Rokok elektrik atau alias Vape sering membawa salah pengertian kepda masyarakat bahwa vape lebih tidak berbahaya dibandigkan dengan rokok tembakau meskipun hal ini belum ada pembuktian secara pasti bahwa vape tidak menimbulkan penyakit jangka Panjang atau menimbulkan resiko. Sebelumnya perlu diketahui vape adalah jenis rokok elektrik yang menggunakan batre untuk dinyalakan sebagai pemanas sehingga tidak menggunakan korek api dan tabung yang berisi nicotine, cairan perasa, dan bhan kimia lainnya. Berbeda dengan rokok yang menggunakan daun-daun tembakau dan bahan kimia lainnya yang dibungkus dan dibakar menggunakan korek api.

Mengenal rokok tembakau lebih dekat

          Rokok tembakau sudah ada semenjak dalam waktu yang lama dan sudah menjadi trend dalam gaya kehidupan sehari – hari. Di Indonesia pun sudah tidak asing dengan apa yang namanya rokok menurut riset pada tahun 2018 33,8% penduduk Indonesia yang berumur 15 tahun ke atas adalah perokok ini adalah jumlah perokok tertinggi di negara ASEAN.

            Meskipun dalam hal ini masyarakt sudah mengetahui secara garis besar betapa bahanya merokok dan resiko dari merokok dalam waktu yang lama. Meski mereka telah mengetahui bahanya tetapi hal yang paling utama yang membuat mereka tidak bisa berhenti adalah dikarenakan karena efek kecanduan, efek kecanduan ini berasal dari bahan kimia tar yang membuat mereka kecanduan.

Rokok pun di negara Indonesia bisa dibilang memiliki harga yang relatif cukup murah sehingga mudah untuk diakses oleh kalangan masyarakt menengah kebawah. Untuk lebih mengenal lagi di dalam rokok bukan hanya terdapat daun – daun tembakau tetapi terdapat juga sekitar 4000 bahan kimia yang setidaknya 60 diantaranya mampu menyebabkan kanker, maka itu mari kita lihat kandungan berbahaya lainnya didalam rokok

  • Karbon monoksida

Zat yang terkandung dalam rokok ini sering ditemukan pada asap knalpot mobil. Zat ini mengikat hemogoblin dalam darah secara permanen. Zat ini cenderung membuat orang sesak napas dan mudah kelelahan

  • Tar

Kandungan yang pada saat merokok akan ikut terisap kedalam tubuh ini akan menyerang kepada organ paru – paru. Kandungan zat ini pun mengandung bahan kimia karsinogen yang dapat memicu perkembangan sel kanker pada tubuh.

  • Gas oksidan

Kandungan gas yang bereaksi dengan oksigen ini meningkatkan resiko stroke dan serangan jantung.

  • Benzene

Zat ini dapat mengakibatkan keruasakan sel pada tingkat genetic dan dapat mengakibakan kanker seperti kanker ginjal dan leukemia.

Selain bahan – bahan yang ada di atas masih terdapat banyak kandungan zat berbahaya yang terdapat di dalam rokok seperti arsenic, formalin, cyanide, ammonia dan lain – lain. Meskipun sebagian besar masyarakat yang merokok telah mengetahui adanya kandungan kandungan berbahaya yang bersiko terhadap tubuh tetapi sifat kecaduan lah yang tidak bisa membuat mereka berhenti. Maka sejalannya dengan perkembangan jaman diciptkanlah rokok elektrik atau vape yang menciptakan rasa merokok yang baru dan berbeda. Sebagai bahan pertimbangan setelah mengenal rokok lebih dalam mari kita bandingkan dengan vape atau rokok elektrik.

Mengenal rokok elektrik atau vape lebih dekat

seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman terciptanya rokok elktrik atau vape sebagai alat untuk menikmati rokok yang lebih baru dan unik. Hal ini pun dipercayai oleh banyak masyarakat bahwa rokok elektrik ini lebih tidak berbahaya dibandingkan dengan rokok pada umumya dikarenakan oleh bahan – bahan kimia yang tidak terkandung didalamnya. Hal ini membuat masyarakat lebih memilih rokok elektrik sebagai peganti dan untuk menghilangkan efek candu dari rokok tembakau.

Setelah munculnya rokok elektrik ini didalam masyarakat dalam beberapa tahun ini sudah menjadi trend atau gaya hidup bagi anak remaja. Rokok elektrik pun makin berkembang dalam proses nya dimana dari bentuk model, efisiensi, bahkan dalam pengurangan bahaya dalm penggunaan jangka panjang. Tetapi dalam rokok elektrik yang biasa tidak diketahui oleh masyarakat adalah kandungan – kandungan berbahaya yang ada di dalam rokok elektrik, maka dari itu mari kita lihat kandungan apa saja yang ada di dalam rokok elekrik:

  • Propilen Glikol

Zat yang berfungsi untuk menghasilkan uap air yang menyerupai asap. Zat ini dapat mengakibatkan iritasi pada saluan pernapsan.

  • Nicotine

zat yang diketahui memiliki efek candu bagi penggunanya. Zat ini memiliki kandungan yang berbeda dengan yang ada di rokok tembakau, diketahui dalam satu produk vape bisa terdapat dari 0 hingga 100 mg.

  • Penambah rasa

Zat ini memiliki peran sebagai memberi rasa dalam menghisap uap yang ada di dalam rokok elektrik terdapat berbagai macam rasa seperti buah – buahan atau bahkan makanan. Hal ini pun yang menyebabkan rokok elektrik lebih digemari oleh kalangan anak remaja.

  • Tobacco – specific nitrosamine (TSNA)

TSNA adalah kandungan senyawa yang dapat menyebabkan kanker atau karsinogen. Kandungan ini pun dapat ditemukan di dalam rokok tembakau meski kadar di dalam rokok elktrik tidak terlalu banyak tetapi semakin besar kandungan nicotine semakin besar pula kadar TSNAnya.

            Itulah sebagian dari kandungan yang ada didalam rokok elektrik. Bisa dilihat dari sebagian kandungan yang ada di dalam rokok elektrik dapat menimbulkan resiko jika diggunakan dalam jangka panjang. Tetapi bisa dilihat juga perbandingan resiko penggunaan rokok elektrik bisa dibilamng memang relatif lebih kecil dibandingkan dengan rokok tembakau.

            Seiring perkembangnya rokok elekrik pun menciptakan berbagai macam tipe untuk memkasimalkan penggunaan dalam rokok elektrik dan mengurangi resiko dalam penggunaanya seperti dalam produknya terdapat penjualan seperti yang memiliki kadar nicotine 0% sehingga mengurangi kadar TSNA secara drastis. Tetapi dalam halnya rokok elektrik tentunya lebih mematok harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan rokok tembakau sehingga sebagian besar penggunanya adalah masyarakat menegah ke atas.

            Tetapi meskipun dengan adanya perkembangan yang membuat masyarakat lebih percaya bahwa rokok elektrik lebih tidak berbahaya dibandingkan rokok tembakau tetap saja dalam penggunaanya tidak sepenuhnya 100% bebas dari resiko – resiko yang ada. Seperti yang jarang diketahui penggunaan rokok elektrik dalam jangka panjang dapat menyebabkan paru – paru basah yang cukup parah dikarenakan jumlah asap yang dihasilkan dan dihirup yang berbeda jauh dengan rokok tembakau. Terdapat juga berbagai kasus dimana rokok elektrik yang menggunakan baterai dapat meledak dan melukai pengguna