masyarakat hingga dapat menjadi sebuah “Tren”. Tidak sedikit dari kaum millennials yang gemar berbelanja terpengaruh oleh endorsement tersebut sehingga ingin membeli walaupun mereka tidak membutuhkannya.
Kemajuan dalam bidang teknologi memiliki efek yang positif dan negatif. Dalam hal perilaku konsumtif teknologi digital berperan besar terhadap masalah ini. Namun, Penggunaan teknologi dan dampak dari teknologi digital ditentukan oleh penggunanya sendiri yang memilih untuk mengikuti arus yang bijak ataupun konsumtif. Perilaku Konsumtif ini merugikan diri sendiri dan dapat membahayakan ekonomi kita sendiri.
Referensi:
Angela Woo (2018). Understanding the research on millennial shopping behavior.Forbes.