Karakteristik umum yang membedakan olahraga ekstrem dengan olahraga lainnya, meskipun tidak esklusif untuk anak muda namun olahraga ekstrem biasanya dimainkan oleh orang yang berusia 15 tahun sampai 45 tahun, Namun semua itu kembali akan kesehatan orang yang bermain permainan tersebut. Olahraga ekstrem juga tidak dipraktikan dalam olahraga disekolah karna olahraga ekstrim membutuhkan bimbingan khusus dari mereka yang sudah berpengalaman dan juga olahraga ekstrem biasanya untuk orang-orang yang ingin melepaskan stressnya dan memacu adrenalinnya. Contoh-contoh olahraga ekstrem antara lain adalah Sepeda Gunung, Bungee Jumping, Gymnastic, Parkour, Skydiving, Trapeze, Diving, Cheerleader dan masih banyak lainnya. Banyak dari olahraga ekstrem yang tidak membutuhkan banyak pemain melainkan hanya membutuhkan satu orang untuk melakukannya namun banyak juga yang membutuhkan lebih dari satu orang untuk berolahraga contohnya pada olahraga Sepeda Gunung dan Cheerleader, pada olahraga tersebut membutuhkan lebih dari satu orang yang memilki fungsi yang berbeda yaitu pada olahraga Sepeda Gunung membutuhkan pendamping agar bisa memberi pertolongan ketika terjadi kecelakaan yang tidak diinginkan, sedangkan pada olahraga Cheerleader membutuhkan banyak orang untuk bekerja sama dalam tim dan juga membantu untuk bisa membuat suatu pyramid yang teridiri dari tumpukan manusia.

Cheerleader sendiri adalah perpaduan gerakan dinamis senam, tari dan akrobatik dan sorak-sorai untuk memberikan semangat kepada tim yang sedang bertanding atau melakukan kompetisi, Cheerleader merupakan salah satu olahraga yang di pertandingkan dan sudah sampai ke tingkat internasional. Cheerleader juga bukan olahraga yang sedikit membuat seseorang cedera karna ketika kita salah menggunakan Teknik cedera bisa saja terjadi kepada kita. Lalu mengapa Cheerleader dikatakan sebagai olahraga ekstrem? Karena membutuhkan Teknik khusus untuk bisa menjadi seorang athlete Cheerleader dan membutuhkan latihan yang rutin karna Cheerleader bukan merupakan olahraga yang mudah dan bisa di coba-coba untuk bermain. Namun karna banyaknya athlete Cheerleader di Indonesia maka mereka semua mulai masuk ke sekolah-sekolah untuk menyalurkan ilmu mereka kedalam ekstrakulikuler. Sekitar tahun 90an akhir ekstrakulikuler Cheerleader sudah menyebar ke sekolah-sekolah menengah atas di Indonesia, Cheerleader juga yang biasanya terlihat hanya sekumpulan Perempuan namun pada umumnya Cheerleader merupakan olahraga Laki-Laki karna membutuhkan kekuatan seorang Laki-Laki untuk bisa mengangkat dan melempar seorang flyer, karna hal tersebut pada saat ini olahraga Cheerleader di perpadukan antara kekuatan Laki-Laki dan Perempuan.

Teknik-teknik pada olahraga Cheerleader sendiri yang termasuk kedalam Teknik olahraga ekstrem antara lain adalah Stunt yang membutuhkan 4 sampai 5 orang orang yang terdiri dari flyer yang berperan sebagai yang di angkat atau biasanya yang melakukan gerakan akrobatik atau berputar di udara maka itu disebut flyer, ada juga Sidebase yang bertugas sebagai yang mengangkat atau melempar flyer yang biasa bagi mereka yang mempunyai tinggi yang setara biasanya akan dijadikan sebagai sidebase, selanjutnya adalah backbase yang bertugas sebagai orang yang mengkontrol gerakan flyer ketika berada diatas dan juga backbase memberikan bantuan lebih kepada sidebase untuk memberikan tenaga pada saat melempar flyer, dan yang terakhir adalah frontbase berfungsi sama seperti backbase namun frontbase bekerja dengan porsi yang sedikit di bandingkan dengan backbase. Teknik ekstrem lainnya adalah Tumbling atau yang biasanya orang awam menyebutnya dengan salto, hamper mendekati dengan salto namun Tumbling memiliki berbagai rangkain gerakan yang harus di padukan contohnya pada kelas awal biasanya belajar untuk bisa melakukan gerakan Chartwheel yang biasanya disebut dengan meroda, lalu di kelas selanjutnya akan mendapat pelajaran mengenai Roundoff, Walkover dan Backwalkover. Yaitu jika kalian ingin melakukan rangkaian gerakan yang dinamakan Series anda harus bisa melakukan tiga gerakan tersebut untuk memulai rangkaian Tumbling kalian, Walkover dan Backwalkover adalah gerakan maju dan mundur seperti Namanya yang di lanjuti dengan gerakan kayang lalu berdiri. Sedangkan untuk Roundoff adalah gerakan yang hamper sama dengan Chartwheel namun lebih memberikan power sehingga memberikan tenaga untuk lanjut kegerakan selanjutnya. Dalam sebuah rangkaian atau Series biasanya pada rangkaian kedua di berikan tambahan kekuatan seperti melakukan gerakan Backhandspring, gerakan ini hampir sama juga dengan gerakan Backwalkover namun lebih kuat gerkannya. Lalu untuk menutup sebuah Series biasanya banyak orang yang melakukan Backtuck atau Backflip, namun untuk kelas lebih tingginya lagi biasanya banyak yang menggunakan Layout Double Twist. Bukan olahraga Cheerleader jika belum tanpa Pyramid, Pyramid adalah tumpukan dari beberapa orang yang biasanya terdiri dari Top Flyer yang menduduki tempat teratas dalam sebuah Pyramid dan ada juga Second Flyer yang menduduki tempat kedua yang bertugas menangkap dan menahan Top Flyer, mereka berdua akan berdiri tegak pada satu Ground Base yang menopang Second Flyer dan Top flyer. Jika ketika hal tersebut sudah ada baru bisa disebut sebagai sebuah Pyramid.

Namun olahraga Cheerleader sangat tidak di apresiasi di negara Indonesia karna Olahraga Cheerleader termasuk yang termasuk olahraga tim dan sangat mahal jika pemerintah mengirim perwakilan tim cheers ke luar negri dan juga pemerintah di Indonesia juga belum melihat jelas akan prestasi-prestasi dan juga kemampuan yang di berikan oleh para athlete Cheerleader dan biasanya pemerintah hanya melihat sebelah mata kalua Cheerleader adalah olahraga ekstrem.