Dampak Positif dan Negatif Skincare
Usaha untuk menjadi cantik akan terus-menerus dilakukan oleh setiap perempuan di seluruh dunia. Semua cara dicoba tanpa ragu agar menjadi perempuan yang sempurna dalam hal fisik. Di dunia kecantikan, kita mengenal barang yang dinamakan make up. Make up sangat diminati oleh kaum perempuan untuk menutupi kekurangan di wajah karena wajah yang mulus dan berseri adalah impian semua wanita. Namun, belakangan terdapat berbagai macam produk perawatan kulit seperti moisturizer, serum, toner dan sebagainya yang biasa disebut skin care. Banyak artis atau selebgram yang mengulas produk-produk yang mereka gunakan. Tidak semua dampak yang dihasilkan dari skin care selalu positif, skin care juga memiliki dampak negatif bagi kulit.
Semua orang saat membeli produk skin care hanya memikirkan dampak positifnya saja tanpa memikirkan dampak negatifnya. Dampak positif dari penggunaan skin care, antara lain dapat membuat kulit wajah halus, bersinar, lembab, menghilangkan jerawat, menutrisi kulit dan lain-lain.
Menggunakan skin care tidak bisa asal-asalan. Jenis kulit yang dimiliki setiap perempuan berbeda-beda. Ada yang berminyak, berjerawat, kering, dan sebagainya. Kita harus melihat jenis kulit kita. Jika jenis kulit kita kering, kita harus memilih produk yang melembapkan seperti moisturizer. Jika kondisi kulit wajah sedang berjerawat, kita dapat menggunakan produk yang mengandung anti acne, purify atau tea tree. Hal yang terpenting adalah tidak berlebihan dalam penggunaan skin care karena semua hal yang berlebihan memiliki dampak yang buruk. Berikut dampak negative dari penggunaan skin care:
- Iritasi
Penggunaan skin care dapat memicu iritasi pada kulit yang sensitif. Jika bahan yang dikandung skin care tidak cocok dengan kulit kita, akan sangat berbahaya jika terus digunakan. Dampak yang lebih buruk dari iritasi adalah bekas luka di kulit akan sulit dihilangkan.
- Kulit menjadi kebal
Terlalu sering menggunakan skin care dapat membuat kulit menjadi kebal karena banyak bahan kimia yang meresap ke kulit sehingga efek positifnya tidak berpengaruh lagi.
- Kulit menjadi lebih sensitif
Kulit yang sudah terbiasa menggunakan skin care akan berbeda dengan kulit yang tidak menggunakan skin care. Biasanya jika sudah cocok dengan satu produk, kulit sulit untuk beradaptasi dengan produk lain karena bahan yang dikandung berbeda. Hal yang ditakutkan adalah ketika ingin mencoba produk lain tapi kulit sudah tidak bisa menerima dan akan mengakibatkan kulit menjadi kemerahan, gatal-gatal dan timbul jerawat.
Tidak sedikit perempuan yang mengalami dampak buruk dari penggunaan skin care. Dapat dilihat review atau ulasan dari female daily, banyak perempuan yang mengeluh tidak cocok dengan beberapa produk skin care. Haruslah kita berhati-hati dalam pemilihan dan penggunaan produk. Inilah beberapa bahan yang terkandung dalam skin care yang memiliki efek negatif, diantaranya adalah
- Paraben
Beberapa penelitian menunjukkan bukti keterkaitan paraben dengan kanker payudara, kanker kulit, gangguan reproduksi dan sistem endokrin, reaksi alergi, dermatitis dan rosacea (kemerahan pada kulit).
- Sodium Lauryl Sulfate
Seorang dokter spesialis kulit menyebut sodium lauryl sulfate dapat menyebabkan kulit menjadi kemerahan, kekeringan, mengelupas, sensitif dan kulit menjadi kencang seperti tertarik. Kulit yang bersih dan kencang itu adalah hasil dari minyak alami wajah yang hilang.
- Butylated Hydroxyanisole
Butylated Hydroxyanisole (BHA) memiliki serangkaian efek negatif. Di antaranya, memiliki sifat karsinogen dan dapat menyebabkan depigmentasi kulit. BHA dapat memicu reaksi kulit, mengganggu fungsi hormon, paru-paru, ginjal dan pembekuan darah.
- Triclosan danTriclocarban
Triclosan dan triclocarban juga terdapat dalam beberapa produk skincare. Bahan ini dikaitkan dengan gangguan hormonal, resistensi bakteri, gangguan fungsi otot, gangguan fungsi kekebalan tubuh dan meningkatnya alergi.
- Polyethylene
Polyethylene dikenal menyebabkan iritasi kulit dan tak boleh dipakai pada kulit yang rusak. Efek samping lainnya adalah dapat memengaruhi sistem pernapasan, sistem kekebalan, sistem kerangka dan sistem otot. Polyethylene juga dapat berpotensi karsinogen, radang sendi, radang tenggorokan dan bisa menyebabkan asma.
- Retinyl
Bahan retinyl palmitate, retinyl acetate, asam retinoat dan retinol di dalam skin care berbahay bagi kulit. Bahan ini sering ditemukan di pelembap, produk bibir, tabir surya dan produk anti penuaan (anti aging). Tanpa disadari, bahan ini bersifat karsinogenik di bawah sinar matahari.
- Oxybenzone
Memakai sunscreen adalah wajib hukumnya. Namun jika diteliti, kandungan bahan oxybenzone di dalamnya dapat membahayakan kulit. Oxybenzone adalah bahan kimia berisiko tinggi yang ditemukan di tabir surya. Sebanyak 56 persen tabir surya mengandung bahan kimia ini. Studi menunjukkan bahwa oxybenzone dapat mengganggu sistem hormon dan menyebabkan kanker kulit. Namun, hal ini masih menjadi pertimbangan pro dan kontra.
- Fragrance
Fragrance banyak digunakan dalam produk perawatan wajah karena dapat membuat produk menjadi harum. Produk yang mengandung fragrance tidak boleh diaplikasikan ke wajah karena dapat membuat kulit wajah menjadi berjerawat dan mengiritasi kulit khususnya untuk jenis tipe kulit kering.
Dalam penggunaan skin care, haruslah kita waspada saat memilih produk. Syarat penting dalam penggunaan skin care yaitu melihat kandungan bahan yang digunakan pada produk tersebut agar dapat mengetahui cocok atau tidaknya.
Comments :