Komunikasi adalah fondasi utama dalam membangun dan memperkuat hubungan sosial. Melalui komunikasi, individu dan kelompok dapat saling memahami, menyelesaikan konflik, dan menciptakan harmoni dalam masyarakat. Dalam konteks sosial, komunikasi bukan hanya pertukaran informasi tetapi juga proses interaksi yang mencerminkan nilai-nilai bersama.
 
Menurut Gudykunst dan Kim (2003), komunikasi sosial melibatkan penggunaan bahasa, simbol, dan perilaku untuk menciptakan pengertian di antara individu. Proses ini penting dalam memperkuat solidaritas sosial, terutama di masyarakat yang memiliki keragaman budaya dan latar belakang. Tanpa komunikasi yang efektif, kesalahpahaman dapat terjadi, yang pada akhirnya memicu konflik.
Di era globalisasi, penting bagi masyarakat untuk mengembangkan keterampilan komunikasi antarbudaya. Pemahaman terhadap perbedaan nilai, norma, dan praktik budaya menjadi kunci dalam menciptakan hubungan yang harmonis. Selain itu, komunikasi yang empatik dan terbuka dapat membantu mengatasi stereotip dan prasangka sosial.
Untuk memperkuat keharmonisan sosial, institusi seperti sekolah, keluarga, dan media juga memiliki peran penting dalam mempromosikan nilai-nilai toleransi dan inklusi. Dengan komunikasi yang efektif, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih kohesif dan damai.
Referensi:
Gudykunst, W. B., & Kim, Y. Y. (2003). Communicating with strangers: An approach to intercultural communication (4th ed.). McGraw-Hill.