Pernahkah kamu merasa sangat sedih, cemas, tidak memiliki harapan dan merasa tidak ada seorangpun yang dapat memahami dan menolong kita yang terjadi selama lebih dari 2 minggu berturut-turut sehingga membuatmu tidak dapat beraktivitas secara normal? Nah, jika kamu pernah merasakan beberapa hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa mungkin kamu sedang mengalami depresi. Depresi adalah suatu kondisi medis berupa perasaan sedih yang berdampak negatif terhadap pikiran, tindakan, perasaan, dan kesehatan mental seseorang. Sebenarnya depresi bisa terjadi pada siapa saja tetapi sebagian besar pengidap depresi berada pada umur antara 15-29 tahun. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2017 depresi menduduki peringkat nomor empat penyakit di dunia dengan sekitar 300 juta dari populasi dunia mengalami depresi, lho.

            Di umur saya yang baru beranjak dewasa ini, saya baru merasa sadar dengan kata depresi karena pada suatu waktu saya sedang merasa sangat stress dan selalu merasa ingin menangis menghadapi berbagai macam permasalahan mulai dari masalah kampus, keluarga hingga pertemanan yang membuat saya tertekan dan tidak bisa melakukan aktivitas yang biasa saya lakukan selama sekitar 1 bulan. Nah, dari sanalah saya sadar bahwa saya sedang mengalami depresi.

            Depresi sebenarnya hal yang wajar yang terjadi pada makhluk hidup, lho. Namun, banyak orang yang tidak mau memperlihatkannya atau menceritakannya kepada orang lain karena takut merasa akan merepotkan orang lain atau bisa juga takut disangka gila dimana akhirnya ia hanya memendamnya sendirian yang dapat membuatnya bertambah parah.  Kebiasaan seseorang saat sedang depresi atau stress, jika ia sedang berada didepan orang-orang seperti berkumpul bersama teman-teman atau keluarganya mereka akan cenderung terlihat baik-baik saja. Namun, saat sendirian ia cenderung akan menjadi diam dan terus memikirkan hal-hal negatif yang membuatnya merasa putus asa yang dapat memacu mereka untuk melukai dirinya sendiri dengan tujuan rasa sakit tersebut bisa mengurangi beban permasalahan yang sedang dipikulnya. Parahnya, jika dengan menyakiti dirinya ia dilakukan secara terus-menerus dan ia belum merasa hal itu bisa mengurangi rasa depresinya, ia akan berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Contoh kasusnya yaitu kematian salah satu penyanyi Korea Selatan Choi Jin Ri atau biasa dikenal Sulli. Ia tewas gantung diri di kediamannya di kawasan Seongnam, Provinsi Gyeonggi, Seoul Selatan. Beberapa hari sebelum kematiannya, ia menghadiri suatu acara di salah satu televisi nasional Korea Selatan dan mengaku bahwa ia memiliki sindrom popularitas ekstrem dan gangguan panic. Namun, ia juga sangat sering menerima komentar negatif dari para netizen karena tingkah lakunya yang kontroversial di dunia maya. Ia juga kerap kali memperlihatkan rasa sedihnya di sosial media yang salah satunya ia menangis sambil bertanya mengapa netizen banyak yang mengiriminya komentar jahat. Mulai dari sinilah dapat disimpulkan bahwa komentar-komentar negatif netizen yang memicu Sulli untuk melakukan bunuh diri.

            Jika kamu mulai merasakan hal-hal yang ada di atas, sudah sebaiknya kamu mulai mengidentifikasi apa yang sedang kamu alami sehingga kamu tahu benar bagaimana cara mengatasinya. Nah, jika kamu merasa stress atau depresi, berikut cara meredakan stress dan depresi ala saya yang dapat kamu ikuti agar rasa stress atau depresi kamu tidak bertambah parah:

  1. Tanamlah pikiran kamu dengan “it’s okay to not be okay” seperti kamu menangis atau merasa kecewa karena itu merupakan sifat wajar manusia;
  2. Hindari pikiran negatif dengan “Saya pasti bisa melakukannya atau melewatinya” bukan “Apakah saya bisa melakukannya” atau “Saya pasti akan gagal”;
  3. Jangan pernah berpikir bahwa kamu sendirian karena diluar sana pasti banyak orang yang peduli denganmu tetapi kamu tidak menyadarinya;
  4. Lakukan short escape jika anda bisa dengan pergi ke alam terbuka seperti taman, gunung, dan pantai;
  5. Dengarkan musik favorit anda yang dapat memberikan efek menenangkan dan memotivasi anda untuk optimis;
  6. Lakukan hal-hal yang dapat membuatmu senang seperti menonton film, berbelanja, berolahraga, dan sebagainya;
  7. Ceritakan masalah kamu kepada orang terdekat yang kamu percaya atau mendatangi lembaga kesehatan;

            Selain hal-hal diatas, sudah sepatutnya juga kita sebagai makhluk hidup kita hidup saling membutuhkan sehingga mulailah peduli kepada kesehatan mental antarsesama makhluk hidup baik kepada diri sendiri maupun orang lain. Juga, kita harus bijak dalam bersosial media karena apa yang kita unggah di internet akan selamanya ada disana dan mungkin saja dapat berdampak besar pada diri sendiri maupun orang lain tanpa kita ketahui.