BINUS x Samsung: Kiat Sukses di Era Kecerdasan Buatan (AI) bersama Raymond Chin dan Vina Muliana
(Jumat, 8/3) – BINUS University kembali menggelar seminar bersama Samsung Galaxy S24 Series “New Way of Productivity with Galaxy AI”. BINUS menghadirkan Wisnu Kumara sebagai host, dengan narasumber Raymond Chin yang dikenal sebagai founder dari Sevenpreneur dan Revolusi Lokal yang juga menjabat sebagai CEO Ternak Uang, serta Vina Muliana sebagai content creator dan juga praktisi human resources. Tujuan seminar ini adalah memungkinkan mahasiswa/i memperoleh pemahaman tentang persiapan yang diperlukan untuk memasuki dunia kerja di masa depan. Selain itu, peserta seminar akan dibekali dengan keterampilan untuk menghadapi tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam karir mereka nanti.
Sebelum membahas lebih lanjut, diketahui bahwa Raymond Chin adalah lulusan dari BINUS University program Mobile Application & Technology. Dia memiliki minat yang besar dalam bidang kesehatan dan pendidikan keuangan untuk publik. Karena itu, ia aktif di perusahaan yang fokus pada kesehatan dan kebugaran, seperti Welnezz dan Fit Company. Untuk menyebarkan pengetahuan keuangan kepada masyarakat, Raymond Chin menggunakan berbagai platform media sosial seperti YouTube, Instagram, dan Tiktok, yang telah menarik jutaan pengikut.
Dalam seminar ini, narasumber pertama yang tampil yaitu Raymond Chin, berbicara tentang “Entrepreneur’s Productivity Hacks with Galaxy AI”. Raymond menyatakan bahwa perubahan yang sangat signifikan terjadi dalam industri saat ini karena pengaruh generasi Z dan milenial. Dia juga berpendapat bahwa metode lama dalam bisnis tidak lagi relevan karena segalanya telah berubah. Sebagai hasilnya, industri harus beradaptasi dengan perubahan ini dengan memanfaatkan teknologi, meningkatkan layanan digital, dan memahami nilai dan kebutuhan generasi saat ini. Selain itu, Raymond juga menekankan bahwa “Productivity is not just a matter of getting things done, but a matter of getting things done FASTER”, ini menyoroti pentingnya efisiensi dalam penggunaan waktu. Dengan demikian, produktivitas bukan sekadar tentang jumlah tugas yang selesai, melainkan juga tentang seberapa cepat tugas-tugas itu diselesaikan.
Adapun “Raymond’s 4 I’s on CREATION” (Information, Ideation, Implementation, Iteration) yang memberikan panduan bagi siapa pun yang ingin memulai dalam dunia entrepreneur. Bagi Raymond, information menjadi hal terpenting yang harus diutamakan di awal. Pertama-tama, penting untuk memperoleh informasi sebanyak mungkin. Selanjutnya, ideation di mana informasi yang telah dikumpulkan harus segera diubah menjadi ide-ide yang jelas dan langsung diimplementasikan. Karena tahapan yang paling krusial dalam proses ini adalah iteration, yang memungkinkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kita dari setiap produk yang dikeluarkan atau setiap langkah yang diambil, secara konsisten.
Di akhir sesi, Raymond juga mengatakan bahwa saat ini dengan kemajuan teknologi AI, mencari informasi sudah lebih mudah daripada di masa lampau yang mengharuskan penelitian manual yang mendetail. Disini Raymond juga secara langsung mempraktekkan bagaimana Galaxy AI bekerja, sebagai contoh seorang entrepreneur yang memiliki ide bisnis, ia bisa memanfaatkan alat AI yang tersedia di ponsel dengan mudah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya dengan cepat.
Narasumber kedua yaitu Vina Muliana, yang saat ini dikenal memiliki 8,7 jt followers di TikTok dan 1,3 jt followers di Instagram. Vina menyandang penghargan dari TikTok Indonesia Awards 2021 dalam kategori “Best of Learning & Education”, dan pada Februari 2022, namanya masuk dalam Forbes Indonesia “30 Under 30” dalam bidang Media, Marketing dan Advertising. Dalam seminar ini ia turut mempresentasikan mengenai “Impactful Content Creation Strategy in Crowded Social Media World”.
