PENGARUH PEMASARAN MEDIA SOSIAL DI ERA DIGITAL TERHADAP MEREK LOKAL
Sosial media merupakan sarana komunikasi di jejaring sosial. Banyak perusahaan yang meluncurkan produk memperkenalkannya melalui sosial media bersama komunikator kreatifnya. Melakukan pemasaran melalui komunikasi jejaring sosial lebih efektif dibandingan dengan komunikasi secara langsung atau membuka toko di era digital ini. Hal tersebut menjadi isu yang menjadi pertanyaan mengapa komunikasi secara daring lebih efektif dibandingkan dengan berinteraksi secara langsung?
Semakin berkembangnya teknologi komunikasi, semakin banyak pesaing dalam dunia pemasaran. Merek lokal saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia. Banyaknya peminat untuk membeli produk lokal menjadi acuan untuk perusahaan mengembangkan dan berinovasi lebih kreatif dalam hal kualitas produk maupun dalam penyampaian memperkenalkan produknya melalui media sosial. Banyaknya masyarakat yang memilih berbelanja secara daring adalah salah satu contoh nyata bagaimana komunikasi digital mengubah perilaku masyarakat dari yang awalnya konvensional menuju digital. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka kita akan membahas pengaruh sosial media marketing tehadap merek lokal.
Sosial media marketing adalah sarana pemasaran, baik secara langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk mendapatkan perhatian seseorang agar mengenal dan membeli produk. Sosial media marketing ini dapat dilakukan di berbagai macam platfrom media seperti Instagram, TikTok, Facebook dan lain sebagainya. Hal ini juga menarik perhatian merek lokal di Indonesia. Awalnya, berbagai merek lokal hanya memasarkan produk dengan membuka toko fisik, namun sekarang mereka beralih ke kanal digital. Hasilnya, merek lokal yang sebelumnya tidak banyak diketahui, saat ini bahkan menjadi pusat perhatian masyarakat Indonesia.
Banyak orang yang bertanya, “Kenapa berbelanja online lebih banyak peminat, sedangkan berbelanja secara langsung lebih sedikit peminatnya?” hal ini terlihat dari penelitian Alvara Research Center menunjukkan bahwa sebanyak 56% generasi Z dan 43,3% mengaku rutin berbelanja pakaian secara daring. Media sosial adalah salah satu sarana mereka berbelanja produk yang dibutuhkan. Kita sebagai pengguna media sosial, dapat menganalisa merek lokal dari postingan, komentar dan ulasan dari berbagai pelanggan yang sudah membeli sebelumnya. Sebaliknya, perusahaan merek lokal juga menganalisa kita sebagai pengguna media sosial guna mengetahui apa yang ingin kita lihat dan kita inginkan. Perusahaan memanfaatkan berbagai fitur yang ada pada media sosial, salah satunya adalah live streaming. Jika kita amati, live streaming dapat menjadi tempat perusahaan untuk mengamati pelanggan. Seberapa banyak yang melihat, apa yang ingin pelanggan lihat dan perusahaan juga bisa berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan lewat komentar live streaming.
Pengaruh sosial media ini terhadap perusahaan lokal berdampak sangat besar. Omset penjualan naik berlipat ganda dibandingkan memasarkan secara langsung di toko. Terlebih lagi media sosial dapat mengurangi biaya distribusi karena kita bisa memasarkan produk dari rumah saja. Dari penjabaran di atas, media sosial bukan hanya platfrom untuk membagikan cerita atau keseharian kita saja, tetapi juga bermanfaat untuk kita memulai bisnis.
Referensi
Indonesia, D. (2022, July 8). Gen Z Dan Milenial banyak beli pakaian saat belanja online.
Dataindonesia.id. Diakses pada 26 November 2022, https://dataindonesia.id/ragam/detail/gen-z-dan-milenial-banyak-beli-pakaian-saat-belanja-online
Taufik, M. (n.d.). Media Sosial Sebagai alat komunikasi Dan Informasi organisasi Yang Efektif.
DJPb. Diakses pada 26 November 2022,
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/meulaboh/id/data-publikasi/artikel/2862-media-sosial.html
Padmawidjaja, D. (2022, August 8). Komunikasi Pemasaran di internet. School of Information
Systems. Diakses pada 28 November 2022
https://sis.binus.ac.id/2022/08/08/komunikasi-pemasaran-di-internet
\