Melirik Kehebatan Sang Raja Di GESC Pro Circuit Minor
Siapa tak kenal Dota 2, Untuk pencinta game terutama game online di era ini menjadi suatu hal yang tidak lagi asing di telinga saat mendengar kata tersebut. Game berlogo merah ini sukses menyedot minat para gamers yang membuat game ini menjadi game yang sangat terkenal dikalangan para gamers. Terlebih kehadiran turnamen Dota 2 terbesar di seluruh dunia, The International, menambah heboh permainan ini. Permainan yang berada dibawah naungan Valve ini sangat sukses menarik minat dari pada penggiat permainan MOBA atau Multiplayer Online Battle Arena. Dota 2 ini telah mengalami banyak sekali perkembangan, juga telah berkali kali berpindah tangan saat pengembangannya. Dota 2 berawal dari modifikasi sebuah game yaitu Starcraft Brood War buatan salah seorang pengguna yang dinamakan Aeon of Strife atau AoS yang terus dikembangkan hingga menjadi Dota 2 yang kita ketahui sekarang ini. Dalam permainan AoS sendiri mengharuskan pemain mengendalikan satu karakter dengan tujuan utama yaitu menghancurkan bangunan milik pemain musuh, dan untuk menghancurkan bangunan musuh tersebut pemain dibantu oleh pasukan yang dikendalikan AI atau Artificial Intelligence bernama “creep”.
Dalam permainan Dota 2 para pemain akan bertarung dengan lawan mereka dalam bentuk team yang beranggotakan 5 orang tiap teamnya, juga banyak mode yang dapat dicoba dan dimainkan dalam Dota 2 ini seperti mode Normal maupun mode Ranked. Dalam mode Ranked, ada sebuah status yang akan bertambah jika team kita memenangkan permainan dan menjadi hal yang memotivasi banyak pemain untuk sering bermain dan membuat rank mereka menjadi sangat baik. Karena ini adalah permainan 5vs5 yang merupakan 5 orang dalam satu team melawan 5 orang dalam team lawan, maka jika kita bermain sendiri atau solo tanpa team, maka kita akan secara otomatis bermain dengan orang lain secara random saaat melawan team musuh yang membuat permainan ini semakin menarik untuk dimainkan. Jadi, setiap game yang di mainkan akan selalu unik sehingga kamu tidak akan pernah merasa bosan sedikitpun.
sumber : www.ligagame.tv
Karena banyaknya player semakin banyak bermunculan kemudian mulai diadakan perlombaan e-sport yang memberikan hadiah yang besar kepada team yang memenangkan perlombaan tersebut. Salah satunya adalah GESC atau Global Electronic Sport Championship yang merupakan pertandingan yang sangat ditunggu tunggu oleh para penggemar Dota 2 di Indonesia. Pertandingan ini mengundang banyak pemain internasional yang menjadikan perlombaan ini sangat dinantikan oleh para penggemar permainan yang memiliki 115 karakter ini. Sebuah kebanggaan tersendiri untuk Indonesia karena ditunjuk sebagai tuan rumah untuk GESC 2018 ini, juga Indonesia memiliki kesempatan untuk menempatkan satu tim untuk mewakili negara Indonesia melawan tim tim professional yang berasal dari belahan dunia lainnya yang tentunya memiliki segudang pengalaman dalam pertandingan Dota 2.
Bukan hanya pemain, GESC juga siap untuk menghibur masyarakat terutama masyarakat Indonesia karena selain mereka dapat menonton pertandingan secara langsung GESC sendiri juga mengundang talent dari dalam negeri yaitu Taufik “Gore” Muhammad, Leonardus “R1” Eka, dan Dimas “DZ” Rizki sebagai caster, Benedictus Alvino “Epicenter” Christian dan Vinzent “Oddie” Indra sebagai analyst, juga Veronica “Velajave” Fortuna, Kimberly “Hime” Kim dan Donna Visca sebagai host. Selain itu juga ada talent papan atas yang berasal dari luar negeri yaitu Owen “ODPixel” Davies, Austin “Capitalist” Walsh, David “GoDz” Parker, dan Kevin “Purge” Godec sebagai caster, Ioannis “Fogged” Loucas, Alan “Nahaz” Bester, Anthony “Scantzor” Hodgson, dan William “Blitz” Lee sebagai analyst, juga Jorien “Sheever” Heijden sebagai host yang siap menghibur dan meramaikan pertandingan ini.
