Never Underestimate The Power Of Words: Storytelling Is The Most Powerful In Digital Media
Ada beberapa alasan seseorang menentukan keputusan dalam beberapa hal seperti memilih tempat makan, berwisata, atau pusat perbelanjaan. Salah satu alasannya adalah rujukan dari media sosial seperti di instagram, Youtube yang banyak di lihat (view), ulasan positip dan banyak like lebih dipercaya terutama postingan dari komunitas tertentu. Kehadiran internet terjadi perubahan pada interaksi dalam berkomunikasi yang sifatnya multi arah yaitu interaksi antar user.
Kita tahu bahwa setiap orang senang mendengarkan cerita. Cerita merupakan alat yang paling kuat mengirim pesan(Story is the most powerful tool send messages). Storytellingadalah cara orangberjualan yang merupakan perpaduan antara soft sellingdan covert selling.
Soft sellingadalah Cara berjualan secara halus dengan toneand manner yang elegan. Meskipun caranya halus, orang tentu saja tahu bahwa itu adalah sebuah iklan. Cara berjualan seperti ini mungkin menyenangkan calon konsumen tapi karena tahu bahwa itu iklan, mereka sering enggan untuk men-share.
Covert sellingadalah beriklan dengan cara menyembunyikan brand-nya. Orang tidak tahu dan tidak merasa bahwa itu adalah sebuah iklan. Cara berjualan seperti ini biasanya tidak disukai Team Marketing karena merasa membayar mahal-mahal tetapi brand-nya disembunyikan. Padahal cara ini paling sering mendapat share.
Jadi dalam storytelling,brand harus disembunyikan di akhir cerita. Kalaupun muncul di awal atau di tengah, kehadirannya harus seperti elemen atau bagian yang tak terpisahkan dari sebuah cerita. Jadi kata kuncinya di sini adalah CERITA. Orang baru mengetahui bahwa itu iklan, ketika mereka menyelesaikan tulisan tersebut sampai selesai. Cara berjualan seperti ini, orang tau bahwa itu iklan tapi tetap mau nge-share karena kadar surprisenya tinggi.
CIRI-CIRI SEBUAH STORYTELLING!
- Kekuatannya ada pada cerita. Brand muncul belakangan
- Kalaupun brand muncul di depan kehadirannya menjadi bagian dari cerita itu sehingga tetap tidak terlalu terasa bahwa itu adalah iklan
- Brand terlihat muncul seperti btw tapi sebenernya kehadirannya kuat
- Brand diperlakukan secara netral dan tidak sebagai hero
- Nuansa iklannya hampir gak terasa
- Surprisenya tinggi sehingga orang mau nge-share.
Brand adalah Apa yang Orang Ceritakan Tentang kita. Jadi, apapun bisnis Anda, konsumen harus mempunyai pengalaman unik untuk di-CERITA-kan pada komunitasnya. Ceritanya terserah hal yang penting POSITIF dan INSPIRATIF
Beberapa metode memilih topik
- Memanfaatkan Momentum. Ceritakanlah sesuatu yang menggugah emosi. Manfaatkanlah momentum yang sedang terjadi saat itu.
- Menggunakan Kontradiksi. Ceritakanlah kisah yang menggugah emosi dengan cara menghadirkan kontradiksi.
- Manghadirkan Kontroversi
Kesimpulan cara membuat produk atau jasa kita menjadi dikenal adalah sebagai berikut:
- ‘Share’adalah sebuah pengakuan bahwa postingan tersebut bagus. Beri konsumen pengalaman unik sehingga dia menuliskan pengalaman itu di social medianya. Kita tinggal share. Sebuah storytelling yang baik adalah yang banyak mendapat ‘SHARE’
- “Comment’adalah bukti bahwa postingan kita menarik perhatian. Kaau belum ada konsumen yang menuliskannya, kita tulis sendiri yang bagus sehingga konsumen yang share. ‘Like’ bisa kita abaikan karena fitur ini dibuat untuk mengakomodir orang yang malas menulis comment.
( Lidya W. Evelina, dosen Jurusan Komunikasi Universitas Bina Nusantara, Jakarta)
Referensi:
Hakim, Budiman. (2018).Beriklan Lewat Cerita. Story Telling. Yogyakarta: Indonesia Cerdas.
Comments :