Dalam hubungan kita harus memprioritaskan komunikasi. Komunikasi merupakan kunci utama dari hubungan yang harmonis. Semakin sering kita berkomunikasi, kita akan lebih memahami satu sama lain entah itu memahami dalam kondisi keadaan, kondisi perasaan, dan kondisi fisik. Namun pada kenyataanya sebagian orang sering mengabaikan pentingnya berkomunikasi. Karena itulah konflik sering timbul dalam suatu hubungan dan kita seringkali melibatkan emosi dan ego dalam proses komunikasi. Konflik terlibat oleh ketegangan antara preferensi, tujuan, atau keputusan bahwa segelintir orang merasa perlu didamaikan. Selain itu hambatan atau konflik bisa terjadi dikarenakan adanya perbedaan pendapat. Hal ini merupakan awal dari timbulnya pertengkaran, dan kesalah pahaman yang terjadi dalam suatu hubungan.

Terjadinya suatu pertengkaran dalam hubungan sangat lumrah terjadi. Pertengkaran biasanya terjadi ketika terdapat perbedaan pendapat, cara pandang, atau kejadian yang membuat kedua belah pihak berselisih. Tidak heran, sebuah konflik dapat terjadi sebab kita tumbuh dengan latar belakang, sifat, pola pikir, budaya, pendidikan masing-masing yang tentunya berbeda-beda. Berbagai hal bisa menjadi pemicu terjadinya pertengkaran salah satunya penyebabnya adalah kurangnya komunikasi. Namun pada kasus-kasus tertentu bukannya solusi yang mereka cari namun sebaliknya yang mereka cari adalah pembenaran, tentang siapa yang benar dan siapa yang salah. Tentu saja langkah ini sama sekali tidak memperbaiki keadaan, justru langkah ini membuat keadaan bertambah parah. Kedua belah pihak akan saling menyalahkan dan membenarkan diri mereka masing-masing. Ketika keadaan sudah seperti ini kita harus mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Salah satunya dengan melakukan pendekatan dan membangun komunikasi yang tepat. Berikut merupakan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik sesuai dengan keadaannya :

  1. Biasa dalam konflik komunikasi hanya menjadi komunikasi yang searah dan menjadi tidak efektif. Jika keadaan masih panas diperlukan kesadaran dari masing-masing pihak untuk mengontrol emosi dan lebih fokus untuk mencari solusi dan tidak saling menyalahkan.
  2. Konflik dapat terselesaikan jika kedua belah pihak saling mengerti, mengatakan apa yang penting bagi kedua belah pihak pada situasi saat itu..
  3. Ketika membahas masalah, usahakan untuk tidak mengangkat masalah pribadi yang tidak berhubungan dengan permasalahan kedua belah pihak. Hal ini dapat menghambat penyelesaian masalah dan dapat menyulut emosi lawan bicara.
  4. Kedua pihak harus menerima solusi yang telah disepakati bersama. Dan menaati apa yang telah disepakati.
  5. Setelah masalah selesai jangan pernah mengungkit-ungkit lagi permasalahan, dan jangan menyimpan dendam pribadi, sebaiknya bicarakan semua hal yang terasa mengganjal.
  6. Kembalilah berkomunikasi seperti awal dan menjadikan masalah sebelumnya sebagai cara untuk mengenal dan mempererat hubungan satu sam lain.

 

Namun jika dirasa konflik tidak dapat diselesaikan secara pribadi, kita dapat meminta bantuan teman, keluarga, atau hukum sebagai penengah dan penasihat.

Hubungan antar kedua belah pihak dapat menjadi lebih baik bila keduanya dapat menyampaikan pesan secara langsung, dengan cara yang ekspresif, menyampaikan  hal yang terjadi dalam ruang lingkup pribadi dengan sikap yang sopan, menyampaikan pemahaman dengan tidak menggurui dan secara positif.

Pada intinya semakin sering kita melakukan komunikasi, semakin dekat dan paham kita terhadap karakter lawan bicara. Dengan kemampuan dan pengetahuan itu kita dapat menghindari terjadinya konflik. Kita dapat menempatkan diri kita dengan posisi yang tepat ketika berbicara dengan lawan bicara, seperti menjadi teman, menjadi orang yang lebih tua, menjadi orang yang bijak, ataupun orang yang dapat menghibur lawan bicara. Dengan pengetahuan itu kita dapat memilah gaya berbahasa saat berbicara dengan berbagai macam orang.

Referensi

Rismayanti. (2018). HAMBATAN KOMUNIKASI YANG SERING DIHADAPI DALAM SEBUAH ORGANISASI. Jurnal Ilmiah Al-Hadi, 4(1), 825–834. https://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/alhadi/article/download/384/363/ Halaman 831.

PM2021: Penyelesaian Masalah dengan Komunikasi. (2021, November 29). https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/forum/discuss.php?d=6882

Dr. Samsinar, M.Hum. A.Nur Aisyah Rusnali, S.Sos., M.I.Kom. Dr. Hermansyah, M.I.Kom.(2017). Komunikasi Antarmanusia. In . Muh. A. R. (Ed.), Komunikasi Antarmanusia : Komunikasi intrapribadi, antarpribadi,  kelompok/organisasi (Edisi 1, Vol. 194). Giallorossi Publisher. https://drive.google.com/file/d/1TDBEBxEKVBhUTFjlX0wuv9_cOF7B9FQY/view?usp=drivesdk http://repositori.iain-bone.ac.id/102/1/Komunikasi+Antar+Manusia.pdf

Halaman 91.