Lika – Liku Bekerja Menjadi Barista
Pada kesempatan kali ini, saya ingin menceritakan pengalaman saya sebagai part time Barista di coffee shop selama 8 bulan terakhir. Awal mula saya mendaftarkan diri sebagai
barista dikarenakan keisengan semata dan banyaknya waktu luang yang saya miliki sebagai mahasiswa yang baru saja menginjak semester 2. Saya mendaftarkan diri saya di toko kopi yang bernama Sabi Coffee & Eatery yang letaknya hanya sejauh 20 menit dari rumah saya. Saat pertama kali wawancara, saya begitu takut dan nervous dikarenakan sebelumnya saya belum pernah diwawancara secara langsung dan saya belum begitu punya pengetahuan tentang kopi dan juga belum memiliki pengalaman bekerja sebelumnya. Setelah melewati tahap wawancara pertama, saya pun diberi tahu melalui WhatsApp bahwa saya lolos dan akan melewati tahapan kedua yaitu di wawancara langsung oleh pemilik toko. Tanpa diduga-duga, ternyata saya lolos di wawancara kedua dan diberi tahu untuk bekerja di keesokan harinya. Perasaan saya sangat campur aduk diantara senang namun saya juga takut karena dengan adanya pekerjaan ini, saya dipaksa keluar dari zona nyaman saya yang biasanya hanya santai-santai dirumah.
Singkat cerita, saya mulai bekerja dan mempelajari kopi sejak saat itu, hal ini cukup menarik dan juga sedikit sulit bagi
saya yang masih pemula, mulai dari mempelajari perbedaan biji kopi Robusta dan biji kopi Arabica, cara steam susu
yang benar, membuat latte art, menghafali menu, dan masih banyak lagi.
Hal ini cukup mengasah skill saya sebagai peminum kopi, karena ternyata mempelajari tentang kopi sangat unik dan juga rumit. Seperti yang saya jelaskan tadi bahwa saya cukup susah dalam membedakan biji-biji kopi, namun setelah lama bekerja, cukup mudah untuk mengetahui hal tersebut, yaitu biji kopi Arabica memiliki wangi yang asam dan juga asin, selain itu bentuk kopi lebih panjang dan ada motif corak tidak jelas di sekitarnya, namun berbeda dengan biji kopi Robusta, ia memiliki wangi yang pahit lalu berbentuk bulat, dari warnanya pun terlihat berbeda, biji kopi Arabica memiliki warna yang lebih terang (coklat muda), sedangkan Robusta memiliki warna yang lebih gelap (coklat tua, agak kehitaman) Selain itu, membuat latte art juga merupakan tantangan yang besar bagi saya, butuh waktu sekitar 3bulan untuk membuat latte art yang menarik, dikarenakan jika kita ingin membuat gambar yang bagus, perlu juga untuk steam susu dengan baik dan benar. Kita harus memiliki feeling yang pas saat sedang steam susu, dikarenakan jika feeling kita tidak pas, hal ini dapat membuat susu tersebut terlalu tebal (foamy) atau terlalu tipis sehingga gambar untuk latte art tidak akan muncul. Saat menuang susu untuk membuat latte art juga memerlukan teknik, seperti membuat gerakan memutar untuk gelas dan juga susu nya secara perlahan lalu menuang sambil mendorong gelas kebelakang agar motif bunga nya terbentuk. Dibawah ini merupakan proses latte art saya dari awal bekerja hingga saat ini:
Selain itu apa lagi yang menjadi tantangan bekerja sebagai barista? Tentunya tanggung jawab yang kita miliki. Sebagai barista atau pembuat minuman, kami diberi tanggung jawab untuk membuat customer senang. Ada banyak sekali kejadian yang sudah saya lewati, seperti complain susu basi karena tidak adanya pengecekan terlebih dahulu saat toko baru dibuka, lalu adanya rambut didalam minuman, minuman yang rasanya agak aneh ataupun rasa minuman yang berbeda dengan barista lainnya, bahkan sampai complain karena pesanan yang datangnya lama dikarenakan toko sedang ramai. Hal ini tentunya dapat merugikan nama tempat kerja saya. Maka dari itu, hal yang dapat saya lakukan untuk mengantisipasi komplain seperti tadi yaitu sebelum saya membuka toko, saya melakukan quality check dengan mencicipi semua bahan baku agar dapat mengetahui apakah sudah basi atau belum, hal ini dikarenakan juga susu yang kita pakai adalah susu fresh milk yang memiliki ketahanan hanya sebentar.
Menjadi barista tidak hanya sekedar membuat minuman, namun di tempat kerja saya, kita pun juga yang mengantarkan minuman tersebut kepada customer. Hal ini dikarenakan tidak adanya waiter/waitress di tempat kerja saya, jadi setelah kita membuat minuman, kita langsung mengantarkannya. Ya walaupun terkadang dapat bergantian dengan rekan kerja, namun jika toko sedang ramai, inisiatif yang tinggi perlu dimainkan. Tidak hanya itu, menjadi barista juga mempunyai tanggung jawab untuk membersihkan toko saat tutup. Ya, tidak ada office boy disini, kami harus membersihkan toko seperti menyapu, mengepel lantai, membersihkan mesin kopi, serta mencuci piring sendiri. Walaupun dibantu oleh rekan kerja saya, namun terkadang jika toko sedang sangat ramai, hal tersebut membuat saya kelelahan sendiri.