Cara Mengatasi Kebiasaan Toxic Productivity
Menjadi seseorang yang produktif, gemar menyelesaikan pekerjaan secara langsung sehingga nantinya tidak akan menumpuk serta memiliki banyak waktu luang dan gemar mengisi kegiatan dengan menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat memang sangatlah bagus, namun hal tersebut dapat menjadi kebiasaan yang tidak sehat untuk diri sendiri. Mengapa demikian? Simak penjelasan mengenai Toxic Productivity berikut!
Apa itu Toxic Productivity?
Toxic productivity ini sebenarnya adalah kata lain untuk para pecanduan kerja, istilah tersebut menggambarkan kondisi seseorang yang merasa tidak cukup jika menyelesaikan satu pekerjaan saja, orang yang akan merasa bersalah karena tidak mengerjakan pekerjaannya dengan baik (padahal sudah) atau merasa kurang dengan pekerjaan yang ia kerjakan. Memiliki kebiasaan ini sangatlah tidak baik karena sebenarnya toxic productivity ini dapat menyebabkan burnout yang nantinya malah membuat kita tidak menjadi produktif dan membuat hubungan kita dengan orang sekitar juga menjadi kurang baik karena kefrustasian yang kita rasakan.
Bagaimana cara mengatasinya?
Dengan memiliki kebiasaan tidak baik ini sudah pasti melelahkan secara kita sadari maupun tidak. Namun, saya percaya bahwa kebiasaan ini dapat diatas dengan beberapa cara yang diantaranya adalah:
– Mindfulness: adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan diri kita sendiri, dengan ini kita dapat mengetahui apa yang sebenarnya tubuh kit aini inginkan utuk kebaikan diri sendiri.
– Mengganti toxic productivity ini dengan pengertian bahawa seluruh pekerjaan yang kita lakukan ini bukanlah satu-satunya identitas yang kita miliki. Maka dari itu kita tetap bisa berkomitmen dengan pekerjaan tanpa merasa terlalu terikat.
– Memiliki target yang jelas dan adanya bantuan orang lain, dua point ini adalah bagian terpenting agar dapat terhindar dari kebiasan buruk tersebut serta menjadi lebih fleksibel dengan rencana yang dibuat. Bercerita dengan orang juga membantu kita agar tetap terjaga dan adanya emotional support dari kerabat dekat sehingga kita merasa cukup.
– Memiliki sebuah pemikiran bahwa istirahat sama pentingnya dengan bekerja.
Jadi, dengan adanya penjelasan diatas semoga dapat membantu teman-teman yang mengalami toxic productivity dapat segera keluar dari kebiasaan tersebut sehingga dapat menjaga kondisi fisik dan pikiran kita agar kita dapat menjalani keseharian tanpa merasa terbebani dan tidak stres.
Referensi:
-https://www.kompas.com/parapuan/read/532913941/alami-toxic-productivity-berikut-4-cara-efektif-mengatasinya
-https://www.halodoc.com/artikel/awas-toxic-productivity-yang-rentan-terjadi-pada-pekerja
Comments :