Cosplay berasal dari kata Inggris yaitu costume dan play, sebelumnya cosplay lebih dikenal dengan istilah jepangnya yaitu wasei-eigo yang juga terdiri dari dua kata yaitu kostum dan main. Cosplay merupakan salah satu bentuk seni yang berasal dari Jepang, cosplay termasuk dalam seni pertunjukan di mana para peserta mengenakan kostum dan make-up, mewakili karakter dari anime, video game, televisi atau film. Sedangkan sebutan “cosplayer” merupakan suatu sebutan yang diberikan dan dipakai untuk seseorang yang melakukan cosplay. Sekitar tahun 1990 cosplay mulai dikenal oleh banyak orang setelah terekspos di televisi dan majalah, istilah dan praktik cosplay menjadi pengetahuan umum di Jepang. Pada akhir tahun 1990-an, cosplay menjadi fenomena pop culture di berbagai negara. Sejak saat itu, budaya cosplay makin berkembang di berbagai negara, sejalan dengan semakin tinggi minat orang orang terutama kaum muda dalam anime ataupun media hiburan lainnya.

Munculnya cosplay di Indonesia

Cosplay mulai terkenal dalam Indonesia pada awal tahun 2000-an saat Universitas Indonesia (UI) nenyelenggarakan sebuah event cosplay, meskipun pada saat itu budaya cosplay tidak mendapatkan antusias yang tinggi dikarenakan masih banyak orang yang belum tertarik dengan budaya Jepang dan cosplay.

Tetapi dalam berapa tahun belakangan ini, kepopuleran dan minat hobi cosplay meningkat di kalangan anak muda Indonesia, terutama semenjak andemic Covid 19, dimana majoritas anak muda mencari kegiatan untuk menghilangkan jenuh akibat berada di rumah untuk waktu yang lama. Kepopuleran hobi cosplay ditandai oleh meningkatnya angka pengunjung pada acara jejepangan, banyaknya frekuensi acara per-minggunya, serta pengetahuan cosplay yang sekarang menjadi lebih diketahui oleh banyak orang.

Manfaat cosplay

Cosplay memiliki beberapa manfaat, salah satunya adalah dengan meningkatkan rasa percaya diri. Menurut para cosplayer, cosplay dapat meningkatkan rasa percaya diri dan juga kreativitas mereka. Dengan adanya cosplay, ada banyak orang yang menjadikan fenomena cosplay sebagai sumber dari mata pencaharian mereka. Beberapa pekerjaan yang berasal dari cosplay adalah event organizer, tempat rental kostum, pembuat kostum, pembuat prop, studio, fotografer, public figure, wig styler, cosplay make-up artist dan masih banyak lagi. Selain itu, cosplay juga dapat menjadi sarana seseorang untuk mengekspresikan diri dan minat mereka terhadap karakter media yang mereka cosplay.

Budaya konsumerisme dalam cosplay

Cosplay dapat dikategorikan sebagai hobi yang termasuk mahal dan memiliki budaya konsumerisme. Kostum cosplay pada umumnya dijual lebih mahal daripada baju sehari-hari, ada beberapa faktor yang dapat membuat kostum cosplay mahal. Salah satu faktor tersebut adalah kerumitan kostum dan juga detail pada aksesoris, yang dibuat sedemikian rupa agar menyerupai karakter yang di cosplay. Dengan adanya banyak karakter yang memiliki model rambut dan warna rambut yang beragam, wig atau rambut palsu juga menjadi sesuatu yang penting dalam cosplay. Berbeda dengan rambut palsu pada umumnya, wig cosplay biasanya lebih tebal dan dirancang untuk mempermudah proses styling pada wig tersebut. Tergantung pada karakter yang ingin di cosplay, ada beberapa tingkat kerumitan pada proses styling wig. Karena styling wig memerlukan skill, kesabaran, dan waktu, ada banyak cosplayer yang lebih memilih untuk mengkomisi orang lain. Cosplay merupakan seni yang fokus akan visual, karena sebagai cosplayer tujuan mereka adalah mencoba untuk menjadi mirip dengan karakter yang sedang mereka cosplay. Untuk mencapai tujuan tersebut banyak cosplayer yang mengeluarkan banyak uang untuk make-up dan lensa kontak berwarna. Cosplayer memiliki banyak cara untuk memamerkan seni mereka, yaitu dengan cara membagikan konten di sosial media dan juga menghadiri acara jejepangan atau acara cosplay. Pada umumnya, cosplayer menyewa studio dan fotografer untuk membuat konten pada media sosial mereka. Untuk menampilkan cosplay mereka, mereka juga dapat menghadiri acara jejepangan atau acara cosplay. Untuk menghadiri beberapa acara tersebut, cosplayer akan mengeluarkan biaya untuk transportasi dan juga makan. Ada beberapa cosplayer yang mengeluarkan uang ekstra untuk membuat bingkisan kecil dan membagikannya di acara jejepangan dan acara cosplay.

Komunitas cosplay

Komunitas cosplay merupakan komunitas yang berisikan cosplayer atau orang-orang yang berhubungan dengan cosplay seperti fotografer, tempat rental, event organizer, tempat rental kostum, pembuat kostum, pembuat prop, studio, fotografer, public figure, wig styler, cosplay make-up artist dan lain-lain. Komunitas cosplay memiliki suasana yang positif dan saling mendukung, di mana banyak orang yang berbagi ilmu, memberi motivasi, dan belajar bersama. Komunitas cosplay juga dapat menjadi sarana untuk cosplayer pemula belajar mengenai cosplay. Pada proses mengenali cosplay, pemula juga biasanya mendapatkan pertemanan yang baru, yaitu dengan orang-orang yang berminat pada cosplay juga. Meskipun begitu, komunitas cosplay juga memiliki banyak kekurangan, seperti contohnya terkadang terdapat perselisihan diantara para cosplayer walaupun hal ini jarang terjadi. Terlepas dari kekurangan tersebut, menurut saya komunitas cosplay merupakan komunitas yang memiliki lingkungan yang dapat mengembangkan karakter seseorang.

Referensi:

Wikipedia. Februari 2022. Cosplay. Diakses pada 30 November 2022, dari https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cosplay

Brilio.net. 31 Agustus 2022. Arti Cosplay adalah Permainan Kostum, Pahami Klasifikasinya. Diakses pada 30 November 2022, dari https://m.brilio.net/amp/wow/arti-cosplay-adalah-permainan-kostum-pahami-klasifikasinya-220831m.html#amp_tf=From%20%251%24s&aoh=16698648830111&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com

Kompasiana. 5 Januari 2022. Cosplay Anime yang Menjadi Trend di Indonesia. Diakses pada 30 November 2022, dari https://www.kompasiana.com/rimaamanda6919/61d5a7e12da237673152bf84/cosplay-anime-yang-menjadi-trend-di-indonesia