(Rabu,3/4) – Binus University mengadakan webinar bersama host yaitu Trisna Prandawa dan narasumber Millatina Fahman. Tujuan dari acara ini adalah untuk membantu mahasiswa memahami teknik atau jenis konten yang dapat dilakukan untuk menjual suatu produk atau jasa. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mengembangkan bisnis atau minat mereka di bidang digital marketing.

Millatina merupakan seorang make-up artist (MUA) dan juga memiliki bisnis jasa wedding yang berasal dari Samarinda. Millatina telah menggeluti bidang ini selama kurang lebih tujuh tahun. Beliau mengiklankan bisnisnya melalui konten yang di unggah di sosial media seperti di Instagram (@millatina.mua) dan juga TikTok (@millantinaaaaa) dengan tingkat engage paling tinggi pada video storytelling.

 

Dalam sesi webinar ini, Millatina menjelaskan jika storytelling merupakan inti dari suatu konten yang ingin disampaikan oleh content creator. Inti dari storytelling sendiri menurut Millatina ialah menarik dan tidak membosankan. Ia menegaskan bahwa cerita dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, mulai dari aspek pemasaran (marketing), pembrandingan diri (self-branding), hingga pembrandingan lembut (soft-branding) dalam suatu konten.

Dari pengalaman yang telah dilaluinya, Millatina menjelaskan bahwa melalui storytelling, para pembuat konten dapat menjalin hubungan yang kuat dengan audiens, karena konten-konten tersebut relevan dengan pengalaman dan kebutuhan mereka. Ia juga mengidentifikasi tiga jenis dan tipe storytelling yang efektif, yang dikenal sebagai 3V (visual, vocal, verbal), yang mencakup cerita perjalanan (journey), cerita pengalaman pribadi, dan cerita dari sudut pandang kedua.

Menyadari bahwa para peserta webinar mungkin memiliki minat khusus dalam membuat konten, terutama bagi para mahasiswa, Millatina memberikan sejumlah tips berharga. Pertama-tama, konten yang dibuat harus sensitif terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, tujuan dari konten tersebut haruslah jelas, dengan penggunaan hook (daya tarik awal) yang relevan dengan audiens yang dituju.

Tak kalah pentingnya, penyampaian cerita haruslah langsung dan tidak bertele-tele, agar pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas.

Pada sesi tanya jawab, mahasiswa dan mahasiswi turut aktif mengajukan pertanyaan yang beragam. Mereka menanyakan tentang cara menciptakan hook yang orisinal tanpa menjadi klise, strategi dalam mengembangkan ide konten, proses membangun bisnis dari konten, strategi pemasaran konten, waktu optimal untuk mengunggah konten, serta tinjauan pasar dan faktor-faktor lain yang relevan. Diskusi yang berlangsung memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta, memperkaya pengetahuan mereka dalam ranah konten kreator dan storytelling.

Dari webinar yang diadakan oleh Binus University ini, Millatina, menyoroti pentingnya storytelling dalam konten digital. Dia menekankan keberhasilan dalam menarik audiens dengan konten yang relevan dan beragam. Millatina mengidentifikasi tiga tipe storytelling yang efektif: visual, vocal, dan verbal. Dia berbagi tips berharga kepada mahasiswa tentang sensitivitas terhadap lingkungan, kejelasan tujuan konten, dan penggunaan hook yang relevan. Diskusi tanya jawab menyoroti berbagai strategi konten, dari kreativitas hook hingga pemasaran dan tinjauan pasar. Webinar ini memberikan wawasan penting bagi peserta dalam dunia konten kreator dan storytelling.