Hubungan membutuhkan kerja keras, kita semua pernah mendengarnya sebelumnya. Tapi bagaimana anda tau kapan suatu hubung baru saja memalui masa sulit? Toxic relationship bisa menjadi salah satu kemitraan terburuk yang pernah kamu alami, dan ketika kamu terjebak di dalamnya, seluruh hidup kamu bisa ditahan. Toxic relationship harus segera dihindari dari awal, seharusnya saat kita belum mempunyai pasangan kita udah harus tahu dengan soal toxic relationship. Jadi saat kita punya pasangan kita tidak terjebak dalam toxic relationship.

Apa toxic relationship itu?

Toxic relationship itu artinya suatu hubungan yang membawa keburukan, tidak membawa kondisi yang menyenangkan untuk salah satu pasangan. Toxic relationship itu hal yang baru akan kita sadari ketika hubungan udah lama dan semakin parah, kalau awal-awal tentunya kita belum sadar kalo kita terjebak dalam toxic relationship. Ketika suatu hubungan menjadi beracun (toxic), setiap interaksi dalam hubungan itu bisa terasa salah atau tidak pada tempatnya, dipenuhi dengan energi negatif yang membuat kedua pasangan tidak nyaman, marah, dan kecewa. Saat seseorang terjebak di toxic relationship, mereka akan dapat menemukan kesulitan untuk keluar dari zona tersebut, ada sejumlah alasan untuk ini seperti:

  • Hubungan itu dulunya sehat dan bahagia, dan sebagian dari kamu masi melihatnya seperti itu, bahkan jika sebagian besar telah menjadi beracun
  • Kamu tidak ingin percaya bahwa orang yang kamu cintai telah menjadi sumber energi negatif bagi anda
  • Kamu tidak ingin percaya bahwa kamu telah terjebak dalam suatu hubungan, karena kamu mungkin merasa bahwa kamu terlalu matang secara emosional untuk jatuh ke dalam sesuatu seperti itu

Tetapi hubungan terbaik pun dapat jatuh kedalam kecenderungan toxic sampai hubungan itu sendiri menjadi kumpulan sumber energi negatif yang beracun.

Gejala jika berada dalam toxic relationship dengan pasangan ialah dalam hubungan kamu merasa:

  • Sering direndahkan
  • Tidak dianggap
  • Tidak di perhatikan
  • Tidak dihargai
  • Di cemburui berlebihan
  • Di saingi luar biasa (saingan yang tidak sehat)
  • Adanya kekasaran fisik
  • Ketika anda sudah tidak menjadi diri anda sendiri
  • Ketika kamu sudah tidak bahagia dalam hubungan tersebut

Hubungan toxic memiliki banyak jenis namun beberapa jenis yang membahayakan adalah hubungan abusive, passive-aggresif, controlling and manipulative relationship. Mengapa dapat membahayakan? Apa saja dampak yang di dapat dari toxic relationship itu?

Pertama sebuah hubungan yang tidak sehat akan memicu stress bagi salah satu yang merasa tertekan, dan melalui stress berbagai macam pikiran buruk , serta perilaku2 yang memicu dampak negatif akan bermunculan sehingga berdampak pula kepada kegiatan bahkan karier dan keluarga. Usia utama yang paling mudah terkena dampak ini adalah kalangan remaja ( usia 15-20 tahun) , dimana fase tersebut memasuki psikologis yang ringkih, mudah tertekan, dan memicu melakukan hal – hal diluar nalar. Dan parahnya lagi justru usia usia seperti ini yang paling banyak terjerumus di dalam hubungan yang “toxic”, maka dari itu coba teliti hubungan kamu ya gengs! kalau anda sudah merasa stress lebih baik dikonsultasikan dan disudahi kalau perlu.

Kedua hubungan yang tidak sehat juga dapat menimbulkan  fobia sosial atau “social anxiety disorder” dimana salah satu pasangan yang bersifat kasar, memaksa, suka memanipulasi, hingga terlalu posesif dapat memunculkan menimbulkan trauma dan ketakutan sosial terhadap pasangan yang satunya serta memicu  fobia sosial ( seperti takut bergaul dengan lawan jenis , atau takut bertemu orang lain yang akan menimbulkan pertengkaran dengan pasangan ). Hal seperti ini yang sebenarnya sangat merugikan diri sesorang yang mengidapnya, dikarenakan lingkungan sosial adalah wadah untuk mengembangkan diri dan mencapai masa depan yang baik, apabila hal ini menjadi pengjambat, tentu hal inti lainnya juga akan ikut terhambat bahkan penyakit mental ini perlu dikonsultasikan lebih lanjut kepada psikolog / doktor kejiwaan karena tidak mudah untuk di sembuhkan maupun di jinakkan.

yang terakhir adalah “panic attact”, hal ini bisa terjadi dalam berbagai dimensi, seperti contohnya: Panik bila berkumpul dengan orang tertentu yg tidak disukai pasangan, ataupun panik karena trauma dan sebagainya. Tentu ini juga menghambat seseorang untuk merepresentasikan diri mereka didalam lingkungan sosialnya, karena sosialnya akan merasa segan untuk menjadikannya salah satu partisipan dalam lingkungan sosial mereka, sebab orang dengan gangguan seperti ini akan merasa tidak nyaman di berbagai situasi dan tentu sangat mengganggu seseorang atau sekelompok dalam menikmati moment-moment mereka.

Cara untuk bisa keluar dari toxic relationship adalah sebagai berikut:

Pertama, kamu harus sadar bahwa hubungannya itu merugikan untuk kamu. Karena kadang-kadang  orang dalam situasi toxic ini tidak mau mengakui, dia seolah-olah bertahan, berfikir semua akan berubah menjadi lebih baik dan tidak akan terjadi apa-apa. Seperti denial, berusaha menolak bahwa kenyataannya seperti itu. Jadi pada kasus toxic ini kamu harus menerima, kamu harus mau mendengarkan masukkan dari orang luar atau keluarganya bahwa ini memang tidak baik untuk dirinya.

Kedua kamu harus berani mengambil keputusan karena biasanya kita takut untuk mengambil keputusan atau ragu-ragu mungkin karena cinta dan lain sebagainya.

Ketiga sayangi dirimu, menyayangi diri sendiri tidak selalu membuat dirimu menjadi orang yang egois. Sesekali kamu perlu memikirkan diri kamu terlebih dahulu sebelum memikirkan orang lain. Dengan kamu bisa menyayangi dirimu maka orang-orang juga lebih menyayangimu. Hubungan yang diisi dengan stress dan perkelahian itu akan membuat diri kita membawa dampak yang buruk bagi kesehatan dan pikiran. Akhirilah hubungan tersebut dan focus pada diri sendiri. Lakukanlah meditasi dan refleksi yang dapat membuat diri kamu kembali bahagia

Yang terakhir melakukan hal yang positif lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta, berkempul bersama teman dan keluarga, serta mengikuti berbagai kegiatan positif bisa jadi upaya kamu keluar dari hubungan yang tidak sehat. Keseibukkan yang ada akan membuat kamu lupa dengan masalah yang ada. Sehingga hubunganmu dapat terjalin sehat kembali

So anyway toxic relationship bisa dihentikan dengan kemauan untuk belajar jadi seseorang yang jauh lebih baik, dengan cara menoleransi dan berkompromi setiap kekurangan yang hadir di hubungan kalian saat ini. Mulai segala sesuatunya dengan berdiskusi, sudahi setiap emosi yang hadir, saling menghargai satu sama lain, dan mengerti satu sama lain.