DIKLAT TEKNIS MENJADI PENGAJAR PRANATA HUMAS INDONESIA
Jabatan Fungsional Pranata Humas diharapkan mampu berperan strategis, aktif dalam pembuatan berbagai kebijakan Pemerintah. Tugas Humas sekarang lebih berfokus kepada kualitas pelayanan, mampu berinovasi, serta ramah kepada publik yang dilayani, demikian disampaikan Pembina Pranata Humas, Tulus Subardjo yang juga sebagai Master Trainer pada Diklat Training For Fasilitator (TOF) Pranata Humas yang diselenggarakan 13 -19 Maret 2016 di Pusdiklat Kementrian Komunikasi dan Informatika, Kelapa Dua, Jakarta.
Diklat Teknis ini berlangsung 1 (satu) minggu. Para peserta diberi pengarahan oleh Master Trainer untuk 6 (enam) rumpun mata diklat Pranata Humas dengan 31 mata diklat, yaitu (1) rumpun Komunikasi Antarbudaya, (2) rumpun management komunikasi, (3) rumpun metode, (4) rumpun Profesi, (5) rumpun Penulisan Naskah Kehumasan dan (6) rumpun teknik komunikasi. Di akhir Diklat, peserta diwajibkan membuat bahan presentasi dengan berbagai metode mengajar. Masing-masing peserta diberi nilai oleh para master Trainer dan ditentukan layak atau tidak layak sebagai Pengajar Pranata Humas.
Para Fasilitator yang lulus akan mengajar 12.000 (dua belas ribu jabfung Pranata Humas) di seluruh Indonesia sampai dengan akhir Tahun 2017. Calon Pranata Humas tersebut harus mengikuti diklat Teknis Jabatan Fungsional Pranata Humas dan mendapatkan sertifikasi dari Kementrian Komunikasi dan Informatika.
Hadir sebagai peserta TOF tersebut, Para pejabat di Kementrian Komunikasi dan Informatika, Drs. Tulus Subardjo, Direktur Informasi Komunikasi Publik dan Pembina Pranata Humas Indonesia, Dr. Suprawoto Yaniman,M.Si, Sekjend Kominfo periode 2014-2016, Kepala Pusdiklat, Usuluddin Adam SH, MM, Para Widyaiswara Kominfo, 1 (satu) orang dari kompasiana, 1 (satu) Dosen perwakilan Univ. Mercu Buana dan Lidya Wati Evelina, dosen Koordinator Rumpun Marketing Public Relations, Bina Nusantara. (LE)
Comments :