Segelintir banyak orang menggunakan perkataan “OK”, “Oke”,”Okay” di setiap akhir kalimat. Perkataan “OK” itu mengindikasikan bahwa kalian paham dengan informasi yang disampaikan dan juga memberitahu jika keadaan sebuah situasi sudah aman. Tapi, pernahkah kalian terlintas di pikiran anda tentang asal muasal kata “OK” ini? Apasih kepanjangan dari kata legendaris itu? Ternyata kalimat semudah itu mempunyai sejarah yang menarik, loh!

Pertama kali terlahir dari sebuah kesalahan yang disengaja, pada tahun 1830 kata “OK” adalah salah satu dari kalimat “slang” yang sering digunakan oleh para pemuda dari Boston, Amerika Serikat. Kepanjangannya pun juga diplesetkan oleh mereka, yaitu “Oll Korrect”. 

Adapun kalimat selain kata “OK” yang dijadikan slang, yaitu “KC” yang kepanjangannya adalah “Knuff Ced”, “KY” sebagai “Know Yuse”, dan “OW” sebagai “Oll Wright”. Berkat pemuda-pemudi yang sering menggunakan kata “OK”, kata singkat itu menduduki peringkat pertama daripada kalimat pendek yang lainnya.

Di tahun 1800-an, kalimat  all correct seringkali digunakan di berbagai macam media platformuntuk menkonfirmasi semuanya berjalan sesuai dengan aturan. Setelah maraknya kata all correctI, mulai bermunculan versi pendeknya yang pertama kali disebarkan pada tanggal 23 Maret 1893 pleh Boston Morning Post dengan sebutan “OK”. Koran lain dari seluruh kota mulai tertular akan kalimat pendek nan singkat itu, sehingga “OK” tidak hanya diketahui oleh masyarakat Boston, tetapi juga oleh seluruh masyarakat luar.

Berkat kampanye presidensial Amerika Serikat dari Kinderhook, New York, Martin Van Buren ketika ia memakai perkataan “OK” menjadi nama panggilannya pada tahun 1840, “OK” menjadi kata selain menjadi slang, tetapi  menjadi suatu ekspresi untuk kegunaan sehari-hari untuk hal fungsional. Telegram juga berperan penting dalam mempopulerkan “OK” karena dengan telegram, kita memberikan pesan dalam sebuah kode. “OK” merupakan kata yang paling mudah untuk digunakan sebagai kata di telegram, dan dari situlah popularitas “OK” melejit sehingga setiap negara menggunakan kata itu setiap saat.

Sesosok penulis Allan Mencalf menulis tentang sejarah singkat tentang “OK”, dan dia menjelaskan bahwa kata tersebut tidak memiliki perasaan tertentu, “OK” hanya mengetahui bahwa semuanya berjalan sesuai aturan dan menerima pesan.

Sekarang, perkataan ini mulai menjadi reflek kita untuk merespon pesan orang lain. Sudah tidak bisa lagi terhitung oleh jari berapa kali kita mengakatan “OK” disetiap harinya. Yang bermula dari sebuah plesetan dan kata slang anak muda, sekarang menjadi kata yang sangat diperlukan disetiap harinya. Tiada hari kita tidak menggunakan kata OK tersebut kepada keluarga, kerbat dekat, ataupun rekan kerja kalian. Kata ini benar-benar sudah melekat pada setiap masyarakat—sebuah ekspresi verbal sebagai penentu segalanya.

 

Ghea Tiana Hanafiah

2101660720

LA51