Halo! Bagaimana kabarmu? Apakah fisik dan mentalmu baik-baik saja? Semoga begitu ya.

Pandemi Covid-19 tak kunjung berhenti. Sudah 1 tahun lebih kita melakukan segala aktivitas dari rumah. Kalaupun pergi keluar rumah, kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

Berada di dalam rumah dalam dalam waktu yang lama dan tidak bisa keluar dengan bebas membuat banyak sekali orang yang jenuh dan stres. Hal tersebut telah dirasakan oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga orang tua.

Pandemi Covid-19 membuat kita lebih dekat dengan yang namanya teknologi, salah satunya media sosial. Media sosial mempunyai dampak positif dan negatifnya masing-masing. Dan di masa pandemi ini orang-orang seperti terbagi menjadi 2.

Ada yang masih bisa merasakan hidup enak dan mengekspos segalanya di media sosial, dan ada yang memang terkena dampak pandemi Covid-19. Ada yang dirinya merasa semakin berkembang, dan ada juga yang justru merasa insecure.

Tidak sedikit orang yang ketika melihat postingan orang lain di media sosial membuat ia iri, tidak percaya diri, meragukan kemampuannya, dan membandingkan diri sendiri. Tidak sedikit pula orang yang ‘berpura-pura’ menjadi orang lain hanya agar terlihat ‘wah’ di mata orang lain.

Padahal, di dunia ini tidak ada yang sempurna, tidak ada yang instan. Semua butuh proses dan setiap orang mempunyai kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Kita hanya perlu mensyukuri apa yang sudah Tuhan berikan, mencintai diri sendiri, menjadi diri sendiri, dan terus berproses.

Ada beberapa tips untuk tetap menjadi diri sendiri meskipun di masa pandemi, yaitu:

  • Accepted

Hal pertama yang paling penting adalah menerima diri sendiri, mulai dari bentuk fisik, kelebihan, kekurangan, suka, tidak suka, baik, buruk, kemampuan, dan lain sebagainya. Di tahap ini kita seperti berkenalan dengan diri sendiri.

  • Don’t Compare.

Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Jika melihat pencapaian, kesuksesan atau kebahagiaan orang lain, jangan langsung merasa insecure, membandingkan diri sendiri, lalu tanpa sadar kesehatan mentalmu terganggu. Membandingkan diri sama saja dengan menyakiti atau bahkan membunuh diri sendiri secara tidak langsung.

  • Leave.

Tinggalkan kegiatan, kondisi, lingkungan atau orang-orang yang membuatmu tidak nyaman atau toxic.

  • Remember. 

Ingat bahwa masih banyak hal yang dapat kamu pelajari dan lakukan. Masih banyak orang yang sayang, mendukung, menanti kebahagiaan dan kesuksesan kamu. Selain itu, ingatlah bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang dan tidak bisa menyuruh orang lain untuk suka dengan kita.

  • Stop

Berhenti untuk memikirkan ucapan orang lain dan hal-hal yang belum tentu terjadi. Misalnya, kamu ingin pergi untuk main, tetapi tidak percaya diri dengan pakaian dan make up yang kamu gunakan karena takut terkesan tua, tidak pantas, dan lain sebagainya.

Berhenti untuk berpikir seperti itu. Kuncinya adalah gunakan atau lakukan apa pun yang kamu mau dan kamu suka, selagi tidak merugikan orang lain.

  • Focus

Fokus terhadap dirimu sendiri. Kamu pasti mempunyai target atau mimpi bukan? Maka dari itu, fokuslah mengejar target atau mimpi tersebut.

Itu dia beberapa tips untuk menjadi diri sendiri. Apakah kamu sudah menjadi diri sendiri? Semoga kamu tetap menjadi diri sendiri ya. Semangat dan sampai jumpa di artikel berikutnya.