Mencegah makan berlebihan dengan mengubah kesehatan pola pikir.

Bagi kebanyakan orang, makanan bukan lagi sesuatu yang dapat ‘dinikmati’ sebagai makanan yang menyehatkan. Berdasarkan faktor psikologis yang mendorong kita untuk terus menerus makan segala sesuatu yang diinginkan, menjadikan sebuah daya pikir bahwa “mengubah kecenderungan untuk makan secara terus menurus akan sulit dirubah”. Padahal dengan memahami keinginan untuk berubah dan berhenti dengan kebiasaan tersebut dapat dilakukan dengan trik psikologi yang mudah. 

Lalu apakah benar-benar akan ada harapan untuk mengubah perilaku makan ‘terus-menerus’ kita?

Ya! Namun untuk melakukannya, Anda harus memahami apa yang mendorong keinginan Anda untuk berubah.

Faktor-faktor yang menyebabkan kita berlebihan makan 

Sekelompok Orang Membuat Roti Panggang. Fauxels/Pexel

 

  1. Pengaruh negatif pada diri sendiri

Seringkali perasaan yang muncul dari diri sendiri, adanya kesedihan, merasa tidak peduli dengan omongan orang, kesendirian, bahkan tidur yang tidak cukup menjadi suatu pengaruh negatif pada diri sendiri. Pengaruh negatif tersebut menyebabkan pikiran untuk mencari pelepasan dengan memakan segala sesuatu untuk menutupi dan melepas penat..

 

  1. Terpengaruh dengan iklan pemasaran dan ketersediaan makanan di sekitar

Biasanya dengan iklan-iklan di media sosial ataupun media yang kita lihat akan meningkatkan nafsu untuk membeli produk tersebut dan menyicipnya untuk pertama kalinya. Apalagi ketersediaan makanan tersebut tersedia di sekitar Anda, maka akan menambah hasrat untuk membelinya. Hal ini menyebabkan bahwa persepsi sumber makanan dapat meningkatkan konsumsi makan. 

 

  1. Pernah menanamkan mindest “diet super ketat”

 

Pastinya Anda pernah melihat atau mengikuti program diet ketat yang bertujuan untuk mencegah makan berlebihan bukan? Tetapi sebenarnya dalam praktik diet ketat ini malah membuat pemicu besar untuk berlebihan dalam makan. Mengapa demikian? Pada dasarnya diet yang menerapkan rendah kalori itu menggerakkan pola kelaparan dan mengontrol psikologi serta biologis pada manusia, hal ini menjadikan tubuh seseorang secara otomatis mencatat pembatasan makanan dan kalori yang akan dikonsumsi. Dengan demikian pada saat menerapkan diet ketat tersebut, otak Anda mengeluarkan sinyal yang memberitahu Anda untuk mencari makanan tambahan jika Anda sudah merasa kelaparan lagi. Sehingga sinyal-sinyal yang muncul di otak Anda tersebut hanya membuat Anda makan berlebihan lagi.

 

Masih banyak lagi faktor internal lainnya, tetapi jika Anda memulai dari sekarang untuk berubah pasti kedepannya akan membuahkan hasil secara perlahan. Tentunya dengan menanamkan ingin “menjadi lebih baik” dan “merasa lebih baik” untuk kesehatan. Karena jika tujuan awalnya hanya ingin “terlihat baik” di mata orang maka harapan tersebut akan hilang, tubuh anda akan berhenti untuk berubah.

 

Menanamkan mengubah kebiasaan berlebihan makan secara psikologi

Woman In Purple Makan. Andrea Piacquadio/Pexel

1.Menghubungkan Kembali dengan Tubuh & Pikiran Anda

Misalnya Anda merasa sedih akhir-akhir ini yang menyebabkan adanya pelampiasan untuk makan secara terus menerus dan menimbulkan kenaikan berat badan. Jalan tengah untuk menghubungkan kembali dengan tubuh dan motivasi pada pikiran adalah melalui kesadaran. Dengan kesadaran inilah menjadikan kita memperhatikan pikiran dan emosi. Maka dimulai dengan kesadaran untuk merasakan emosi yang dirasakan, yang nantinya akan memunculkan pikiran pengamatan pada kebiasaan perilaku yang telah Anda lakukan. 

Maka muncullah perhatian terhadap makanan apa yang Anda makan, berapa jumlahnya, kombinasi apa saja, pada waktu tertentu, dan enak atau tidak enak. Dengan mengontrol pikiran Anda terhadap tubuh menyebabkan perasaan internal semakin menjadi lebih baik, mendapatkan banyak energi dan mulai bisa tidur nyenyak penyebab kesedihan ataupun pengaruh negatif tersebut. Dengan demikian memfokuskan perhatian kita pada pengalaman sehari-hari dapat menyelaraskan kejernihan pikiran.

 

  1. Mengembangkan kembali kepercayaan pada Diri terhadap Makanan

Sejatinya seseorang akan merasa baik apabila mereka mendapatkan kebutuhan dasar yang terpenuhi. Sebetulnya apapun yang Anda makan dapat bermanfaat untuk tubuh, tapi yang diingat adalah tidak semua makanan dapat Anda konsumsi apalagi berlebihan untuk mencoba masing-masing makanan tersebut. Apabila telah mengontrol pikiran dengan memilah-milah makanan yang efektif untuk dimakan, maka menjadikan kita untuk berhenti sejenak dari perilaku makan berlebihan sebelumnya. Dengan demikian Anda lebih baik memulai untuk membuat keputusan baru dengan kepercayaan diri untuk memulai langkah baru daripada bertindak secara terus menerus dengan kebiasaan buruk.