Virtual Tour ini lahir karena kondisi  pembatasan untuk berkumpul pada masa Pandemi COVID-19 tahun 2020  ini  tidak memungkinkan orang berkunjung ke objek-objek Pariwisata. Selain itu, pada masa Pandemi COVID-19 ini banyak  tempat-tempat wisata ditutup untuk umum dengan jangka waktu yang tidak ditentukan. Akhirnya,  melahirkan ide untuk menyajikan Virtual tour melalui kecanggihan teknologi dalam vitual tour ini menciptakan sensasi tersendiri dan tanpa perlu beranjak dari tempat tidur atau sofa di rumah. Meskipun demikian Virtual tour  tidak bisa menggantikan experience ketika kita berkunjung langsung ke destinasi wisata.

Indonesia sudah memiliki laman di https://indonesiavirtualtour.com/explore-indonesia-virtual-tour/untuk menikmati layanan tanpa batas  virtual Indonesia. Website ini hadir  untuk menjelajahi beragam keindahan dan kebudayaan yang ada di Indonesia dengan menggunakan gadget. Nikmati layanan tanpa batas virtual tour daerah-daerah wisata di Indonesia.

Website tersebut menyediakan 34 destinasi  Virtual tour sebagai berikut: Palembang, Jakarta, Banda Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Jambi, Bengkulu, Pangkalpinang, Bandar Lampung, Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Mataram, Kupang,  Pontianak, Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Tanjung Selor, Gorontalo, Mamuju, Makassar, Palu, Kendari, Manado, Ambon, Sofifi, Manokwari dan Jayapura. Dari semua destinasi wisata baru berapa yang yang sudah bisa diikuti, lainnya masih dalam proses pembuatan.

Selain Virtual tour untuk mengunjungi destinasi wisata adapula virtual tour ke kedai kopi. Kemenparekraf bekerja sama dengan komunitas Jakarta Good Guide (JGG) untuk menghadirkan pengalaman wisata virtual baru bagi wisatawan yang menyajikan pengalaman dan wawasan baru mengenai kopi dan tempat-tempat kopi legendaris di Jakarta.

Wisata virtual bersama komunitas ini merupakan kali pertama yang diselenggarakan Kemenparekraf. Menurut CoFounder JGG, Candha Adwitiyo, tema kopi diambil karena di Jakarta banyak sekali kedai kopi dengan beragam cerita dan sejarah yang menarik ditelusuri. Virtual tour ini mengekplorasi   cerita  dari Kedai-kedai kopi dari kedai kopi pertama yang ada di Jakarta yang sampai saat ini masih bertahan di tengah kedai kopi lainnya. Jadi peserta bisa menambah ilmu sambil menikmati enaknya kopinya.

Peserta yang hadir pada acara jalan-jalan virtual ini lebih dari 100 pencinta kopi  pada aplikasi Zoom. Ada delapan tempat kopi ikonik  legendaris di Jakarta dalam virtual tour itu  di antaranya Kopi Es Tak Kie, Bakoel Koffie, Toko Kopi Warung Tinggi, Toko Kopi Sedap Jaya Jatinegara, Toko Kopi Luwak Gondangdia, Phoenam, Kwang Koan Kopi Johny, dan Kong Djie Coffee. Para peserta dipandu oleh pemandu wisata dari JGG spesialis wisata kopi yaitu Cindy Tan.

Ada tips bagi peminat virtual tour ini agar tetap bisa jalan-jalan seru walaupun #DiRumahAja sebagai berikut :

  1. Selektif memilih Operator Virtual Tour

Carilah operator wisata yang sudah kredibel dan profesional memandu traveling. Semakin kredibel dan profesional operator tur tersebut, semakin berkualitas pula virtual tour yang dihadirkan.

  1. Guide memandu dari rumah atau langsung dari lokasi wisata

Virtual tour ini terbagi menjadi dua jenis tour, yaitu virtual tour yang dipandu seorang guide yang sama-sama #DiRumahAja, dan virtual tour  meng-guide benar-benar live dari lokasi wisata. Sensasinya juga berbeda. Kalau guide yang memandu dari rumah, biasanya kita hanya akan mendapat penjelasan melalui slide foto/gambar, Google Maps, Google Street View, YouTube, dan penuturan langsung dari guide. Sedangkan virtual tour tersebut menghadirkan guide yang memandu langsung dari lokasi wisata, kita secara live menyaksikan kondisi destinasi tersebut dari layar smartphone, komputer, atau laptop kamu. Para guide ini tentu sudah mendapat izin khusus dari pihak terkait untuk melakukan virtual guiding.

  1. Cari tahu sistem pembayaran virtual tour

Pembayaran untuk virtual tour juga terdiri beberapa macam,  Ada yang totally free, ada yang berbayar dengan tarif yang ditentukan di awal, dan ada pula dengan sistem pay as you wish. Biasanya, virtual tour dengan tarif yang sudah ditetapkan di awal, bakal menyajikan tur yang lebih berkualitas dengan guide yang memandu langsung dari destinasi wisata. Operator tur tersebut biasanya juga akan memberi diskon buat kamu yang mendaftar lebih dari satu orang peserta. Untuk sistem pay as you wish, peserta diberi kebebasan untuk membayar virtual tour sesuai tingkat kepuasaanselama mengikuti tour. Peserta boleh bayar berapa pun untuk  menghargai jasa seorang pemandu wisata. Virtual Tour ini merupakan bentuk ekonomi kreatif  yang kedepannya  akan menjadi sebuah trend wisata alternatif bagi masyarakat Indonesia dan dunia. Sekaligus menjadi media promosi pariwisata

Penulis: Dr. Lidya Wati Evelina, MM, Senior Lecturer Communication Departement, Bina Nusantara University

Referensi

Aditya, N.R. (2020,9 Mei). Virtual Tour Peluang Baru Pariwisata di Era New Normal.  Diakses pada 3 September 2020 dari  https://travel.kompas.com/read/2020/05/09/210800427/virtual-tour-peluang-baru-pariwisata-di-era-new-normal?page=all

Aditya, N.R.( 2020, 5 agustus). Wisata Virtual ke 8 kedai Kopi Legendaris di Jakarta. Diakses Pada 3 September 2020 dar https://travel.kompas.com/read/2020/05/08/225200227/wisata-virtual-ke-8-kedai-kopi-legendaris-di-jakarta-ada-yang-berdiri-sejak?page=3