Malang merupakan salah satu kota di provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak pemandangan dan destinasi wisata menarik. Warganya pun terbilang ramah dan sopan terhadap para pendatang atau wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Hal inilah yang membuat saya memilih Malang sebagai tempat berlibur.

 

Saya berangkat ke Malang bersama teman kuliah, Atqi Maududi, pada Jumat 18 Oktober 2022. Liburan ke Malang sudah kami rencanakan seminggu sebelumnya, untuk refreshing dan menjernihkan otak serta menghindari kebisingan di Jakarta. Kami juga berencana berkunjung ke teman yang sedang berkuliah dan tinggal di Malang. Perjalanan ke Malang kami lakukan dengan kereta dan butuh waktu tempuh sekitar 17 jam dari Jakarta.

 

(Gambar: Dokumentasi pribadi)

 

Musim hujan membuat suhu di Malang bertambah dingin, mencapai 26 derajat celcius. Kami sampai di Malang pukul 02.45 WIB dini hari dan sempat transit di rumah paman saya sampai hari berganti pagi. Setelahnya kami mencari penginapan di daerah Soekarno Hatta. Setelah mendapatkan hotel, kami lanjut dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, yaitu mengunjungi teman yang sedang berkuliah di Malang, tepatnya di Universitas Brawijaya. Kami pun diajak jalan-jalan mengelilingi Malang, mencicipi kuliner-kuliner khas, dan mengunjungi tempat-tempat hiburan.

Salah satu kuliner yang kami cicipi adalah sambal gami. Sambal gami merupakan makanan khas Malang yang menyajikan babat, usus, ayam goreng dan menu makanan lainnya. Pilihan sambalnya banyak dan harganya terbilang ramah di kantong, di kisaran Rp 15.000 hingga Rp 25.000 sudah termasuk minum.

 

(Gambar: Dokumentasi pribadi)

 

Petualangan kuliner kami berlanjut di keesokan harinya. Masih di daerah Soekarno Hatta, kami menyusuri jalanan sambil berburu street food, yaitu sego sambel. Saya memesan babat goreng dan teman saya, Atqi, memesan ayam goreng. Ciri khas restoran ini adalah sambalnya yang sangat lezat namun tidak terlalu pedas di lidah. Harganya pun masih terhitung murah dan terjangkau untuk kantong kami.

 

Berlibur ke Malang meninggalkan kesan mendalam. Tak hanya bisa mengenal warga dan budaya setempat, namun kami juga bisa mencicipi aneka kuliner khas yang memanjakan lidah. Liburan ini sekaligus menambah pengalaman perjalanan kami dan menjadi cerita yang tak akan mudah dilupakan.