Selaras dengan semangat kemerdekaan pada 17 Agustus 2024, BINUS University kembali mengadakan Appreciation Day yang merupakan sebuah acara perayaan tahunan bagi setiap Binusian berprestasi. Dari sekian banyak kategori prestasi yang diraih oleh para Binusian, salah satu yang tidak kalah membanggakan adalah anugerah penghargaan para asisten laboratorium di BINUS University. Terutama pada jurusan marketing communication, terdapat empat mahasiswa membanggakan yang terpilih sebagai asisten laboratorium dengan kinerja performa terbaik dalam Public Relation and Media Communication Laboratory.

Keempat asisten Lab tersebut adalah Devin Fahrezi Alandeta, Siti Annaja Febryanti Juwita, Evelyn Deviana Djianto, dan Fasya Auliya. Seleksi nominasi asisten laboratorium dengan performa terbaik telah melalui berbagai proses. Kriteria yang digunakan adalah kinerja mengajar, penilaian pengajaran, dedikasi, dan keaktifan. Tentunya keempat asisten laboratorium yang terpilih telah memenuhi bahkan melampaui kriteria yang ditentukan. Dalam prosesnya, keempat asisten laboratorium telah melalui perjalanan panjang. Menemukan berbagai tantangan serta menghadapinya dengan semangat selayaknya para pahlawan dalam memperjuangkan bangsa Indonesia.

“Mendidik adalah kewajiban bagi setiap orang terdidik.” (Anies Baswedan).

Ialah nilai yang telah saya anut sejak dahulu kala. Sebagai seorang civitas akademika, saya percaya betapa pentingnya untuk memiliki nilai fostering dan empowering selayaknya visi dan misi Binus University. Melalui asisten Lab, memungkinkan saya untuk dapat mewujudkan hal tersebut. Dengan berbekal ragam pengetahuan yang telah saya ketahui, saya dapat membagikan, mengajak, serta berdiskusi langsung dan membantu setiap teman-teman mahasiswa di kelas saya, yang tentunya dapat berdampak bagi teman-teman mahasiswa saya. Apresiasi yang telah diberikan tak sekedar menjadi penghargaan yang besar bagi saya, melainkan menjadi bentuk tanggung jawab besar mengenai bagaimana saya perlu terus berbuat lebih hingga saya dapat berdampak semakin luas.

– Devin Fahrezi Alandeta (PR175), Binusian 2026.

 

“Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu,” (HR Ahmad).

Menjadi seorang Asisten Laboratorium (ASLAB) bukanlah sekadar tugas tambahan, melainkan sebuah keinginan untuk berbagi pengetahuan dan membantu mahasiswa dalam memahami ilmu yang dipelajari. Di Binus University, ASLAB memiliki peran penting dalam menunjang proses pembelajaran di laboratorium, menjadi jembatan penghubung antara mahasiswa dan dosen.

“Saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman yang saya miliki dengan mahasiswa. Ingin membuat mereka memahami materi dan berhasil melakukan praktikum dengan baik serta memberikan kepuasan tersendiri.”

Apresiasi dari dosen dan mahasiswa menjadi motivasi bagi saya  untuk terus memberikan yang terbaik. Mereka menyadari bahwa peran kami  sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran di laboratorium. Menjadi ASLAB bukan hanya tentang tugas, melainkan tentang kontribusi nyata dalam membangun generasi penerus bangsa yang cerdas dan berakhlak mulia.

– Siti Annaja Febryanti Juwita (PR188), Binusian 2026.

 

Sejujurnya, terdapat keraguan dalam diri saya saat memutuskan untuk menjadi seorang asisten Lab. Namun, hal tersebut tidak menghentikan saya untuk terus berjuang demi mencapai versi diri saya yang lebih baik, sesuai dengan value sebagai seorang BINUSIAN yakni Striving for Excellence. Menjadi seorang asisten Lab merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi saya, di mana saya dapat menjadi sosok yang dapat diandalkan oleh mahasiswa/i yang saya ajar saat mereka mengalami kendala. Mendapatkan apresiasi sebagai salah satu asisten lab dengan performa terbaik merupakan hal yang tidak pernah saya duga sebelumnya dan apresiasi tersebut akan menjadi motivasi saya untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran saya sebagai seorang asisten Lab serta memaksimalkan bantuan yang dapat saya berikan kepada mahasiswa/i yang saya ajar kedepannya.

– Evelyn Deviana Djianto (PR198), Binusian 2026.

 

Sejak duduk di bangku sekolah dasar, kegiatan belajar dan berdiskusi merupakan proses yang sangat saya nikmati. Diskusi kelompok membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif. Kecintaan tersebut tampaknya memotivasi saya untuk terlibat dalam peran sebagai Public Relations Laboratory Assistant, yang tentunya erat dengan berbagai tantangan. Namun, berkat dukungan luar biasa dari rekan-rekan dan mahasiswa lainnya, saya mampu mengatasi berbagai kendala yang ada. Selama sekitar enam bulan menjalankan tugas sebagai asisten laboratorium, saya telah terlibat dalam puluhan, bahkan hampir ratusan, dialog dengan rekan dan mahasiswa di bidang Marketing Communication. Pengalaman ini tidak hanya memperluas pengetahuan saya, tetapi juga mengubah perspektif saya terhadap lingkungan sekitar dan dunia yang lebih luas. Menerima penghargaan sebagai ‘Best Laboratory Assistant’ merupakan suatu kehormatan besar. Namun, bagi saya, penghargaan tersebut akan menjadi sebuah tolak ukur untuk mempertahankan standar yang telah saya tetapkan sejak awal. Besar keinginan saya untuk bisa berpartisipasi lebih dalam kegiatan belajar mengajar, serta memberikan dampak positif bagi seluruh mahasiswa/i marketing communication.

— Fasya Auliya, Binusian 2026, PR195

Selama bertugas, tentunya para asisten laboratorium telah menjunjung tinggi nilai SPIRIT Binusian. Bagaimana mereka menghadapi berbagai tantangan, dan bersedia untuk belajar lebih dalam demi membantu memfasilitasi teman-teman mahasiswa lainnya. Penghargaan yang diterima oleh para asisten laboratorium sepatutnya menjadi inspirasi, tak sekadar bagi para asisten laboratorium sendiri, tetapi juga rekan-rekan Binusian. Dengan semangat kemerdekaan, marilah saling berpegang tangan, dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan. Merdeka!