SSI Bina Nusantara University (BINUS) menyelenggarakan kelas yang berlangsung secara daring. Kelas ini membahas topik “Practical Experience in Video Production”. Kegiatan diadakan secara daring menggunakan Zoom sebagai media penyelenggara.

Kelas dimulai pukul 9.20. Menghadirkan Rionaldo Cleoputra, Digital Marketing Specialist, dari A Kalbe Group. Kelas diadakan bertujuan untuk memberikan informasi bagaiamana proses production video secara praktikal bagi para mahasiswa. Materi yang diberikan berupa konsep dasar, prosedur, hingga narasumber berbagi cerita seputar pengalamannya memproduksi video untuk perusahaannya.

Mahasiswa diberikan kesempatan untuk bertanya pada sesi QnA terhadap materi yang telah diberikan. Kesempatan tersebut dimaanfaatkan mahasiswa untuk berdiskusi dengan ahli dan orang berpengalaman pada bidangnya, diharapkan mahasiswa mengerti dan dapat meningkatkan pemahaman mereka.

APA ITU VIDEO PRODUCTION?

Video production atau produksi video adalah rangkaian proses dalam pembuatan konten video yang mencakup berbagai tahapan, dari tahap perencanaan dan pengembangan konsep awal hingga penyelesaian produk akhir. Proses ini melibatkan aspek teknis dan kreatif, serta memerlukan kerjasama dari berbagai profesional untuk menciptakan video dengan kualitas tinggi.

 

ALUR VIDEO PRODUCTION
Ronaldo menjelaskan bahwa alur produksi video adalah serangkaian langkah yang sistematis dalam pembuatan video, dimulai dari tahap perencanaan awal hingga penyelesaian dan distribusi produk akhir. Tahap-tahapan dalam alur produksi video meliputi :

  1. Initial Meeting :

Tujuan dari adanya pertemuan adalah untuk menentukan apa yang ingin dicapai seperti tujuan pemasaran, mengidentifikasi target audiens, mendiskusikan konsep, mengatur anggaran dan jadwal, serta membagi tugas kepada tim yang akan terlibat.

A. Pre – Production :

Beberapa elemen yang terlibat meliputi penulisan naskah, pembuatan storyboard, pemilihan lokasi syuting yang sesuai dengan skenario, casting untuk memilih aktor atau talent yang akan tampil dalam video, persiapan teknis, serta penyusunan jadwal rinci produksi untuk setiap sesi syuting.

 

B. Production :

Persiapan yang dilakukan meliputi pengambilan gambar sesuai dengan naskah dan storyboard, pengarahan aktor, perekaman suara menggunakan mikrofon dan peralatan audio lainnya, pengaturan pencahayaan untuk menciptakan suasana dan tampilan yang diinginkan, serta pengambilan tambahan ( B-roll ) untuk merekam adegan tambahan.

C. Post-Production :

Pada tahap ini, tim melakukan penyuntingan video dan penambahan efek visual, memperbaiki kualitas suara, menyesuaikan warna dan kontras melalui color grading, serta melakukan rendering. Selanjutnya, dilakukan tinjauan akhir dan revisi berdasarkan umpan balik dari tim dan klien.

Melakukan survei lokasi adalah salah satu langkah penting dalam sistem produksi video, tetapi sangat disarankan untuk memiliki rencana cadangan atau backup plan.

Ada beberapa hal yang penuh, lensa yang tidak sesuai, keterlambatan talent, kerusakan kamera, kekurangan daya watt, cuaca buruk, baterai habis, pencahayaan tidak memadai, serta kerusakan pada mikrofon atau perekam, dan lainnya.

( SHOT MOVEMENT, Film Glossary: Shot Movement (Dolly, Crane, Track, Zoom, Tilt, Pan)

Dalam video production, kak Ronaldo menekankan dapat juga untuk melakukan pemilihan musik, teknik cut to cut, transisi, penambahan teks, color grading, dan penyelesaian akhir. Selain itu, jika diperlukn, video bisa ditambahkan subtitle, dipecah menjadi beberapa bagian, dan diubah menjadi format vertikal.

Dalam video production, sangat penting untuk menjaga kejelasan (clarity), mematuhi jadwal yang telah ditentukan (stick to the timeline), dan mengurangi jumlah revisi (fewer revisions) karena beberapa alasan utama :

 

A. KEJELASAN (CLARITY)

Kejelasan memastikan bahwa semua anggota tim memahami visi, tujuan, dan detail teknis proyek. Hal ini meminimalkan kesalahpahaman dan kesalahan yang dapat terjadi selama produksi.

B. MEMATUHI JADWAL (STICK TO THE TIMELINE)

Mematuhi jadwal memastikan bahwa setiap tahap produksi selesai tepat waktu, menghindari penundaan yang dapat mempengaruhi keseluruhan proyek. Jadwal yang ketat membantu dalam manajemen sumber daya, termasuk waktu, anggaran, dan tenaga kerja.

C. MENGURANGI JUMLAH REVISI (FEWER REVISIONS)

Mengurangi jumlah revisi memungkinkan proses produksi berjalan lebih lancar dan efesien. Revisi yang berulan kali dapat memperlambat proses dan menambah beban kerja. Setiap revisi memerlukan waktu dan biaya tambahan. Dengan mengurangi revisi, tim dapat menyelesaikan proyek lebih cepat dan lebih hemat biaya.

Kegiatan kelas hari ini menunjukkan komitmen SSI untuk meningkatkan pengetahuan maupun keterampilan mahasiswa BINUS untuk mendukung perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin berkembang. Kelas ditunjukkan untuk mahasiswa agar dapat mengembangkan diri sesuai dengan ketertarikan mereka pada bidang produksi dan videografi.