Bisakah Komunikasi Digital menggantikan Komunikasi Tatap Muka?
Komunikasi digital semakin marak dilakukan terutama beberapa tahun belakangan ini ketika dunia dilanda pandemi Covid-19. Dengan adanya pembatasan tatap muka saat pandemi terjadi, maka hampir semua aktvitas dan kegiatan dilakukan secara online, termasuk komunikasi. Komunikasi digital saat pandemi dilakukan dengan handphone, internet, aplikasi-aplikasi komunikasi online, dan lainnya. Peningkatan komunikasi online saat pandemi terjadi saat pesat sejak awal mula pandemi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, sebanyak 78,18% rumah tangga di Indonesia menggunakan internet pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 73,75%. Walaupun dengan adanya peningkatan pengunaan komunikasi digital saat pandemi, apakah komunikasi digital bisa menggantikan komunikasi tatap muka?
Komunikasi digital merupakan cara berkomunikasi yang cepat dan efisien. Penyampaian pesan melalui aplikasi pengirim pesan di handphone dapat terjadi hanya dengan mengklik tombol. Dengan sekali klik, pesan yang kita kirim dapat tersampaikan pada orang lain dalam waktu yang singkat dan dapat diakses dengan mudah. Komunikasi digital membantu menciptakan koneksi and relasi yang sangat luas dan membuka jalur-jalur pengetahuan serta wawasan. Komunikasi digital juga memudahkan kita mengirim pesan tanpa batasan cuaca, waktu maupun jarak. Terutama di era pandemi ini, komunikasi digital membantu berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan, dan lainnya tetap bisa melakukan kegiatan dan aktivitas yang sebelumnya tatap muka menjadi secara virtual. Namun, dengan banyaknya kelebihan dan manfaat komunikasi digital, komunikasi digital belum bisa menggantikan komunikasi tatap muka. Dalam komunikasi digital, tingkat penggunaan komunikasi nonverbal menjadi rendah.
Selain kurangnya komunikasi nonverbal dalam komunikasi digital, komunikasi digital juga menimbulkan perbedaan maksud and intensi dalam suatu pesan. Terkadang pesan yang dikirim secara virtual dapat dipahami berbeda karena kurangnya aspek pendukung untuk pemahaman pesan tersebut. Dalam komunikasi digital, intonasi suara, nada bicara, dan kecepatan bicara dapat terpengaruhi. Mungkin untuk aplikasi konferensi video atau aplikasi yang menyediakan sarana videocall, hal ini bukan menjadi halangan yang besar, namun ketika mengirim pesan hanya lewat ketikan saja, terkadang orang lain bisa menafsirkan dan memahami pesan dengan maksud yang kurang tepat atau salah sehingga terjadi kesalahpahaman di kedua belah pihak. Melihat dari sisi lain, manusia butuh kontak antar manusia. Kontak antar manusia menimbulkan rasa, perasaan, dan energi yang tidak dapat dirasakan saat komunikasi digital. Menurut psikolog Susan Pinker, kontak person to person merangsang sistem saraf untuk melepas sejumlah neurotransmiter yang mampu meregulasi stres dan kekhawatiran. Adanya kontak sosial dengan manusia lain akan berdampak positif bagi mental dan keseluruhan diri kita.
Melihat dari kekurangan berkomunikasi lewat digital, menjadikan komunikasi tatap muka suatu hal yang essential dalam kehidupan manusia. Bertatap muka dan bertemu secara langsung masih menjadi cara komunikasi yang lebih efektif dan juga menjadi suatu kebutuhan manusia yang penting. Komunikasi tatap muka akan tetap terus terjadi dan menjadi suatu hal yang diperlukan dalam kehidupan manusia. Sementara itu, komunikasi digital menjadi pendukung yang membantu memudahkan proses komunikasi berjalan dengan lebih efisien dan praktis. Komunikasi digital dan komunikasi tatap muka akan selalu berjalan beriringan dan saling melengkapi satu sama lain untuk memajukan cara komunikasi manusia untuk lebih baik ke depannya.
Referensi
Dini. (2013, Mei 22). Komunikasi Tatap Muka Tidak Tergantikan. Diakses pada 27 November 2022, dari
https://lifestyle.kompas.com/read/2013/05/22/09364757/~Karir~Dunia%20Kerja?page=all
Jayani, D. W. (2021, Oktober 6). Penetrasi Internet Indonesia Meningkat saat Pandemi Covid-19. Diakses pada 27 November 2022, dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/06/penetrasi-internet-indonesia-meningkat-saat-pandemi-covid-19
Putri, V. K. M. (2021, Desember 6). Komunikasi Interpersonal: Pengertian Menurut Para Ahli dan Fungsinya. Diakses pada 27 November 2022, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/06/120000569/komunikasi-interpersonal–pengertian-menurut-para-ahli-dan-fungsinya-?page=all
E, Agung. (2021, Januari 16). Komunikasi Tatap Muka. Diakses pada 27 November 2022, dari
https://money.kompas.com/read/2021/01/16/080300926/komunikasi-tatap-muka-