Menteri koperasi dan UKM, Teten Masduki terus mendorong inklusi dan literasi keuangan di dalam negeri. Hal itu ditujukan untuk memudahkan masyarakat, khususnya UMKM untuk mendapatkan askses permodalan mengembangkan usahanya.

“Presiden mengamanatkan untuk meningkatkan porsi pembiayaan bagi pelaku UMKM dari semula 20 persen menjadi 30 persen di 2024. Untuk itu, inklusi keuangan jadi salah satu pilar pengembangan UMKM,” kata Teten dalam konferensi pers peluncuran produk pinjaman digital, UCan, Rabu (19/1/2022).

Teten menilai, pemberdayaan pelaku usaha melalui inklusi keuangan akan mendorong tercapainya stabilitas dalam bidang sistem keuangan. Ia menyebutkan, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menjadi terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2030 dengan nilai transaksi ekonomi digital akan tumbuh 4.351 Triliun.