Bagi para penonton setia sepak bola, sering terdengar kalimat blunder yang diucapkan oleh sang komentator. Blunder adalah kesalahan yang dilakukan tanpa sengaja dan mengakibatkan kekalahan pada tim yang sedang bertanding.

Sumber : fourfourtwo.com

Loris Karius adalah salah satu penjaga gawang tim The Reds yang sering membuat kontroversi karena ulahnya. Loris Karius melakukan dua blunder sekaligus dalam satu match besar dan membuat tim The Reds gagal pulang membawa trofi saat melawan raksasa Spanyol, Real Madrid, Selasa (26/05/2018). Loris Karius sungguh menyesal atas kejadian nahas yang menimpa timnya tersebut.

Tidak jauh beda dengan Loris Karius, ketua umum partai Gerindra kerap kali melakukan blunder pada saat ia melakukan orasi ataupun pidato didepan khalayak.

Sebelumnya, Letnan Jenderal H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo atau yang akrab disapa Prabowo. Prabowo adalah seorang Purnawirawan terhormat sekaligus calon Presiden Republik Indonesia pada tahun 2019 mendatang bersama dengan rekannya Sandiaga Uno.

Prabowo sering kali diisukan, bahwa beliau adalah pelaku terculiknya 9 orang aktivis saat panas-panasnya tragedi Mei 1998. Dari isu yang beredar, motif beliau menculik 9 orang aktivis tersebut untuk mendapatkan rasa simpati dari mendiang Soeharto.

Sumber : garudayaksa.com

Karier Jenderalnya perlahan mulai terjadi pasang surut, dan Prabowo banting stir dari seorang Jenderal menjadi Politikus dengan modal pengalaman yang dimilikinya. Tahun 2008, beliau mulai membuat partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra. Prabowo menjadikan Gerindra alat politik untuk kedepannya nanti.

Tinggal menghitung bulan saja, para pasangan calon urut nomor 1 dan 2 kerap terlihat berpidato didepan media. Namun, tiap orasi yang dilakukan oleh Prabowo seringkali terlihat blunder didepan banyak media.

Sumber : Youtube Channel Visual TV Live

 

Senin (19/03/2018), media sosial dihebohkan oleh pernyataan yang dilontarkan oleh ketua umum partai Gerindra melalui halaman resmi Gerindra. Beliau mengkungkapkan kalimat blundernya bahwa negara Indonesia akan hilang ditelan bumi tahun 2030 mendatang, di Konferensi Nasional dan Temu Kader Partai Gerindra, Oktober 2017.

Presiden Joko Widodo langsung menepis kabar miring tersebut dengan santai dan dipenuhi oleh tertawa kecil didepan banyak media. Presiden Joko Widodo menyatakan setiap warga Indonesia harus berifir optimis jangan langsung pesimis dalam segala hal. Sebagai calon Presiden Republik Indonesia pun harus memberi contoh sikap optimis terhadap warganya dan menaruh harapan besar untuk anak-anak muda, di JCC, Senayan, Jakarta, Rabu (21/03/2018).

Namun, Prabowo memberi klarifikasi mengenai pernyataannya tersebut. Bahwa beliau mengutip kalimatnya tersebut dari salah satu buku yang berjudul “Ghost Fleet”. Didalam buku tersebut isinya menggambar perang antara dua negara besar China dan Amerika Serikat pada tahun 2030 dan Indonesia hilang ditelan bumi karena peperangan dua negara besar tersebut, di Gedung FEB Universitas Indonesia, Senin (18/09/2018).

Setelah isu tersebut mulai redup, lagi-lagi datang kembali pernyataan yang blunder dilakukan oleh Prabowo. Oktober 2018 lalu, seorang ibu sekaligus aktivis Hak Asasi Manusia atau HAM mengalami kejadian yang kurang mengenakkan. Ibu tersebut mengaku bahwa telah dipersekusi oleh orang-orang berbadan besar yang tidak diketahui identitasnya.

Ketua Umum Partai Gerindra langsung buka suara tentang kejadiaan naas yang menimpa seorang ibu yang tak berdosa tersebut. Prabowo mengungkapkan rasa kekesalannya tersebut dan menyatakan bahwa para yang tega mempersekusi ibu lemah tersebut adalah orang- orang yang pengecut.

