Ekonomi Hijau (green economy) merupakan konsep pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat yang mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan. Ekonomi hijau didefinisikan sebagai suatu sistem ekonomi yang dapat meningkatkan kualitas manusia dan keadilan sosial sekaligus juga dapat mereduksi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologis (UNEP, 2011). Dengan kata lain, ekonomi hijau mendorong investasi publik dan swasta yang dapat memicu pertumbuhan pendapatan dan kesempatan kerja namun pada saat yang sarna juga dapat mengurangi emisi karbon dan polusi; meningkatkan efisiensi dalam pemanfaatan energi dan sumberdaya; serta mencegah kehilangan biodiversity, dan jasa ekosistem alam.

ilustrated by ChatGpt

Ekonomi Hijau di Indonesia diukur melalui Green Economy Index (GEI) yang terdiri dari 15 indikator yang terbagi dalam tiga pilar: ekonomi, sosial dan lingkungan. Penerapan GEI diharapkan pada 20 tahun kedepan intensitas emisi berkurang hingga 68% dan menciptakan 1.8 juta lapangan kerja hijau pada tahun 2030. Seluruh capaian target tersebut tentunya membutuhkan partisipasi semua pihak, termasuk individu. Dalam perspektif ilmu komunikasi green economy dapat dilihat dalam berbagai tradisi yang melandasi teori-teori komunikasi seperti tersaji pada tabel 1.

 

Tradisi Fungsi Teori Komunikasi Peluang penerapannya dalam Mengkomunikasikan Ekonomi Hijau
Retorika Seni berwacana dan persuasi Memfaatkan strategi-strategi komunikasi dalam mengahadapi krisis iklim dalam konteks ekonomi
Semiotik Mediasi intersubjektif melalui tanda untuk memperoleh makna Pengelolaan pesan oleh industri dalam mengemas identitas sebagai industri hijau yang berkelanjutan
Fenomenologi Memahami pihak lain melalui pengalaman; dialog Memanfaatkan dialog dan berbagai saluran media untuk menyelesaikan konflik terkait isu-isu lingkungan dalam konteks ekonomi
Sibernetik Pemrosesan informasi Menentukan jejaring dan media komunikasi yang tepat untuk mengkomunikasikan green production atau green services yang direncanakan.
Psikologisosial Ekspresi, interaksi dan pengaruh Memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman pelanggan dalam mengembangkan kampanye konsumsi green product dan green services.
Sosial budaya Rerpoduksi perlaku dan nilai-nilai sosial Memperkuat kerjasama lintas budaya di tingkat lokal, regional dan internasional melalui pengembangan strategi komunikasi dalam pencapaian   target green economy.
Kritis Persamaan hak Pengembangan strategi komunikasi untuk perubahan sosial dalam mendukung capaian indikator green economy

 

Merujuk pada tabel diatas, maka semua pihak yang terlibat dalam pencapaian indikator-indikator dalam tiga pilar green economy Indonesia dalam memilih akan memfokuskan keterlibatannya pada bagian mana. Misalnya organisasi yang memfokuskan pada pilar ekonomi maka kontribusi yang dapat dilakukan selain menerapkan proses produksi yang berkelanjutan maka perusahaan dapat mempromosikan kiprahnya dalam menerapkan konsep sirkular ekonomi melalui penyajian laporan.

 

Selain berdasarkan tradisi dalam ilmu komunikasi, para peneliti ilmu komunikasi dapat melakukan penelitian tentang green economy bersasarkan sistem-sistem komunikasi yang meliputi: komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa dan komunikasi publik. Komunikasi intrapersonal berkaitan dengan kemampuan individu dalam menerima informasi, mengolah, menyimpan dan memproduksi informasi baru. Iklan tentang produk kosmetik yang ramah lingkungan, akan dimaknai secara berbeda oleh setiap orang, maka meneliti tentang persepsi Generasi X tentang produk ramah lingkungan menjadi contoh menarik untuk riset green economy dalam sistem komunikasi intrapersonal.

 

Dalam konteks komunikasi intrapersonal, penelitian tentang perilaku konsumen dalam mengkonsumsi produk yang ramah lingkungan, minat untuk menerapkan zero waste lifestyle, atau partisipasi dalam kampanye pengurangan sampah plastik merupakan sebagian kecil dari penelitian ilmu komunikasi dalam kaitannya dengan green economy. Menekankan penggunaan media digital dalam berkoordinasi dan interaksi antar pegawai atau menerapkan work from anywhere menjadi isu yang dapat dikaji dalam konteks komunikasi organisasi. Meneliti tentang berbagai berita dan aktivitas jurnalisme tentang berbagai isu lingkungan menjadi bagian dari kajian media massa. Dengan kata lain, kajian komunikasi dalam konteks green economy sangan terbuka dan luas.