Penambahan kasus positif Covid-19 per 7 Januari bertambah 9.321 kasus dengan jumlah kasus aktif 114.766 kasus atau persentasenya 14,4% dibandingkan rata-rata dunia 25,81%. Jumlah kesembuhan sebanyak 659.437 kasus atau 82,7% dibandingkan rata-rata dunia 72,03%. Pada kasus meninggal sebanyak 23.520 kasus atau 2,9% dibandingkan rata-rata dunia 2,16%.

Penambahan kasus ini menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mencapai angka tertinggi dalam penambahan kasus harian di Indonesia. Ini merupakan dampak dari masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021 dan masyarakat yang kian hari semakin abai dalam menerapkan kepatuhan disiplin protokol kesehatan.

Data Sistem Monitoring Bersatu Lawan Covid (BLC) Perubahan Perilaku mulai nampak sejak Minggu ketiga September hingga Minggu keempat Desember. Grafik menunjukkan adanya penurunan kepatuhan disiplin protokol. Persentase kepatuhan memakai masker menurun sebanyak 28%, persentase kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan menurun 20,6%. Dan pada periode Oktober-Desember kepatuhan memakai masker turun 28% dan persentase menjaga jarak dan menghindari kerumunan turun sebanyak 20%.

Ada 6 merk vaksin yang akan digratiskan oleh pemerintah untuk masyarakat umum, yakni vaksin yang diproduksi oleh Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and Biotech, Bio Farma, Astra Zeneca, dan Sinovac Biotech.

Penyuntikan vaksin itu sendiri akan diprioritaskan pada 3 kelompok. Kelompok pertama adalah pejabat publik pusat dan daerah, kelompok kedua adalah pengurus asosiasi profesi tenaga kesehatan dan pimpinan kunci institusi kesehatan di daerah dan kelompok ketiga adalah tokoh agama di daerah.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (7/1) yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden mengatakan, “Hal ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menyediakan vaksin yang aman dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, sekaligus mengajak masyarakat di Indonesia agar tidak ragu”.

            Penyuntikan vaksin Covid rencananya akan dimulai pertama kali kepada Presiden Jokowi tanggal 13 Januari 2021. Penyuntikan ini dilakukan sebagai simbol dimulainya vaksinasi di Indonesia.

Vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang dibeli Pemerintah Indonesia dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini merupakan hasil sidang Komisi Fatwa MUI yang digelar pada Jumat (8/1/21) siang.

“Setelah dilakukan diskusi panjang dari penjelasan auditor, maka Komisi Fatwa menyepakati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduki Sinovac suci dan halal,” ujar Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am dalam konferensi pers secara virtual, Jumat sore.

Sudah ada fatwa MUI yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 produksi Sinovac yang sudah di Indonesia halal. Namun, fatwa utuh MUI mengenai vaksin Covid-19 ini baru akan dikeluarkan setelah hasil uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) keluar. Ini merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan keamanan dan kualitas vaksin tersebut.

Kepala BPOM Penny Lukito yakin izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) akan terbit sebelum 13 Januari 2021. Penny juga mengatakan bahwa pihaknya masih berkooridinasi dengan Brasil dan Turki untuk mendukung proses penerbitan proses penerbitan EUA yang sebelumnya hasil uji klinis.

Saat ini sedang terjadi lonjakan penambahan kasus Covid-19 yang merupakan dampak dari semakin abainya masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan. Ditambah dengan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga jarak terutama pada liburan natal dan tahun baru. Penyuntikan vaksin Covid-19 akan dilakukan tanggal 13 Januari 2020 dan yang pertama mendapatkan penyuntikan tersebut adalah Presiden Jokowi. Vaksin ini telah mendapatkan pernyataan halal oleh MUI dan sekarang sementara menunggu proses pengujian oleh BPOM dan penerbitan EUA.