Mempunyai pasangan yang bermain di belakang kita tidak hanya menyakiti hati, tapi sekaligus membuat kesehatan mental kita rusak. Perselingkuhan memang selalu meninggalkan banyak luka, tetapi selain membuat pecah belah suatu hubungan perselingkuhan juga meninggalkan luka dan trauma bagi para korban. Dan tidak hanya korban yang akan mendapatkan dampak buruknya, pelaku juga bisa terkena dampak buruk akibat dari perselingkuhan. Untuk korban yang sudah dikhianati oleh pasangan, korban rentan mengalami kecemasan dan memiliki rasa tidak percaya diri. Selain itu, korban juga akan merasakan dampak buruk lainnya yang lebih besar. Dan adanya fakta bahwa perselingkuhan terjadi karena dipengaruhi oleh gen. University of Queensland dalam jurnal Evolution and Human Behavior, menjelaskan bahwa gen yang ada di dalam tubuh kita juga berpengaruh terhadap perilaku seksual. Orang-orang dengan reseptor oksitosin dan vasopressin yang spesifik disebutkan cenderung memiliki perilaku berselingkuh. Sebanyak 40% perempuan dan 62% laki-laki berselingkuh karena ‘gen’ ini.

Berikut adalah empat dampak perselingkuhan bagi pelaku terhadap kesehatan mental.

 

1.      Mulai merasa tidak percaya diri

Setelah diselingkuhi oleh pasangan yang amat dicintai. Seseorang bisa begitu hancur lebur kondisinya saat mengetahui pasangannya berselingkuh di belakang. Saat semua perasaan muncul seperti rasa geram, marah, dan terluka rasa tidak percaya diri juga akan muncul. Perasaan krisis percaya diri ini muncul dikarenakan adanya rasa bahwa penyebab dari perselingkuhan ini karena dirinya merasa belum sempurna untuk pasangannya.

2.      Mengalami depresi

Selingkuh memang salah satu hal yang paling menyakitkan dalam sebuah hubungan percintaan. Mengungkap hasil studi terbaru dari Medical daily melaporkan bahwa seseorang yang jadi korban perselingkuhan memiliki potensi menderita penyakit mental dan kecemasan yang lebih besar, daripada mereka yang belum pernah diselingkuhi. Dan saat mulai merasakan depresi atau merasa putus asa hal ini akan mempengaruhi keputusan dalam melakukan sesuatu agar mengurangi rasa sakit yang ada dengan cara mengkonsumsi rokok dan minuman alkohol secara berlebihan.

3.      Trauma

Dalam hubungan percintaan, tidak ada yang mau mengalami perselingkuhan. Ketika pasangan tak lagi setia pada komitmen yang pernah dibuat, trauma sekaligus sakit hati dan merasa hancur tak lagi bisa dihindari. Pikiran dan emosi negatif akan berpotensi memicu stress. Dan tidak menutup kemungkinan akan mengalami trauma atau post-traumatic stress disorder. Jika hal ini tidak segera diatasi, perasaan trauma akan kembali sewaktu-waktu.

4.      Gangguan tidur

Biasanya orang susah tidur disebabkan oleh faktor stress dan kafein. Dalam kasus perselingkuhan juga bisa mengganggu waktu tidur. Menurut survei dari American Psychological Association tahun 2012, sebanyak 40 persen orang yang sakit hati dan merasa stres karena perselingkuhan cenderung mengalami gangguan tidur.

References

Aini, F. N. (2020, MEI 28). 5 Fakta Tentang Selingkuh Berdasarkan Penelitian yang Kamu Harus Tahu. POPBELA.com. https://www.popbela.com/relationship/married/fera/fakta-selingkuh-berda sarkan-penelitian/5

Kusomo, R. (2020, oktober 30). Lebih Baik Setia, Ini 5 Dampak Buruk Selingkuh bagi Kesehatan. IDN TIMES. https://www.idntimes.com/health/fitness/rizky-kusumo/dampak-buruk-sel ingkuh-bagi-kesehatan-c1c2-1/5

Na’imah, S. (2020, januari 10). Cara Memulihkan Diri dari Trauma Setelah Diselingkuhi Pasangan. hallosehat. https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/cara-menghilangkan-tr auma-diselingkuhi/