Public relations mungkin adalah sebuah jabatan yang tidak asing lagi di telinga kita. Jika kita melihat iklan lowongan pekerjaan, pada saat membaca koran atau menonton televisi yang menayangkan tentang perusahaan yang sedang bermasalah, pada saat konfrensi pers, dan banyak lagi kesempatan lain yang mengisyaratkan bahwa public relations ada di dalam sebuah organisasi. Namun apa sih sebenarnya public relations itu sendiri? Apa fungsi dari public relations tersebut di dalam sebuah organisasi? Serta seberapa penting public relations di dalam sebuah organisasi?

Dalam definisi terbaru yang dikeluarkan oleh Public Relations Society of America (PRSA) public relations is a strategic communication process that builds mutually beneficial relationship between organizations and their public. Public relations dalam definisi tersebut dilihat sebagai sebuah proses strategis komunikasi yang difokuskan kepada hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan public mereka. Proses strategis tersebut juga berhubungan dengan fungsi manajemen dalam organisasi.

Pada saat kita berbicara tentang organisasi, kita dapat menganalogikan organisasi adalah tubuh manusia, dimana fungsi dari public relations sendiri adalah memastikan bahwa tubuh tersebut sehat dan orang lain melihatnya pun baik. Public relations harus bisa mendiagnosa kemungkinan ‘penyakit’ yang akan muncul dari dalam tubuh tersebut, sehingga bisa diatasi sebelum menjadi penyakit yang mematikan. Public relations juga harus mampu untuk melakukan research tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik untuk tubuh tersebut. Hal ini berhubungan dengan strategi komunikasi yang akan dilakukan oleh perusahaan, baik internal maupun eksternal. Kemampuan research penting untuk menjadi seorang public relations yang handal.

Tubuh yang sehat, tentu juga akan membuat orang lain yang melihatnya menjadi tertarik. Fungsi Public relations yang selanjutnya adalah menjaga image dari tubuh tersebut. Public relations yang baik harus mampu membuat, menjaga serta mempertahankan image yang positif tentang organisasi yang diwakili. Image yang baik akan menciptakan reputasi yang baik pula bagi organisasi.

Namun, jika tubuh tersebut sudah terlanjur sakit, maka public relations harus mampu mencarikan obat yang tepat agar ‘komunikasi’ antar organ-organ yang ada dalam tubuh tersebut menjadi baik. Sakit disini adalah indikasi bahwa ada krisis dalam organisasi tersebut. Pada saat krisis, Public relations harus mampu menenangkan publik, baik internal maupun eksternal. Mereka juga harus mampu untuk memilih siapa orang yang akan berbicara dan apa saja yang boleh dan tidak boleh dibicarakan di depan publik.

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat betapa pentingnya tugas public relations di dalam organisasi. Dengan public relations yang baik, organisasi akan mendapat beberapa keuntungan, seperti kredibilitas, serta brand awareness yang positif. Selain itu organisasi yang dapat memaksimalkan fungsi public relations juga dapat melakukan penghematan.  Hal ini karena public relations yang berhasil akan menciptakan cerita yang baik tentang organisasi, dan ini berarti bahwa organisasi tidak perlu mengeluarkan dana lebih untuk marketing (Yuanita Safitri – D4820)