TRIBAL MARKETING DAN CONSUMER TRIBES
Definisi dari Tribal Marketing adalah sebuah pendekatan komunikasi pemasaran di media sosial dengan mencari komunitas yang terbentuk minat dan preferensi yang sama di dunia virtual (Pathak and Pathak-Selat, 2017). Tribal marketing memberikan pengalaman baru serta membantu kegemaran customer yang nantinya membentuk Brand Culture.
Brand Culture akan memberikan nilai, ritual, dan mengekspresikan sebuah brand dan mendorong tribe (komunitas virtual) untuk bergabung dan berpatisipasi. Pada Tribal Marketing ini, perusahaan akan membantu menemukan teman baru dengan berbagi pengetahuan, cara dan dukungan.
Brand Communication akan membuat pesan komunikasi yang ditujukan khusus hanya pada satu kelompok sasaran (tribe) dengan tujuan membangun hubungan yang kuat, produktif dalam jangka panjang (Pathak dan Pathak-Selat, 2017).
Menurut Kozinet (dalam Pathak dan Pathak-Selat, 2017) Tribal Marketing tergantung pada hubungan antara pelanggan individu dan sikap mereka. Hubungan dengan konsumen tidak hanya dibangun, tetapi juga harus dipertahankan dan ditingkatkan. Perlu upaya dilakukan terus menerus untuk membentuk ikatan sosial dan membina hubungan baik antara brand dan komunitas pelanggan yang akan menciptakan kreasi bersama pada suatu brand.
Tribal Marketing adalah satu perspektif alternatif dan konsumen ditemukan dalam beberapa kasus membangun dan mempertahankan kelompok yang berfokus pada konsumsi (Cova dan Salle, 2008; Kozinets, 1999).
Sedangkan Consumer Tribes adalah sekelompok orang yang secara emosional terhubung karena konsumsi yang sama dan memiliki Ketua yang diidentifikasikan sebagai pemimpin opini (Cova, 1997). Consumer tribes akan membahas tentang nilai-nilai dan penyebaran informasi suatu brand.
Penelitian tentang Consumer Tribes akan berkaitan dengan loyalitas konsumen dengan memfasiltasi dan mempertahankan komunitas. Cara untuk mempertahankan komunitas dapat dilakukan melalui Event Sosial, pembicaraan tentang produk dan informasi produk. Perusahaan perlu menciptakan komunikasi timbal balik untuk mengidentifikasikan dan reaksi kebutuhan consumer tribes yang ditargetkan. Berikut adalah Bagan Membangun Loyalitas Brand dengan dukungan Tribes. (Dr. Lidya W. Evelina, MM, Doktor komunikasi Digital, FM Brand Communication, Univ. Bina Nusantara Jakarta). IG @lidiaevelina.
Referensi:
Cova, B. (1997), “Community and Consumption: Towards a Definition of the ‘Linking Value’ of
Product or Services”, European Journal of Marketing, Vol. 31 Nos 3/4, pp. 297-316.
Cova, B. and Salle, R. (2008),“The Industrial/Consumer Marketing Dichotomy Revisited”, Journal
of Business & Industrial Marketing, Vol. 23 No. 1, pp. 3-11.
Kozinet, R.V. (1999). “E-tribalized marketing? The strategic implications of virtual communities
of consumption”, European Management Journal, Vol. 17 No. 3, pp. 252-64.
Mitchell, Cleo and Imrie, Brian C. (2011) Consumer tribes: membership, consumption and building loyalty. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistic. Volume 23, Issue 1., pp. 39-56.
Pathak, Xema and Pathak –Shelat, Manisha (2017). Sentiment analysis of virtual brand communities for effective tribal marketing. Emerald Publishing Limited: Journal of Research in Interactive Marketing. Vo. 11. No. 1 page 16-38).
Comments :