Film misteri yang menceritakan tentang pembunuhan, penculikan, dan detektif memang seru untuk ditonton apalagi jika kalian pecinta film bergenre thriller dan mystery, pastinya harus coba untuk nonton film yang satu ini. Alasannya, dalam film ini kita enggak hanya diajak berpikir dan ikut merasakan tegang yang dialami oleh para pemainnya saja melainkan kita juga akan dibuat bernostalgia dengan tampilan windows dan situs-situs internet lainnya di era tahun 2000-an. Ya, film ini mempunyai tampilan yang hampir mirip dengan film Unfriended (2014) karena menggunakan seni film layar komputer.

Namun berbeda dengan film Unfriended, film Searching ini dikemas lebih rapi, terkonsep, terstruktur, dan mendetail. Film ini bercerita tentang David Kim, seorang ayah yang tengah kehilangan seorang putri semata wayangnya bernama Margot Kim. Saat itu David melakukan kontak terakhir dengan Margot melalui FaceTime. Komunikasi mereka berdua terlihat sangat normal, dan dalam kontak terakhir Margot mengaku sedang belajar kelompok dan menginap di rumah temannya sebelum akhirnya dinyatakan hilang. David pun mencoba melaporkan peristiwa putrinya yang hilang pada pihak kepolisian. Kemudian, dia mendapat bantuan dari seorang detektif bernama Rosemarry Vick untuk memecahkan masalah tersebut. Namun dalam waktu 37 jam Margot tetap tidak ditemukan hingga David, sang ayah mempunyai jalan sendiri untuk menemukan putrinya yang hilang. Dalam film ini kita bisa merasakan hubungan orang tua dan anak yang sangat dekat, terutama kedekatan antara bapak – anak. Disutradarai oleh Aneesh Chaganty, film ini dapat membuat kita larut di dalamnya malah dengan alur cerita yang baik kita tetap bisa fokus pada ceritanya. Bukan hanya itu, dalam film ini kita juga dapat merasakan emosi dari para pemain apalagi ketika David mengalami lost contact dengan Margot yang menghilang secara misterius. Kekhawatiran itu dapat tergambarkan dengan jelas.

Hebatnya, meski film ini ber-setting teknologi penonton dibuat enggak sadar jika yang sedang ditonton adalah tampilan layar dari gadget. Dalam wawancaranya dengan Huffington Post, Aneesh sengaja ingin membuat penonton lupa bahwa yang mereka tonton adalah layar komputer. Mungkin karena aplikasi yang digunakan dalam film ini sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari seperti Facebook, FaceTime, Instagram, dan lain sebagainya. Makanya kita enggak terlalu sadar akan hal-hal seperti itu.

Nah, kalau kita bicara soal tampilan film tentu kita enggak bakal mendapat hasil gambar seperti film-film pada umumnya. Yup, karena kita bisa merasakan dua sisi yang berbeda. Satu waktu kita bisa seakan-akan jadi orang di depan layar yang mengetahui setiap gerak-gerik pemeran utama dan di sisi lain kita seakan jadi orang yang ikut dalam film karena seluruh kejadian terekam di desktop laptop tanpa adanya jeda.

Seperti yang kita tahu banyak film yang menggunakan satu plot twist untuk mengejutkan penonton, tetapi berbeda dengan film ini. Film ini justru sebaliknya. Searching malah mempunyai banyak plot twist yang bikin kita terus dikasih kejutan yang tidak kita duga sebelumnya. Meski film ini terkesan tegang, nyatanya film ini juga mempunyai sedikit komedi yang bisa bikin kita ngakak.

Film ini sangat bagus untuk ditonton di semua kalangan, apalagi anak-anak muda seperti kita yang sering menggunakan internet dan sosial media setiap hari.

Berikut 5 alasan mengapa film ini sangat recommended untuk kalian tonton:

  • Film ini mengajarkan untuk berhati-hati dalam bermain media sosial.

Kebiasaan semua orang di media sosial seperti meng-update status, share lokasi, meng-upload foto atau video pasti sering kita lakukan padahal oversharing yang berlebihan dapat membahayakan keselamatan diri sendiri.

 

  • Film ini bisa mengajarkan kita untuk melacak informasi seseorang.

Eits, yang satu ini bukan untuk hal yang negatif loh tapi untuk memberikan gambaran pada orang tua betapa pentingnya mempunyai recovery email akun sang anak. Dalam film ini David berhasil menembus akun Facebook Margot dan mengetahui semua temannya melalui recovery email. Tentu saja ini juga akan sangat berguna untuk kita kelak.

 

  • Film ini memberikan gambaran jelas tentang perilaku netizen di dunia maya.

Misalnya ketika Margot hilang, semua orang di kampusnya berpura-pura simpati dan menulis status “Pray for Margot” bahkan ada yang membuat video bohong di youtube yang mengaku sebagai teman dekat Margot untuk mendapatkan perhatian publik. Nah yang satu ini pasti sering kan kita temuin sehari-hari?

 

  • Film Searching mengingatkan kita akan sisi gelap dan bahaya dari internet.

Di zaman modern seperti sekarang, film ini memberikan pesan kalau setiap orang bisa melakukan apapun melalui internet tergantung keputusan orang tersebut untuk melakukan perbuatan baik atau buruk. Intinya semua ada di tangan kita.

 

  • Film ini mengajak agar orang tua dan anak mempunyai hubungan komunikasi yang baik.

Jika dilihat sekilas, hubungan David dan Margot memang terlihat baik-baik saja. Namun, pada kenyataannya David gagal menjadi pendengar yang baik untuk Margot hingga pelan-pelan hal itu memupuk jarak di antara mereka.

 

Nah, itu dia sedikit informasi mengenai film Searching yang bergenre thriller – mystery. Sampai jumpa dan terima kasih.

 

Grace Natasha Refkondesi – Mass Communication – 2101715032