Lelah fisik atau Lelah mental
Duh, udah Senin lagi. Di antara kita pasti banyak yang sering mengalami perasaan seperti itu. Rasanya malaas sekali kalau mengingat hari sudah kembali ke Senin lagi.
Mungkin memang tubuhmu sedang lelah dan butuh istirahat. Eh tapi..mungkin gak sih kalau sebetulnya mentalmu yang lelah? JuKo juga pernah kok berada di fase itu, bahkan untuk bangun dari kasur aja sulit. Untungnya, JuKo sudah melewati fase itu!
Kalau mental fisik, mengistirahatkan badan selama weekend pun sudah cukup. Nah, kalau lelah mental? Nah itu yang sulit karena butuh lebih dari sekadar istirahat fisik Karena itulah, JuKo ingin membantu kamu untuk mengenali seperti apa ciri lelah mental!
- Emosi Tidak Stabil
Berhadapan dengan kegagalan ataupun situasi yang tidak sesuai dengan keinginan memang menjengkelkan dan melelahkan. Karena itu seringkali kita menghindari untuk berkomunikasi dengan orang. Sekalinya berkomunikasi..DUAR!! Sumbu kita pun putus dan orang lain kena semprot.Tidak hanya itu, kondisi seperti ini bisa membuat emosi kita meletup-letup, misalnya menangis ataupun kecewa karena hal kecil.
- Enggan Melakukan Apapun
Boro-boro ke kantor, untuk beranjak dari kasur atau makan pun malas! Terlebih ketika kita dituntut di sana-sini dan kerjaan tidak kunjung selesai. Haduh, rasanya hilang motivasi untuk melakukan apapun. Inilah salah satu pertanda kalau kamu butuh beristirahat. Motivasi dan inspirasi bisa datang dari mana pun kok, termasuk ketika kamu beristirahat.
- Mencemaskan Segala Sesuatu
Duh bajuku matching gak ya? Kenapa atasanku kayak sensi ya rasanya? Kok rasanya kayak gak punya temen ya di kantor? Lelah mental yang berlebihan bisa membuatmu mencemaskan bahkan hal terkecil sekalipun. Bahkan hal-hal yang sangat sepele bisa membebani pikiranmu dan menghalangi produktifitasmu. Mungkin ada baiknya jika kamu menghabiskan waktu sejenak bersama orang-orang terdekatmu atau melakukan aktifitas yang kamu senangi.
- Mati Rasa
Beban yang bertubi-tubi bisa membuatmu bisa membuat diri kita seolah-olah mati rasa sama sekali. Mau sedih tidak bisa, marah tidak bisa, apalagi senang. Inilah tahap ketika kita kehilangan semua rasa dan harapan.
Lelah secara mental terbukti dapat menurunkan produktivitas kita di kantor, atau bahkan membuat suasana kantor menjadi muram karena raut muka kita. Mungkin teman kantormu pada awalnya akan menanyakan apa yang terjadi kepadamu, namun hal ini terjadi terus-menerus, bukan tidak mungkin temanmu malah akan menjauhimu. Duh, jadi tambahan beban pikiran lagi kan.
Karena itu, tidak ada salahnya jika kita terbuka terhadap apa yang membebani kita, baik di kantor maupun di luar kantor. Bercerita dengan orang lain bisa membuat kita merasa lebih baik karena tidak menyimpan sebuah beban sendirian. Terlebih lagi jika rupanya orang tersebut mempunyai solusi untuk masalah kita, win-win solution!
Bersedih itu boleh, tapi jangan sampai berlarut-larut. Jika memang kamu rasanya sudah muak, cobalah untuk mengambil cuti dan menggunakan kesempatan ini untuk pergi berjalan-jalan dan menyenangkan hatimu sendiri. Atau seperti yang sudah disebutkan di atas, cobalah untuk bercerita dengan orang lain. Meski begitu, jangan sampai mengganggu temanmu yang sedang konsentrasi dengan pekerjaannya ya. Usahakan untuk melakukan hal tersebut pada jam istirahat atau pun setelah jam kerja.
Oh iya, satu tips lagi dari JuKo: Jangan lupa senyum! 🙂
Comments :