Sumber : aceh.tribunnews.com

 

Ketika sudah banyak dibela oleh banyak pihak dan ibu tersebut sudah merasa dirinya terpojoki karena banyak aparat yang melakukan investigasi. Akhirnya ibu lemah tersebut mengaku, bahwa kasus persekusi yang dibuatnya adalah hoax atau fiktif belaka saja, di kediamannya, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (03/10/2018).

Pada hari itu juga, Prabowo melakukan jumpa pers dan meminta maaf kepada seluruh awak media karena ikut menyebarkan kasus fiktif tersebut. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dengan spontan menyuruh RS untuk hengkang dari BPN dan menyuruh para aparat Kepolisian memproses secara Hukum yang telah berlaku.

Setelah isu tersebut perlahan mulai hilang dan pelaku hoax sudah diproses secara hukum, kembali lagi viral video kontroversi yang menyindir para warga Boyolali.

Entah apa yang ada dibenak Prabowo, sampai-sampai menyindir warga Boyolali dalam pidatonya, di Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Selasa (30/10/2018). Dalam pidatonya disebutkan bahwa warga Boyolali akan diusir jika memasuki mall mewah karena paras warga yang terlihat miskin dan dari situlah muncul kontroversi “Tampang Boyolali” antara Prabowo dengan warga Boyolali.

Sumber : regional.kompas.com

Prabowo langsung meminta maaf atas pernyataan yang dilontarkan dan ditujukan kepada masyarakat Boyolali. Prabowo niat hati ingin bercanda dengan warga Boyolali demi mendapatkan perhatian, malah ditanggapi serius oleh pengguna media sosial.

Prabowo sangat gelisah dan bingung harus bagaimana dalam menghadapi masyarakat pengguna media sosial yang terlalu kritis dalam menilai pidato yang beliau lakukan. Prabowo pun mengungkapkan rasa keluh kesahnya tersebut ke media yang sedang meiputnya karena candaan yang dibuatnya selalu saja dikritik negatif.

Kasus blunder selanjutnya yang lebih prihatin adalah jika terpilihnya Prabowo dalam PEMILU 2019 mendatang, beliau akan memutus hubungan impor pangan dengan negara lain.

Minggu (04/11/2018), di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan. Dalam orasinya, Prabowo mengungkapkan bahwa beliau akan memutus hubungan impor pangan dengan negara lain, karena Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah dan masyarakat masih mampu mencukupi kebutuhan pangannya dengan sendirinya.

Sumber : finance.detik.com

 

Seperti membalikkan telapak tangan, Prabowo menyuruh masyarakat Indonesia untuk mengolah pangannya sendiri yang sudah tersedia di Indonesia ini. Prabowo juga menyatakan bahwa Petani akan kehilangan lahan pekerjaannya jika kita terus menerus melakukan impor karena jarang sekali masyarakat Indonesia menggunakan produk dalam negeri.

Pernyataannya Prabowo tersebut langsung ditanggapi oleh seorang pengamat Ekonomi INDEF (Institute for Development of Economics and Finance). Beliau berkata bahwa Prabowo harus memiliki pikiran yang realistis. Jika Indonesia negara Tertutup, kitab oleh tidak melakukan impor tapi negara Indonesia ini adalah negara yang Terbuka.Negara besar seperi Tiongkok, seringkali melakukan impor walaupun tingkat ekspornya terbilang tertinggi di dunia.

Dengan pernyataan blunder yang dilontarkan oleh Prabowo, TIMSES Prabowo-Sandi membantah kalimat yang diucapakan oleh Prabowo bahwa kegiatan impor tidak boleh dihilangkan dari negeri ini. BPN pun mengklarifikasi semua pernyataan Prabowo, dengan bermaksud bahwa Indonesia masih mampu untuk memproduksi segala kebutuhan pangan tanpa harus melakukan impor.

Prabowo beserta Timnya harus sering melakukan cross check kembali naskah Pidato atau Orasi yang ingin disampaikannya dengan upaya mengurangi kalimat blunder yang kerap diucapakan oleh ketua umum Gerindra tersebut. Atau bisa saja Prabowo melakukan hal tersebut dengan sengaja dalam upaya terpincutnya rakyat Indonesia oleh kalimatnya dan lagi-lagi peluang politik tercipta.

( Daniel Welfrid – 2101712516 )