Pengalaman Tak Terlupakan di Praha
Perjalanan ini merupakan perjalanan yang membanggakan, membahagiakan, sekaligus melelahkan bagi saya dan teman-teman. Ini merupakan perjalanan kompetisi tingkat internasional yang pertama kali saya ikuti selama bergabung di Vox Angelorum Choir. Vox Angelorum Choir merupakan paduan suara gereja, dengan kegiatan utama pelayanan menyanyi di ibadah gereja, namun kami sering mencoba banyak hal baru setiap tahunnya. Berbagai kegiatan mulai dari konser amal, festival, hingga kompetisi paduan suara tingkat nasional dan internasional sudah kami ikuti sejak paduan suara ini dibentuk pada tahun 1997. Dimulai dari kompetisi di China, Thailand, Germany, Italy, Singapore, dan beberapa kota di Indonesia sudah kami sambangi, namun kami selalu menyempatkan waktu untuk melakukan pelayanan kemanapun kami pergi.
Di penghujung tahun 2019 ini, Vox Angelorum baru saja mengikuti kompetisi “33rdPraga Cantat International Choir Competition and Festival 2019”di Praha, Republik Ceko pada 31 Oktober 2019 – 3 November 2019. Kompetisi ini sudah diselenggarakan selama 33 tahun, dan ini pertama kalinya Vox Angelorum berpartisipasi dan bersaing dengan 22 paduan suara lainnya dari 15 negara.
Disini, saya tidak hanya menceritakan sisieuphoriayang sudah kami bagikan di media sosial, tetapi saya juga akan menceritakan perjalanan kami selama mempersiapkan kompetisi ini. Persiapannya cukup singkat, sekitar 4 bulan dimulai dari bulan Juni hingga Oktober 2019, yang biasanya untuk kompetisi membutuhkan persiapan yang lebih lama, apalagi untuk tingkat internasional. Karena keterbatasan waktu, maka persiapan yang dilakukan cukup padat. Dalam kompetisi ini kami menampilkan 8 lagu dengan ragam bahasa yang berbeda-beda di tiap lagu; Batak, Inggris, Latin, Hindi, Czech, Jerman. Banyaknya lagu dengan bahasa asing yang beragam, terutama ada beberapa bahasa yang jarang digunakan sehari-hari menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Tidak lupa mempelajari koreografi tarian untuk beberapa lagu folklore yang cukup memakan waktu dan tenaga ekstra.
Kebetulan, saya adalah salah satu penanggung jawab koreografi di paduan suara ini. Tidak semua orang dapat mempelajari koreografi dengan cepat dan tepat, mengingat rentang usia anggota paduan suara ini dimulai dari usia 21 tahun hingga 50 tahun. Hingga detik-detik terakhir menjelang hari kompetisi pun masih harus menyeragamkan semua masalah koreografi dan nada nyanyian yang masih kurang tepat. Proses persiapannya melelahkan fisik dan mental, but the show must go on. Vox Angelorum tidak sempat mengadakan konser pre-competitionseperti paduan suara dari Indonesia lainnya yang mengikuti Praga Cantat, tetapi hanya mengadakan dress rehearsalsederhana di Gereja Maria Bunda Karmel di tanggal 27 Oktober 2019, tepat 1 hari sebelum keberangkatan ke Praha. Saat acara dress rehearsal berlangsung, selain menampilkan lagu-lagu yang kami bawakan untuk kompetisi, sekaligus meminta doa dan dukungan dari keluarga, teman, dan rekan-rekan sekalian.
Melakukan perjalanan ke benua lain, tidak hanya mempersiapkan penampilan kami saja, namun juga harus mengurus akomodasi, transportasi, kostum, dan visa. Kami baru mendapat kesempatan mengurus visa 2 minggu sebelum keberangkatan, dan beruntungnya Kedutaan Besar Republik Ceko cepat dalam memproses visa yang kami ajukan untuk 30-40 anggota Vox Angelorum.
Rombongan Vox Angelorum tiba di kota Praha pada hari Selasa, 29 Oktober 2019 jam 12 siang waktu setempat. Perubahan iklim dan cuaca di musim dingin yang cukup ekstrim, perbedaan zona waktu dengan Indonesia, dan terbatasnya tempat latihan menjadi tantangan lain bagi kami. Banyak dari anggota Vox yang kondisi fisiknya menurun, ada juga yang dibawa ke rumah sakit. Kendala-kendala yang tidak diduga ini tentu menghambat proses latihan terakhir kami. Namun, kami selama disana berusaha untuk kooperatif dan saling mendukung satu sama lain.
Sampailah di hari kompetisi. Kami berpartisipasi dalam kategori Mixed Choirdan Sacred Musicyang dibawakan dalam 1 hari. Tidak disangka, penampilan kami disaksikan oleh banyak orang, termasuk Ibu Duta Besar Republik Indonesia, dan beliau mengaku sangat terharu saat kami menyanyikan lagu Lux Aeterna.
Puji Tuhan, usaha dan doa pun tidak mengkhianati hasil. Kami berhasil membawa pulang 2 medali emas dari 2 kategori yang kami ikuti, jury special prizesuntuk “Best Folksong Interpretation for Folk Song Dwijavanthi”, dan “Special Prize of the Director of the Festival”.
Selama disana, Vox Angelorum mendapat kesempatan untuk melayani di ibadah misa hari Minggu dan misa syukur 10 tahun pernikahan salah satu anggota Vox Angelorum, dan juga menyambangi tempat kediaman Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Ceko, tepatnya di Wisma Duta Indonesia. Tidak lupa kami menikmati keindahan kota Praha selama di sana. Perjalanan kami kali ini memang penuh perjuangan, namun semua itu terbayar lunas setelah melihat indahnya kota Praha.
Sosok yang berperan penting dalam seluruh proses persiapan adalah conductor kami, Henry Sutjipto. Selama di sana, beliau menanamkan pemikiran dan energi yang positif kepada kami. Beliau juga mengingatkan kami bahwa kami harus mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan, menang atau kalah hanya sebatas penilaian juri, namun itu semua pada akhirnya akan kita kembalikan kepada Tuhan.
Notes:
Artikel ini ditulis oleh mahasiswa Communication Dept, Catherine Elsa yang menjadi anggota dari Vox Angelorum Choir.
Comments :