Globalisasi dan Eksistensi Bahasa Indonesia
Dewasa ini, kita khususnya generasi milenial hidup di tengah canggihnya teknologi dan berbagai pertukaran budaya. Teknologi sudah menjadi pendamping kita setiap hari dan dalam keseharian kita juga berdampingan dengan teknologi. Kehadiran teknologi dan arus globalisasi juga mempengaruhi berbagai aspek dalam hidup kita, salah satunya adalah bahasa. Bahasa mempunyai kegunaan tertentu yang berfungsi sesuai dengan kebutuhannya karena dengan bahasa, kita dapat berkomunikasi dengan seseorang untuk menyampaikan hal yang ingin kita sampaikan. Hal ini berarti fungsi bahasa sangatlah beragam. Sebuah bahasa dapat digunakan sebagai alat komunikasi antar individu maupun kelompok, alat untuk menjalin integrasi serta beradaptasi dan bersosialisasi di dalam lingkungan maupun situasi di sekitarnya. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dari dulu hingga sekarang, baik secara lisan maupun tertulis.
Globalisasi dapat didefinisikan sebagai percepatan pergerakan dan pertukaran yang meliputi manusia, barang, dan jasa, modal, teknologi atau praktik budaya di seluruh planet bumi ini. Salah satu efek globalisasi adalah mempromosikan dan meningkatkan interaksi antara berbagai wilayah dan populasi di seluruh dunia. Globalisasi memiliki manfaat yang mencakup berbagai bidang. Ini secara timbal balik mengembangkan ekonomi di seluruh dunia dan meningkatkan pertukaran budaya. Itu juga memungkinkan pertukaran keuangan antar perusahaan, mengubah paradigma kerja. Banyak orang saat ini adalah warga dunia. Asal usul barang menjadi sekunder dan jarak geografis tidak lagi menjadi penghalang bagi banyak layanan untuk terjadi.
Bahasa Indonesia yang menempati kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami perjalanan yang cukup panjang. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa resmi sejak dipanjatkannya Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 oleh para pemuda Indonesia. Seiring dengan perkembangan dari waktu ke waktu, bahasa Indonesia akhirnya dinobatkan sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti yang tercantum dalam dalam UUD 1945 Bab XV pasal 36 yang mengatakan, “Bahasa negara Indonesia adalah bahasa Indonesia”. Selain perjalanan yang cukup panjang, Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa yang unik, sebab Bahasa Indonesia mempunyai kaidah-kaidah pokok tertentu serta ciri-ciri umum yang membedakan Bahasa Indonesia ini dengan bahasa-bahasa lain yang ada di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah Indonesia. Maka dari itu, kaidah-kaidah pokok dan ciri-ciri umum tersebutlah yang merupakan jati diri atau ciri khas dari bahasa Indonesia.
Di era globalisasi, keberadaan bahasa Indonesia dilihat sebagai bagian dari penghambat proses komunikasi global. Hal ini dikarenakan bahasa Indonesia tampaknya tidak memfasilitasi globalisasi karena bahasa Indonesia tidak digunakan secara global. Semakin besar jumlah kesalahan bahasa, semakin kecil kemungkinan tujuan pengajaran bahasa tercapai. Salah satu dampak globalisasi adalah masuknya kultur dan bahasa asing ke Indonesia. Bahasa asing yang masuk ke Indonesia turut memunculkan banyak dampak positif maupun negatif bagi pelajar. Salah satu dampak negatifnya hilangnya rasa bangga berbahasa Indonesia di dalam diri anak muda. Hal ini dikarenakan mereka merasa lebih pintar dan bangga dengan bahasa asing. Maka dari itu, perlu adanya pengetahuan tentang pentingnya penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pengaruh bahasa asing terbesar di Indonesia berasal dari bahasa Inggris. Menurut Riani (2014), bahasa Inggris adalah bahasa resmi negara Inggris (Britania Raya). Namun, seiring kemajuan teknologi, bahasa Inggris sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Dapat disimpulkan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan oleh Inggris dan negara-negara persemakmuran, yang terus berkembang menjadi bahasa internasional yang paling banyak digunakan di dunia. Seperti yang kita ketahui, bahasa Inggris adalah bahasa internasional, bahkan Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran atau mata pelajaran wajib yang harus dipelajari oleh siswa, bahkan ketika akan sekolah dan universitas. Contoh lainnya adalah, di kalangan remaja Indonesia, K-pop sedang booming. Sebagian besar remaja Indonesia berlomba-lomba mempelajari bahasa Korea untuk berkomunikasi dengan idolanya. Selain itu, para remaja juga sangat antusias untuk mengalami dan mempelajari berbagai budaya Korea. Sungguh miris rasanya ketika para remaja lebih antusias mempelajari bahasa dan budaya luar negeri ketimbang bahasa dan budaya Indonesia.
Sebagai generasi penerus bangsa, kita sebagai pelajar yang dalam hal ini adalah mahasiswa, diharapkan melestarikan bahasa Indonesia. Bisa dimulai dari hal-hal kecil. Seperti menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari, banyak membaca buku bahasa Indonesia dan meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia secara benar dan benar. Terdapat beberapa upaya untuk menjaga penggunaan bahasa Indonesia. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia, kemudian kita juga bisa meningkatkan potensi bahasa daerah sebagai sumber pengayaan kosakata bahasa Indonesia. Terakhir, kita harus sadar untuk bangga menggunakan bahasa Indonesia, yang merupakan salah satu cara untuk mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia. Kebanggaan berbahasa Indonesia perlu dipupuk sejak dini. Pengaruh bahasa asing terhadap bahasa lain sangat besar. Hal ini perlu diwaspadai agar bahasa Indonesia dan bahasa daerah tidak semakin tersingkir.
Ref:
- Beck, U. (2018). What is globalization?. John Wiley & Sons.
- Yanti, P. G., Zabadi, F., & Rahman, F. (2016). Bahasa Indonesia: konsep dasar dan penerapan. Gramedia Widiasarana Indonesia.
- Marsudi, M., & Zahrok, S. (2015). Kesetiaan Berbahasa Indonesia Dipertanyakan di Era Globalisasi. Jurnal Sosial Humaniora (JSH), 8(1), 95-105.