150820_rokok3promkesfoto: forum.kompas.com

Tobacco Control Support Centre – Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC-IAKMI) mengadakan diseminasi hasil survei untuk mengetahui efektifitas dari peringatan Kesehatan Bergambar di Bungkus rokok di Epicentrum Walk, Kuningan Jakarta Selatan (29 April 2015).Dari Jurusan marketing Communication Binus, turut hadir  dosen FM SCC Marketing Public Relations,  Lidya Wati Evelina, MM dan  Industrial Relations, Siti Nadiah, S.Ikom, MA pada diseminasi tersebut.

Mayoritas masyarakat Indonesia mendukung peringatan kesehatan bergambar. Namun, hanya 27 % perokok menyatakan mengurangi jumlah batang rokok yang dihisap setiap harinya dari rata-rata 15 batang menjadi 11 batang setelah melihat peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok.

Dari Hasil Survey, diperoleh data bahwa Sebanyak 89,5 % responden menyakini gambar dengan kanker paru efektif untuk menginformasikan bahaya merokok kepada masyarakat. Hanya 89,2 %  responden mendukung kebijakan Peringatan Kesehatan bergambar pada bungkus rokok, namun masih ada responden yang ingin membeli rokok tanpa ada peringatan teks maupun bergambar.Peringatan bergambar tersebut belum seluruhnya dapat menghentikan kebiasaan merokok. Faktanya peringatan bergambar tersebut tidak serta merta menghentikan mantan perokok untuk tetap berhenti merokok dan meyakinkan anak muda untuk tidak mulai merokok.

Rekomendasi penting dari survei, yaitu menaiki besaran gambar peringatan kesehatan sekurangnya sebesar 75 % pada tahun 2017, melarang penjualan rokok batangan dan  penyeragaman jumlah batang pada tiap bungkus rokok sekurangnya 20 batang per bungkus serta meningkatkan kerjasama dengan pihak akademisi, organisasi masyarakat dan organisasi profesi dalam upaya pelaksanaan dan pemantauan secara periodik dan terus menerus mengenai kebijakan pengendalian konsumsi rokok di Indonesia.(Lidya Wati Evelina/FM Subject Content Coordinator Marketing Public Relations)