Sebelum masuk ke topik pembahasannya, Vina menjelaskan bahwa transformasi teknologi ini juga dapat dilihat sebagai faktor yang mendorong terjadi hilangnya pekerjaan-pekerjaan tertentu dan munculnya pekerjaan baru, termasuk dalam konteks sumber daya manusia. Bagi mereka yang saat ini mengambil pendidikan di era kebangkitan kecerdasan buatan (AI) yang pesat, dalam 5 hingga 10 tahun mendatang kemungkinan akan muncul beberapa profesi baru terkait dengan perkembangan AI. Saat membahas cara menghadapi transformasi teknologi ini, penting untuk diingat bahwa kita tidak bisa mengabaikannya. Seiring berjalannya waktu, teknologi akan menjadi kekuatan dominan yang membentuk perubahan dalam kehidupan manusia.
Sesuai dengan topik yang akan dibahas, Vina memberikan saran tentang bagaimana memanfaatkan media sosial untuk memperkuat citra. Dia menyarankan lima langkah sederhana atau tips praktis bagi siapa pun yang tertarik dengan profesi sampingan sebagai content creator atau ingin memasarkan bisnis melalui media sosial, sebagai berikut:
- Membuat konten video pendek, karena media sosial memiliki jangkauan yang luas dan video pendek menjadi preferensi utama di berbagai platform yang akan datang. Dengan pertumbuhan yang cepat dalam industri media sosial, penting bagi kita untuk terus memahami dan memanfaatkan perubahan yang terjadi dalam dunia ini.
- Membangun personal branding yang kuat, dengan memahami diri sendiri secara mendalam, yang menandakan upaya internal sebagai titik awal. Ini melibatkan pemahaman tentang kualitas, keahlian, pengalaman, dan juga melibatkan refleksi eksternal melalui riset dan introspeksi, karena tanpa faktor pembeda atau diferensiasi, branding tidak akan lengkap. Penting juga untuk memberikan value agar personal branding tidak terkesan sekadar pencitraan belaka. Artinya, ini bukan hanya tentang membangun citra atau menunjukkan prestasi, melainkan juga tentang memberikan manfaat yang berarti bagi orang lain.
- Menjadi spesialis untuk kemudian perlahan menjadi generalis. Maksudnya adalah pahami bagaimana alur kerja suatu platform sehingga kita dapat tetap berada di dalamnya sesuai dengan keinginan.
- Buatlah konten yang menarik seperti relevan dengan kehidupan audiens, memberikan solusi atas masalah yang mereka hadapi, serta mampu memotivasi dan mengubah perilaku mereka. Dengan cara ini, audiens yang dituju dapat merasakan manfaat yang beragam, seperti mengalami perubahan suasana dari tidak terhibur menjadi terhibur dalam konten komedi, meningkatkan pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu melalui konten edukatif, serta mengubah keadaan dari malas menjadi semangat melalui konten inspiratif. Hal ini memungkinkan para pembuat konten untuk menciptakan materi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Eksekusi dengan matang untuk hasil yang maksimal, yang berarti kita harus dapat mengakomodasi kebutuhan audiens. Oleh karena itu, riset menjadi hal yang sangat penting bagi seorang pembuat konten. Hal ini juga bergantung pada konsistensi, tidak takut mencoba hal baru, dan jatuh cinta pada proses.
Vina juga menambahkan bahwa sekarang Samsung telah mengeluarkan kecerdasan buatan (AI) yang dengan mudah membantu kita melakukan riset semua hal yang dibutuhkan. Jika kita ingin membuat konten yang menarik perhatian audiens, cukup masukkan 8 kebutuhan dasar manusia: kesehatan & penyakit, kelaparan & kenyang, tidur, uang & kemewahan, kehidupan setelah kematian, hubungan seksual & interpersonal, kesejahteraan anak, serta perasaan pentingnya diri sendiri. Jadi, untuk menanggapi kebutuhan audiens sebenarnya cukup mengikuti 8 hal tersebut dan terus mencoba berbagai macam hal, teknik, serta membuat seleksi konten. Kemudian, bisa kembangkan salah satu di antaranya dengan bantuan AI, dan yang paling penting adalah mencintai prosesnya.
Di penghujung acara, kuis dan games kecil-kecilan turut diadakan dengan hadiah utama Galaxy Buds FE. Di samping itu, perwakilan dari Communication Department juga ikut serta dalam acara ini, tidak hanya memastikan kelancaran jalannya acara, tetapi juga mendokumentasikan setiap momen berharga yang terjadi selama seminar. Dengan demikian, pengalaman berharga ini dapat terus direkam dan dipertahankan sebagai bagian penting dari upaya Samsung untuk menginspirasi dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat secara menyeluruh.
Comments :