Seperti yang kita ketahui, musim NBA 2019-2020 sudah berakhir, dengan kemenangan Dynamic Duo Lebron-AD dari Los Angeles Lakers yang berhasil membawa timnya menuju puncak podium. Setelah selesainya musim 2019-2020, bursa transfer pemain NBA telah dibuka yang membuat beberapa pemain berpindah dari satu tim ke tim yang lain. Disini akan kit aulas perubahan yang dilakukan oleh LA Lakers dengan pemain-pemainnya.

Merombak Pemain

Melepas pemain lama

Mantan shooting guard dan center LA Lakers, Danny Green dan Dwight Howard tidak mendapatkan perpanjangan kontrak dari pihak Lakers dan membuat mereka diakuisisi oleh pihak Philadelphia 76ers, hal ini membuat Lakers kekurangan sharpshooter yang dapat membuat 3-point secara konsisten dan salah satu center terbaik di NBA dan mantan Defensive player of the year (DPOY) season 2010-2011.

Lakers juga melepas Rajon Rondo, seorang point guard yang telah bersama mereka selama 2 tahun (2018-2020), kecepatannya dalam mengontrol bola dan eurostep andalannya akan sangat dirindukan selama dia bermain di Lakers. Dia telah memilih untuk hijrah ke Atlanta Hawks dan bermain bersama bintang muda Trae Young.

Merekrut pemain baru

Lakers berhasil membujuk Montrezl Harell dari Los Angeles Clippers yang merupakan tim satu kota sekaligus tim rival Los Angeles Lakers, Harell merupakan seorang sixth-man of the year season lalu yang diharapkan dapat mengisi kekosongan dalam lini pertahanan setelah ketiadaan Dwight Howard. Montrezl Harell mempunyai energi yang dapat membangkitkan semangat rekan satu timnya dan masih tergolong muda (26) dibandingkan Dwight Howard (35).

Lakers juga berhasil mengambil hati Dennis Schroder dari Oklahoma City Thunder, seorang point guard yang disebut-sebut sebagai runner-up sixth-man of the year season lalu dibawah Montrezl Harell. Kecepatannya dan penguasaan bolanya diharapkan dapat menggantikan posisi Rajon Rondo. Schroder (27) juga lebih muda dari Rondo (34) yang membuatnya memiliki stamina yang masih segar dan dapat bermain dilapangan dengan waktu yang lebih lama.

Dengan kekosongan Danny Green, Lakers harus mencari seorang shooting guard yang dapat secara konsisten mencetak 3-point, Wesley Matthews dari Milwaukee Bucks pada akhirnya menjadi target Lakers. Walaupun di usianya yang tak tergolong muda lagi, Lakers melihat potensinya yang tertutup disaat dia bermain di Bucks dikarenakan semua lampu tersorot pada Giannis Antetokounmpo.

Adik sang legenda lakers Pau Gasol, siapa lagi kalau bukan Marc Gasol, Center yang dikenal dengan bounce-passnya yang tidak terduga dan basketball IQ yang tinggi, membuatnya menjadi sasaran Lakers untuk mencoba strategi baru dalam cara bermainnya, seorang mantan defensive player of the year season 2012-2013 ini diharapkan dapat membuat perputaran bola pada lini depan Lakers menjadi lebih lancar dan mematikan.

Apakah ini menjanjikan?

Los Angeles Lakers dibawah pelatih Frank Vogel sepertinya memfokuskan untuk merekrut pemain-pemain muda yang berpotensi yang memiliki stamina dan kecepatan yang masih segar untuk menutupi seorang Lebron James yang sudah beranjak ke umur 36. Lakers akan terlihat lebih lemah dibagian pertahanan karena peninggalan Dwight Howard tetapi dengan adanya Marc Gasol, lini depannya akan lebih mematikan dari musim sebelumnya. Lakers musim ini memiliki pemain-pemain muda yang mempunyai kemampuan individual tidak dapat diragukan lagi, satu-satunya pertanyaan adalah apakah para pemain-pemain baru dapat menyesuaikan diri dengan para pemain lainnya dengan latar belakang tim yang berbeda-beda? Jika itu dapat diatasi maka LA Lakers bersama Dynamic Duo Lebron James dan Anthony Davis tidak dapat diragukan dapat memenangkan kembali cincin NBA tahun ini.