Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tidak saja melahirkan inovasi bernilai social dengan melakukan aktivitas sosial secara virtual bahkan juga bernilai ekonomi dengan  mengabadikan moment secara virtual. Pembatasan ruang gerak di luar rumah  bukan alasan untuk tidak produktif namun menjadi celah bagi pekerja kreatif. Keterbatasan dimensi gerak justru menuntut industri kreatif dan hiburan. Dari rumah dapat menghasilkan kreasi dengan memotret model melalui layar lap top yang terkoneksi dengan jaringan internet. Bahkan di era new normal, proses kreatif dalam dunia fotografi mengalami beberapa penyesuaian dalam melakukan pemotretan. Pemotretan jarak jauh antara model dengan fotografer tetapi memerlukan komunikasi yang intens yang popular dengan nama Virtual photo shoot.

Dari trend ini juga melahirkan  Kompetisi model untuk Virtual Photoshoot yang diselenggarakan Netzme, 29 mei 2020 secara online dan interaktif. Kompetisi ini terbuka umum untuk semua gender pria dan wanita berusia di atas 18 tahun dengan kategori sendiri atau Bersama pasangan. Pesertanya adalah mereka yang ingin berpose dan difoto oleh fotografer professional secara virtual.  Dari Penjualan  tiket kompetisi tersebut sebagian didonasikan melalui Human Initiative Indonesia untuk kaum dhuafa terdampak krisis COVID-19.

Pemenang kompetisi mendapat hadiah uang sebesar Rp 1 juta rupiah dan berhak menjadi duta Duta Eksis Virtual Netzme 2020. Sebagai duta akan   dilibatkan dalam berbagai kampanye program pembayaran non tunai Netzme. Program tersebut sesuai dengan gerakan Nasional Non-Tunai  Pemerintah Indonesia.

Kompetisi Virtual Photoshoot serupa juga diadakan PT Kereta Api Wisata, 17 Mei 2020  bagi mereka yang ingin  berfoto keren ala selegram dan difoto oleh fotografer professional. Bagi 20 peserta pertama diberikan harga special Rp 45.000 per sesi photoshoot. Harga tersebut termasuk 12 soft copy foto, 1 (satu) softcopy yang sudah diedit dan video photoshoot. Sesi foto dilakukan setiap 25 menit. Sebagian dari penjualan tiket, sebesar Rp 5.000 per tiket didonasikan untuk membantu masyarakat terdampak krisis pandemic COVID-19.

Para Youtuber sejak April 2020 juga sudah mulai memproduksi konten mereka di channel YouTube. Berikut dapat  kita lihat antusias masyarakat terutama generasi Z dari komen pada konten di  channel YouTube yang membahas tentang tutorial virtual Photoshoot dan tutorial edit foto Virtual Photoshoot.

Dari konten yang mereka upload di Channel YouTube ini dapat menghasilkan uang dengan persyaratan ditonton selama 4.000 jam dari penayangan video dalam 12 bulan terakhir dan sudah memiliki 1.000 subscriber. Generasi Z adalah generasi yang lahir setelah tahun 1995 (Cilliers, 2017). Generasi Z  yang lahir pada zaman teknologi dan internet ini lebih mudah beradaptasi dengan sesuatu yang baru termasuk berinovasi dalam pemotretan virtual (Ensari, 2017).

Sampai dengan 31 agustus 2020 ada Tiga video  Virtual photoshoot yang memiliki views paling banyak di chanel YouTube adalah (1) TUTORIAL EDIT FOTO ALA VIRTUAL PHOTOSHOOT! Aesthetic cuma pakai HP?! yang diposting hazealnut  pada 18 mei 2020 dilihat 229  juta penonton dan disukai  oleh 7,2 juta penonton. Diurutan kedua video yang berjudul PHOTOGRAPHY TUTORIAL: VIRTUAL PHOTOSHOOT/FACETIME PHOTOSHOOT IS THE NEW TREND on 2020? #LEARNWITHKAI yang diposting Kai pada 19 April 2020 dilihat  79 juta penonton dan disukai oleh 1,3 juta penonton; Diurutan ketiga Tutorial Virtual Photoshoot dengan Smartphone yang diposting Bhineka.com pada 3 Mei   2020 dilihat 23 juta penonton dan disukai 365  Penonton. Sedangkan untuk video edit virtual photoshoot yang diposting kajenn pada 9 Mei 2020 dilihat 183 juta juta penonton dan disukai 6,4 juta Penonton.

Tutorial virtual photoshoot ini memotivasi para penggemar fotografi. Dengan menggunakan  Handphone atau smartphone bila tidak memiliki kamera DSLR tetap dapat melakukan kegiatan virtual photoshoot dan bisa menjadi bisnis personal yang memberikan penghasilan. Masa pandemic COVID-19 ini memberikan dampak positip bagi para penggemar fotografi. Virtual Photoshoot ini merupakan kreativitas yang tidak memerlukan pertemuan fisik dan menjadi peluang pekerjaan kreatif di bidang fotografi untuk tetap produktif menghasilkan uang

Penulis: Dr. Lidya Wati Evelina, MM, Lecturer of  Public Relations and Netnografi Researcher Universitas Bina Nusantara

Referensi

Cilliers, E.J. (2017). The challenge of teaching generation Z. People: International Journal of Social Sciences, 3(1), 188–198. DOI: 10.20319/pijss.2017.31.188198.

Ensari, M.S. A Studi on The Differences of Entrepreneurship Potential Among Generations. Research Journal of Business and Management (RJBM), Vol.4, Issue.1, p.52-62. DOI: 10.17261/Pressacademia.2017.370