photo (4)Dr. Ishadi S.K tengah menyampaikan makalah mengenai perkembangan komunikasi massa (photo by Hamdani Masil)

22/06. Tokoh pertelevisian nasional Dr. Ishadi S.K menyatakan betapa berbahayanya media social bagaikan pisau di tangan seseorang. Hal tersebut disampaikan Ishadi pada seminar komunikasi di Museum Nasional Jakarta menyoal ?Bahaya Prostitusi Online dan Narkoba Melalui Media Sosial: problematika, pencegahan dan pemberantasan?. Menurut Ishadi selain sisi buruk, media sosial juga memiliki sisi positif yang berguna bagi manusia. Dalam makalahnya Ishadi membeberkan betapa perkembangan media massa melaju pesat pada beberapa dekade terakhir, padahal perkembangan sejak pre-historic sebelumnya butuh 7.000 tahun. Ishadi menambahkan media sosial sangat berguna bagi dunia pertelevisian saat ini. Selain harganya murah, melalui media social media televisi bisa mengetahui real data dari keinginan penonton. Karenanya, media televisi bisa mengetahui cara ?memperlakukan? penonton. Hingga saat ini, data yang didapat dari AC Nielsen berupa rating/share masih merupakan data utama untuk mengukur keberhasilan program televisi, namun perkembangan media sosial lambat laun menggantikan peran AC Nielsen tersebut. Bagi Ishadi, media social layaknya pisau yang bermata dua. Bila digunakan bisa sangat berbahaya dan melukai diri sendiri, namun kita sendiri tidak bisa hidup tanpa alat bantu tersebut. Selain Ishadi, seminar yang diselenggarakan ISKI DKI Jakarta tersebut juga menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Pengajar Universitas Binus Dr. RojakMozin dengan moderator Alvito Dinova.(IP)