Gojek: Diawali Rasa Cemas, jadi Peluang Emas!
Nadiem Makarim, pelajar asal Indonesia lulusan Harvard Business School jurusan Master of Business Administration. Sering kali ketika pulang ke Indonesia, ia mengalami kesulitan dalam mencari transportasi yang tepat di Kota Jakarta. Diketahui, Kota Jakarta yang terkenal dengan kemacetan kendaraan – kendaraan di setiap jalan ibu kota ini memang diakui membuat muak semua warga kota metropolitan ini. Menaiki kendaraan roda dua merupakan pilihan bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi dibanding harus menggunakan mobil. Selain itu, dengan menggunakan roda dua juga lebih memudahkan kita cepat sampai tujuan.
Mobilitas tinggi bagi orang perkotaan mungkin sudah biasa, namun menjadi orang yang tepat waktu sangat sulit karena waktu berkendara di Jakarta yang tidak dapat diprediksi sebagai akibat dari kemacetan. Berawal dari kemacetan tersebut yang membuat Nadiem lebih memilih untuk menggunakan ojek pangkalan dibandingkan menggunakan tansportasi umum lainnya. Dalam sehari, ia bisa menaiki 5x ojek. Karena menurutnya, jika kita menggunakan ojek membuat kita menjadi lebih menghemat waktu, merasa lebih aman, dan tingkat kecelakaan pada penggunaan ojek juga sangatlah kecil.
Karena seringnya menaiki ojek, Nadiem pun sering mengobrol dengan tukang ojek langganannya. Ia melakukan pengamatan dengan mengajak ngobrol tukang ojek langganannya tersebut. Setelah hasil pengamatan yang ia lakukan, ia berfikir bahwa tukang ojek sebagian besar waktunya dihabiskan untuk mangkal dan menunggu penumpang. Selain itu, saat di pangkalan ojek biasanya bergiliran dengan tukang ojek lainnya. Ketika sudah bergiliran, terkadang penumpang sepi. Sementara itu, dari sisi pengguna jasa, keamanan dan kenyamanan ojek belum terjamin 100 persen.
Nadiem menuturkan dalam suatu sumber, ojek pangkalan cukup sulit untuk ditemukan karena mereka mangkal dan belum tentu pangkalan tersebut mudah untuk ditemukan. Apalagi, ketika kita sedang buru – buru ingin pergi tetapi sulit mendapatkan ojek karena harus mencari ojek pangkalan terlebih dahulu. Selain itu juga, ojek pangkalan belum dapat dipercaya jika untuk layanan seperti pengantar barang secara cepat, bayangkan jika ada file yang tertinggal dan harus didapatkan dalam kurang lebih 1 jam? Apakah kita harus mengambil barang tersebut kembali di tengah macetnya kota Jakarta? Apakah kita dapat sepenuhnya percaya pada ojek pangkalan sebagai salah satu jasa transportasi yang dapat melakukannya dengan cepat? Tentu tidak. Atas dasar kebutuhan dan kecemasan Nadiem Makarim akan transportasi di Jakarta, maka ia berpikir untuk mengembangkan suatu platform yang akan mengintegrasikan ojek dalam suatu layanan jasa transportasi berbasis digital. Ditambah lagi, ojek pangkalan di Jakarta belum memiliki standar hidup yang baik. Banyak yang hidup tanpa rekening di bank karena penghasilan yang dinilai tidak mencukupi bahkan untuk dana awal di bank. Melihat berbagai masalah yang ada dalam bidang transportasi, maka Nadiem menilai bahwa kota Jakarta butuh transportasi yang dapat diandalkan.
Inovasi tersebut ia kembangkan menjadi sebuah aplikasi bernama Gojek. Gojek merupakan aplikasi berbasis online untuk memesan ojek, sehingga dapat memudahkan kita ketika ingin mencari transposrtasi. Selain Go – Ride, gojek juga menyediakan jasa lainnya. Seperti Go – Food yang berfungsi untuk memesan makanan ketika kita cukup malas untuk keluar. Go – Food sendiri juga menyediakan berbagai jenis masakan dari setiap kedai / restaurant sehingga kita tinggal pilih apa yang kita mau. Selain itu ada Go – Send, ini sangat berfungsi bagi kita yang sering mengirim barang ke teman/keluarga kita sehingga lebih dimudahkan dengan adanya fitur Go – Send tersebut. dengan adanya fitur ini juga barang yang kita kirimkan menjadi lebih cepat sampai kepada penerima. Jika kita ingin pergi dengan beberapa teman kita, kita juga bisa menggunakan Go – Car sebagai transportasi mobil online yang dapat kita gunakan untuk lebih mempermudah hidup kita. Selain fitur – fitur yang disebutkan, karena semakin berkembangnya teknologi sehingga Gojek menambahkan fitur lain seperti Go – Massage, Go – Tix, Go – Pulsa, Go – Mart, dan fitur – fitur baru lainnya yang disediakan oleh Gojek.
Dengan adanya keinginan untuk terus mengembangkan ide inovasi tersebut, aplikasi ini merupakan platform online yang sangat bisa kita gunakan untuk memesan transportasi online untuk mempermudah hidup kita. Selain itu juga dapat membantu ojek pangkalan/orang – orang yang belum memiliki standar hidup yang baik menjadi lebih baik dari adanya pemasukan yang mereka dapatkan melalui Gojek. Awalnya mereka hanya memiliki1000 mitra driver dan hanya dapat dipesan melalu telephon saja. Tapi pada saat ini, Gojek memiliki 10000 mitra pengemudi dan sudah diunduh sebanyak lebih dari 400.000 pengguna smartphone. Untuk ke depannya, Nadiem berharap bahwa ia akan dapat lebih mengembangkan aplikasi Go – JEK tersebut hingga ke seluruh nusantara.
Tanti Kurnia Putri 2101715114
Comments :