Komunikasi antar budaya adalah bagaimana individu dari berbagai latar belakang budaya berinteraksi dengan satu sama lain ataupun dalam kelompok. Keanekaragaman, pengalaman, nilai, dan cara pandang dari masing-masing budaya menghasilkan komunikasi yang terjalin karena adanya suatu perbedaan. Selain itu, sosiolingustik, sosiologi, antropologi budaya, dan psikologi semuanya memiliki landasan yang kuat dalam kajian komunikasi antar budaya. Khususnya psikologi lintas budaya merupakan sumber utama yang digunakan untuk menjelaskan komunikasi lintas budaya di antara keempat kajian ilmiah tersebut. Dalam proses berkomunikasi antar budaya  harus didukung dengan asumsi-asumsi yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara banyak aktivitas manusia yang diamati. Contoh dari asumsi diantaranya adalah memiliki perbedaan konsep antara komunikator dan komunikan, memuat isi dan relasi antarpersonal, pembicaraan berpusat kepada kebudayaan, menguragi tingkat kepastian, dll.

Selain dasar-dasar, ada beberapa bentuk dari komunikasi antar budaya, yaitu komunikasi internasional, antar ras, dan antar etnis. Ketika pengirim pesan adalah anggota dari satu budaya dan pendengar pesan adalah anggota dari budaya yang berbeda, komunikasi antar budaya dikatakan telah terjadi. Komunikasi internasional seringkali melibatkan topik-topik seperti ekonomi, politik, pertahanan, dan hal-hal lain yang menyangkut kepentingan suatu negara dengan negara lain. Sedangkan komunikasi antar ras memiliki ciri utama bahwa komunikan dan komunikator berasal dari latar belakang ras yang berbeda. Yang terakhir adalah komunikasi antar etnis adalah komunikasi di mana pertukaran ide dipengaruhi oleh beberapa kelompok etnis.

Fungsi dari komunikasi antar budaya tidak hanya menguntungkan diri sendiri tetapi menguntungkan aspek sosial juga. Fungsi pribadi adalah fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seseorang individu. Beberapa dari fungsi yang menguntungkan diri kita adalah komunikasi antar budaya dapat menyatakan identitas sosial seperti suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang, menyatakan integrasi sosial yang memiliki maksud yang sama atas informasi yang diberikan antara komunikan dan komunikator, dan menambah pengetahuan tentang kebudayaan masing-masing. Sedangkan untuk fungsi sosialnya bermanfaat untuk menignformasikan pertumbuhan lingkungan, menghubungkan dua atau lebih orang yang memiliki budaya yang berbeda dan memberi tahu nilai-nilai kebudayaan kita ke masyarakat lain.

Komunikasi antar budaya tidak terjadi begitu saja, ada faktor-faktor yang menjadi pemicunya. Faktor pertama adalah mobilitas. Hal ini terjadi sebagai akibat dari peluang ekonomi yang menguntungkan dan mendapatkan jaminan pendidikan. Faktor selanjutnya adalah ekonomi. Indonesia merupakan negara yang berkembang. Dalam tahap pembangunan, Indonesia akan bergantung dengan negara-negara yang sudah maju. Selain itu komunikasi antar budaya memiliki faktor imigrasi. Saat ini sudah banyak sekali orang asing di Indonesia. Maka dari itu, terjadinya penyatuan budaya atau bisa disebut akulturasi.  Yang terakhir adalah faktor politik. Kepentingan politik sudah tentu melibatkan komunikasi antar budaya. Contohnya saat Presiden Jokowi pergi ke Australia untuk bersilahturahmi antar negara.

Banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari berkomunikasi antar budaya. Komunikasi yang berakar pada cara hidup atau gaya hidup seseorang yang berbeda dan sering menimbukan kesalahpahaman antar pihak. Oleh karena itu, kita harus mempelajari komunikasi antar budaya. Beberapa manfaat dari komunikasi antar budaya adalah jika kita bertemu dengan orang yang menjalani kehidupannya yang berbeda, kita bisa mencegah timbulnya kesalahpahaman atau konflik. Selain itu, kita bisa menjembatani orang yang sedang memiliki konflik agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Referensi: