Seni tari adalah seni yang berasal dari gerakan tubuh berirama yang biasanya diiringi dengan seni musik. Tarian dapat menunjukkan ekspresi, emosi, maupun untuk doa dalam sebuah ritual. Jadi, secara harafiah, seni tari adalah proses penciptaan yang didasari oleh rasa dan karsa berupa gerakan tubuh berirama dan diiringi oleh musik. Unsur utama dalam tari adalah gerak tubuh manusia dan tidak lepas juga dengan irama, ruang, dan waktu.

Seni tari juga dianggap sebagai bentuk komunikasi nonverbal pada hewan seperti lebah yang melakukan tarian saat kawin. Tari dapat dibedakan dan dijelaskan dengan berbagai cara seperti koreografi, gerakan, waktu, dan tempat asal. Namun banyak penelitian yang menunjukkan kesamaan beberapa tarian di beberapa tempat. Perbedaan penting dari tarian adalah tarian teatrikal dan tarian partisipatif. Namun demikian, dua kategori itu tidak benar-benar terpisah. Masing-masing saling mempengaruhi. Keduanya juga memiliki fungsi khusus seperti tarian seremonial yang hanya dilakukan sekali setahun, tarian erotis, tarian perang, atau tarian sakral.

Berdasarkan jenis pertunjukan dan partisipasinya, seni tari dapat dibedakan menjadi dua. Yaitu tari teater dan tari partisipatif. Tari teater yang juga disebut tari pertunjukan atau konser tarian, berfungsi sebagai tontonan dan hiburan. Biasanya dilakukan di atas panggung dan menceritakan sebuah kisah yang mungkin akan menggunakan properti khusus. Bisa juga diiringi musik. Contoh tari teater adalah balet, tari modern, tari India klasik, tarian drama Tiongkok dan Jepang, dll. Tarian tersebut bisa juga muncul dalam opera atau teater musikal. Sedangkan tari partisipatif adalah tarian rakyat, tarian sosial, tarian berkelompok, atau tari berpasangan. Tujuan tarian ini lebih ditujukan untuk interaksi sosial atau olahraga dimana tidak ada penonton. Tarian jenis ini jarang menggambarkan sebuah cerita. Hampir semua macam tarian ini dapat dilakukan dengan bebas tanpa ada aturan. Namun ada beberapa macam tarian yang memiliki aturan tertentu misalnya hanya laki-laki, perempuan, atau anak-anak yang boleh melakukannya.

Bukti arkeologis tertua yang menunjukkan adanya tarian adalah lukisan tua berusia 9000 tahun di Shelter Rock of Bhimbetka, India dan lukisan pada makam yang dibuat pada tahun 3300 SM di Mesir yang menggambarkan seorang penari. Sebelum penemuan bahasa dan tulisan, tari adalah cara untuk menyampaikan sesuatu berupa cerita dari generasi ke generasi. Penggunaan tarian pada waktu itu adalah untuk menyampaikan kegembiraan dan ritual penyembuhan seperti yang saat ini ditemukan pada kebudayaan masyarakat di kawasan hutan hujan Brasil dan gurun Kalahari. Hal tersebut menjadi salah satu faktor munculnya tarian.

Tarian Yunani (horos) pernah disebutkan oleh Plato, Aristoteles, Plutarch, dan Lucian.

Bible dan Talmud merujuk ke banyak event yang berhubungan dengan seni tari dan terdiri dari lebih dari 30 makna tari yang berbeda. Dalam tembikar Cina kuno pada masa Neolitikum terdapat gambar sekelompok orang menari sambil berpegangan tangan. Huruf Cina “menari” pertama kali ditemukan di tulang oracle. Tarian primitif pada masa Cina kuno sering dikaitkan dengan ilmu sihir dan ritual perdukunan. Selama milenium pertama sebelum masehi di India, seni tari berperan penting dalam budaya India. Banyak sekali jenis tarian kontemporer seperti tarian historis, tari tradisional, tari seremonial, dan tari etnis.

Menari tak hanya sekedar menghafal gerakan mengikuti irama, tapi juga menyelaraskan hati dengan apa yang ingin dipertunjukkan. Mengutip definisi Atik Sopandi tentang tari, “seni tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerakan ritmis atau ide tertentu.”. Dalam rangka memeringati Hari Tari Sedunia yang jatuh tiap 29 April, berbagai macam pagelaran tari dibuat di seluruh dunia.

Di Indonesia, Hari Tari dirayakan di kota Solo, Jawa Tengah. Peringatan tersebut ditandai  dengan  pagelaran menari 24 jam. Jalan Jenderal Sudirman dijadikan panggung terbuka untuk rakyat yang ingin melihat pertunjukan tari Nusantara yang sangat beragam. Di India, perayaan Hari Tari tahun ini dilakukan di sebuah panggung besar dengan menampilkan tarian-tarian khas India. Bertemakan “No Boundaries”, pertunjukan musik yang tercatat sebagai yang terbesar di tahun ini merupakan bagian dari usaha rakyat India melestarikan budaya mereka melalui pertunjukan tari.

Hari tari dunia pertama kali dicanangkan pada  tahun 1982 oleh lembaga tari internasional, CID–(Counseil Internasional de la Danse). Tujuannya adalah untuk mengajak seluruh warga dunia berpartisipasi menampilkan tarian-tarian negara mereka yang jumlahnya beragam. Di tahun 2003, Professor Alkis Raftis yang saat itu menjadi Presiden CID mengatakan bahwa pelestarian budaya menari masih sangat minim. Tidak ada lembaga atau organisasi yang mendanai bidang seni tersebut secara memadai. Tidak ada pendidikan seni tari, sehingga ketertarikan warga untuk menekuni bidang tari masih sangat rendah. Bersama dengan  UNESCO, CID menjadi wadah bagi para warga dunia untuk mementaskan pertunjukan tari dari budaya mereka. Dengan begitu diharapkan semua generasi muda dapat terus melestarikan budaya melalui seni tari.

Di awal tahun 2007, promosi untuk merayakan Hari Tari semakin gencar dilakukan. Dengan berfokus pada anak-anak, lembaga tari internasional CID meminta seluruh anak sekolah untuk berpartisipasi dalam lomba menulis esai tentang tarian di negara mereka, melukis bertemakan tari, bahkan lomba menari yang dilakukan di jalanan. Sejak saat itu, Hari Tari Dunia semakin diapresiasi warga sehingga banyak pertunjukan tari diadakan untuk memeringati hari tersebut.

Angelyn Tjahja Putri

2101627641