Bali Travel Blog: Wacana Pertemanan Yang Sukses Menjadi Nyata!
Sudah menjadi pengetahuan publik bahwa, saat suatu kelompok pertemanan membuat rencana untuk bepegian bareng ke luar kota atau negeri, kemungkinan besar pembahasan tersebut hanya berakhir menjadi sebuah wacana. Hal tersebutlah yang terjadi kepada saya dan teman – teman saya. Selama bertahun – tahun kita hanya terjebak dalam tahap perencanaan tanpa ada tanda pengeksekusian.
Suatu saat pesis pada tanggal 15 April 2021 wacana kita berubah menjadi nyata, akhirnya kita semua diberi izin oleh orang tua kita untuk berangkat ke Bali, yang kemudian kita lakukan selama 7 hari dari tanggal 24 April 2021 sampai 30 April 2021. Semenjak itu perjalanan tersebut menjadi perjalanan yang tak terlupakan. Maka daripada itu, disini saya ingin membagikan kepada kalian beberapa cerita pengalaman yang seru dan juga menegangkan, bersamaan dengan tempat – tempat menarik yang kita kunjungi saat berada di Bali.
Selama hari penuh pertama kita di Bali, kita memutuskan untuk berdandan untuk hunting foto karena kita tidak memiliki foto kelompok yang benar. Untuk itu akhirnya kita memutuskan untuk pergi ke Melasti Beach.
Pantai Melasti ini merupakan lokasi yang tepat untuk mengambil foto – foto cantik, karena pasirnya yang bersih, airnya yang jernih, dan tempatnya yang tidak terlalu padat akan pengujung. Selain itu, pantai ini pun dikelilingi oleh dinding batu – batu besar yang dapat dijadikan spot foto yang bagus. Namun, jika sudah lelah foto – foto seperti kita, disitu kita juga bisa menyewa sun bed dengan harga Rp 100.000. Kemudian kita dapat bersantai bersama sambil menikmati terik matahari, suara ombak, berserta wangi air laut yang asin. Karena tujuan kita mengunjungi Bali adalah untuk membuat kenang – kenangan maka kita banyak melakukan aktivitas – aktivitas seru saat berada disitu. Salah satunya adalah kegiatan yang wajib dilakukan saat berada di bali yaitu watersport. Jadi, di hari ke 3 kita membooking slot di BMR Dive and Watersport
Tepatnya, BMR Dive and Watersport ini berlokasi di Jl. Pratama, Tanjung Benoa, Kec. Kuta Selatan., Kabupaten Badung. Dengan harga Rp 520.000 kita sudah dapat bermain 3 permainan seru yaitu Paragliding, Donut, dan Flying Fish. Selama kita bermain disitu kita dapat merasakan adrenaline kita naik tapi dengan keamanan yang terjamin karena selalu ada orang yang menjaga kita dan peralatan yang terlihat terjaga dan kokoh. Seluruh penjaga yang ada disitu pun sangat baik dan interaktif kepada kita. Salah satu buktinya adalah saat teman saya merasa mual, salah satu penjaga
tersebut menemani dan menenangkan teman saya yang sedang duduk di meja sendirian saat yang lain sedang bermain. Penjaga tersebut pun menceritakan kesusahan yang ia hadapi selama pandemi dan bahkan sampai menceritakan pengalaman pribadi yang pernah ia lewati, yaitu saat keluarga terkena insiden Bom Bali dimana ia kehilangan salah satu anggota keluarganya, dari situ kami semua tersentuh akan ceritanya dan memutuskan untuk membantunya. Tapi setelah berseru – seru bermain di bawah matahari, kembali dari situ kita semua belang dan gosong dengan perasaan yang puas dan bahagia.
Setelah menikmati keseruan watersport kami pun kemudian memutuskan untuk melakukan aktivitas lain yang tersedia di Bali dan mungkin tidak tersedia di Jakarta, alhasil kita pilih rafting. Jadi, di hari ke 6 kita Rafting di RED Paddle Ubud, Gianyar. Dengan harga Rp 150.000 kami sudah disedikan perlengkapan dan fasilitas yang sangat lengkap seperti peralatan rafting, tempat mandi, loker dengan kuncinya, transportasi untuk ke lokasi rafting dan bahkan sampai makan siang. Tapi sayangnya kita mendapatkan pengalaman rafting yang kurang enak dan menegangkan.
Perjalanan kita selama rafting berjalan selama kurang lebih 3 jam, sebelum mulai mendayung kita di briefing terlebih dahulu tata cara dalam melalukan rafting, seperti cara mendayng dan apa saja yang harus kita lakukan jika sedang berada di arus yang kecang. Kemudian, perjalanan rafting kita pun mulai. Awalnya semuanya berjalan dengan lancar dan baik – baik saja. Kita melewati pemandangan yang begitu indah seperti pohon – pohon yang tinggi, batu yang terlihat seperti pahatan, gedung hotel dan villa yang memiliki arsitektur yang begitu unik, semuanya dilakukan sambil mengirup udara segara Bali, dengan situasi perahu yang mengikuti arus sungai dengan lancar tanpa tabrakan atau tersangkut.
Setelah menggayung selama kurang lebih satu jam, kita sampai di pemberhentian pertama kita yaitu air terjun, disitu kita diberi kesempatan untuk turun dari perahu dan foto di bawah air terjun.
Kemudian, setelah selesai foto dan video, kita lanjutkan perjalanan kita untuk mengakhiri aktivitas rafting ini. Kurang lebih perjalanan akan memakan waktu 45 menit lagi untuk sampai ke titik terakhir. Disinilah pengalaman rafting kita mulai mengalami penurunan.
Jadi, menurut penjaga perahu alasan arus dalam sungai tersebut sangat kencang itu karena keberadaan batu – batu dalam sungai yang memiliki ukuran yang bermacam – macam dan kebetulan saat kita selesai sesi foto, air sungai tersebut sedang dalam kondisi surut. Alhasil, selama berjalan menuju titik akhir kita sering sekali bertabrakan dan nyangkut dengan batu – batu, tapi masih bisa diselamatkan karena ada batu lain yang dapat kita dorong untuk menggerakan dan mengembalikan posisi perahu kita. Disini suasanya sudah menjadi tegang, tapi situasi pun memburuk.
Perahu kita nyangkut kembali, tapi saat ini batu tersebut berada persis di bawah perahu kita yang mengakibatkan perahu kita menjadi berbentuk U kebalik. Selain itu, kondisi saat itu kita sedang berada di daerah sungai yang memiliki arus yang cukup tinggi jadi bahaya jika kita turun dari perahu. Alhasil, air dengan cepat mulai memenuhi perahu kita, dan perahu kita mulai tenggelam karena terisi dengan air. Tapi dengan cepat penjaga perahu kita lompat keluar dan dengan sekuat mungkin mendorong perahu kita keluar dari batu tersebut. Kemudian, setelah melewati situasi yang sangat menegangkan tersebut kita lanjut dayung kepada titik terakhir kita dengan kondisi terkejut, tapi pada akhirnya kita sampai dengan selamat.
Kegiatan rafting tersebut merupakan aktivitas terakhir yang kita lakukan selama perjalanan kita di Bali. Bagi saya pribadi, perjalanan ini merupakan perjalanan yang tak terlupakan, karena wacana kita akhirnya dapat dikabulkan. Banyak sekali kenangan indah yang saya dapatkan melalui perjalanan ini dengan teman – teman saya. Di atas segalanya, perjalanan ini adalah pengalaman terbaik yang pernah saya miliki.