Purbalingga (29/8) – Binus University bersama Komunitas Film Lokal CLC Purbalingga menggelar Focus Group Discussion dengan tema “Pengembangan LMS bagi Pendidikan Perfilman Pelajar di Banyumas Raya” pada Selasa, 29 Juli 2025, pukul 10.00–12.00 WIB di Waroeng Djoglo, Purbalingga, Jawa Tengah. Digelarnya diskusi ini bertujuan untuk menggali pengalaman guru pendamping ekstrakurikuler, mengidentifikasi tantangan dan peluang modul pembelajaran film, serta merumuskan rekomendasi desain dan fitur Learning Management System (LMS). Melalui aktivitas ini diharapkan pula dapat membangun sinergi antara tim Pengabdian kepada Masyarakat lintas departemen dari Binus University, komunitas film lokal, dan sekolah (SMA/SMK/MA) se-Banyumas Raya untuk pembelajaran sinematografi yang inklusif dan berkelanjutan.

Diskusi dan sosialisasi Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dihadiri oleh 20 guru pendamping ekstrakurikuler film atau multimedia dari SMA/SMK.MA di wilayah Banyumas Raya (Purbalingga, Cilacap, Banyumas, Banjarnegara), empat komunitas film lokal, serta tim dosen Pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Binus University. Pada sambutannya, Bowo Leksono selaku pendiri dan Ketua CLC Purbalingga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kolaborasi yang dibangun. Ia berharap aktivitas pengabdian pada Masyarakat yang diinisiasi oleh Tim Dosen Binus University ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan perfilman komunitas di Banyumas Raya.

Focus group discussion difokuskan pada diskusi terkait dengan pengalaman pendampingan produksi film, efektivitas modul pembelajaran film pelajar yang digunakan saat ini, potensi pemanfaatan LMS secara virtual dan hybrid, kebutuhan fitur, konten Learning Management System, serta bagaimana peran guru dalam menggerakan produksi film pelajar berbasis LMS yang akan dikembangkan.

Kegiatan dimulai dengan pemaparan hasil studi awal berupa survei persepsi pelajar SMA/SMK/MA yang telah dilaksanakan oleh Tim Dosen Ilmu Komunikasi Binus University dan berkolaborasi dengan komunitas film di Banyumas Raya pada 30 Januari 2025 hingga 7 Februari 2025 yang melibatkan 417 responden dari Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara.  Studi tersebut menunjukkan bahwa 77,4% responden menyatakan sangat dan cukup berminat pada aktivitas perfilman komunitas. Sekolah memiliki peran dalam mendorong dan menyosialisasikan tentang perfilman komunitas yang dibuktikan dengan hasil 53,8% responden menyatakan sekolah sudah memberikan cukup informasi atau pelajaran tentang perfilman komunitas.

Studi ini juga menghasilkan temuan tentang preferensi pelajar untuk tertarik mengikuti pendidikan dan pelatihan perfilman komunitas. Sebanyak 23,3% responden menyatakan tertarik belajar perfilman komunitas karena memiliki kesempatan untuk bekerjasama dalam tim, 22% responden mengharapkan materi yang praktis dan langsung dipraktekkan, serta 17% responden menyatakan tertarik karena berpeluang mendapatkan pekerjaan.

Berangkat dari temuan data survei tersebut, maka tim dosen Binus University yang dipimpin oleh Dr. Tri Adi Sumbogo berinisiatif untuk mengembangkan LMS yang berbasis modul produksi film dokumenter dan fiksi. Modul tersebut sebelumnya telah dibuat secara kolaboratif oleh komunitas film bersama para guru di Banyumas Raya. Inisiatif Program Pengabdian kepada Masyarakat ini diambil karena selama ini pembelajaran perfilman masih terbatas secara tatap muka dan belum mengarah ke digitalisasi yang lebih massif sehingga akses pembelajaran masih relative terbatas. Dengan hadirnya Learning Management System (LMS), akses materi daring dan hybrid diharapkan semakin luas, berkelanjutan, dan memenuhi kebutuhan aktual di lapangan. Tujuan pengembangan LMS yang diharapkan pula dapat membuka peluang lebih besar bagi setiap warga pedesaan khususnya pelajar dan kaum muda yang terhubung dengan internet untuk mengakses platform pembelajaran tersebut dan mampu untuk mempelajari dan mempraktekkan produksi film komunitas di konteks pedesaan.

Pada sesi diskusi, Dr. Tri Adi Sumbogo menegaskan bahwa bahwa LMS tidak hanya dimiliki oleh komunitas film tetapi milik seluruh stakeholder yang terlibat, sehingga dalam diskusi tersebut membutuhkan kesepahaman dan kesatuan frekuensi antara semua pihak yang terlibat. “Seluruh pihak perlu untuk nguri-nguri (red-memelihara) semangat kolaborasi dan kebersamaan serta memastikan teknologi LMS pendidikan perfilman pelajar Banyumas Raya yang tengah dirancang dapat terwujud dan diakses oleh seluruh pelajar serta pemuda di Banyumas Raya”.

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat yang berjudul “Pemberdayaan Komunitas Film Lokal melalui Pengembangan Prototype Learning Management System menuju Pembentukan Akademi Komunitas Perflman Banyumas Raya” merupakan kolaborasi antara Tim Dosen Binus University dan Yayasan Gairah Sinema Muda (Cinema Lovers Community Purbalingga). Program PkM ini mendapatkan hibah dan dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini semakin menunjukkan komitmen Binus University untuk terus terlibat dalam upaya membina dan memberdayakan masyarakat di wilayah perdesaan, termasuk masyarakat di wilayah Banyumas Raya.