8 team asal Indonesia harus bertanding memperebutkan posisi teratas dalam babak kualifikasi untuk unjuk gigi mewakilkan Indonesia dalam pertandingan Dota 2 ini. 8 team tersebut akan dibagi menjadi 2 grup yaitu grup A yang berisikan EVOS, BOOM.ID, Drago.ID, dan XcN Gaming. Dan yang masuk kedalam grup B adalah RRQ, Pandora.ID, TP.NND dan Alter Ego. Karena hanya ada satu tempat yang akan diberikan untuk team yang menang pada babah penyisihan ini untuk melawan team team yang berasal dari berbagai negara tersebut, ke-8 team tersebut harus berjuang keras menjatuhkan lawannya agar dapat merasakan bagaimana bedanya bertarung dengan team yang telah lama berjuang dalam berbagai pertandingan Dota2 di berbagai negara tersebut.
Ketika melihat babak kualifikasi kemarin, mungkin sangat sedikit yang mengira bahwa sang Raja, RRQ atau Rex Regum Qeon, dapat mengalahkan lawan lawannya dan kemudian maju mewakilkan Indonesia melawan team team internasional lain yang lebih lama bermain dibanding mereka. Hal itu dapat dilihat karena RRQ beberapa kali dihadapkan dalam keadaan yang membuat team mereka terjepit akan keadaan yang sangat tidak menguntungkan bagi team RRQ sendiri.
Untuk menjadi tim yang mewakili negara Indonesia, RRQ harus berjuang keras untuk mengalahkan lawan lawannya dalam babak kualifikasi. RRQ menunjukkan seberapa hebatnya mereka pada pertandingan pertama melawan Alter Ego dengan berhasil menguasai seluruh lane yang ada. RRQ berhasil memojokkan Alter Ego hanya dalam 16 menit awal pertandingan, namun hal tesebut tidak membuat RRQ dapat bernafas lega. Pasalnya, pada pertandingan kedua, dalam menit ke-52 Alter Ego berhasil mendapatkan ‘mega creep’ yang membantu mereka mengalahkan RRQ. Dengan adanya pertandingan ketiga yang menentukan siapa yang memenangkan pertandingan tersebut, RRQ dan Alter Ego berperang dengan sangat ketat hingga pada menit ke-45 RRQ harus mengakui kekalahannya dari Alter Ego. Karena telah mengalahkan RRQ dan The Prime dalam babak group stage, membuat team Alter Ego menjadi juara group dalam babak tersebut.
Karena keahlian yang diperlihatkan oleh team Alter Ego, banyak orang yang mengira bahwa Alter Ego yang akan memenangkan pertandingan Qualifier tersebut dan duduk bermain melawan tim dari negara lain dan mewakilkan Indonesia. Setelah menjadi juara group, Alter Ego kembali menunjukkan kegarangannya dengan mengalahkan Boom.ID yang merupakan Team yang cukup kuat dalam pertandingan tersebut dengan score 2:1. Sementara ‘Sang Raja’, harus bermain dengan sangat keras selama 4 jam dalam pertandingan melawan EVOS Esports. Namun kerja keras tersebut terbayarkan karena RRQ mengalahkan EVOS Esport dengan score 2:1 yang akhirnya kembali membuat RRQ harus kembali melawan Alter Ego yang telah mengalahkannya di babak group stage.
Setelah melewati pertandingan sengit, RRQ akhirnya mengalahkan Alter Ego dengan score 3:1, RRQ berhasil memenangkan babak kualifikasi dan membuktikan timnya menjadi tim terkuat yang akan maju mewakilkan Indonesia dalam pertandingan yang akan berlangsung di ICE BSD tersebut. Meski Alter Ego menjadi tim yang diprediksi akan menang dan mewakilkan Indonesia melawan tim tim lainnya, kenyataan berkata lain, dengan mengalahkan Alter Ego dengan score 3:1, RRQ membuktikan kepada masyarakat Indonesia bahwa tim mereka merupakan tim yang terkuat dan mampu mewakilkan Indonesia untuk bertanding bersama team team internasional lainnya yang telah di kualifikasi sebelumnya seperti Animal Planet (kualifikasi Amerika Utara), Fnatic (kualifikasi Asia Tenggara), VGJ.Thunder (Kualifikasi Cina), Infamous (kualifikasi Amerika Selatan), The Final Tribe (kualifikasi Eropa), dan Natus Vincere (kualifikasi CIS)dan memperebutkan hadiah senilai 4,1 Milyar Rupiah.
( Cynthia klarissa alie – 2101630970 )
Comments :