Dalam dunia yang semakin digital, mahasiswa sering kali terganggu oleh distraksi yang berasal dari gawai dan media sosial. Distraksi ini tidak hanya memengaruhi produktivitas tetapi juga kualitas komunikasi, baik secara tatap muka maupun online. Oleh karena itu, mengurangi distraksi digital menjadi salah satu resolusi penting yang dapat diambil mahasiswa pada tahun baru.
Langkah pertama adalah dengan menetapkan batas waktu penggunaan media sosial. Beberapa aplikasi seperti Forest atau Digital Wellbeing dapat membantu mengontrol durasi penggunaan gawai. Selain itu, mahasiswa dapat mempraktikkan kebiasaan seperti meletakkan ponsel jauh dari jangkauan saat belajar atau berkomunikasi dengan orang lain secara langsung.

Sumber: Leaderonomics

Dengan mengurangi distraksi, mahasiswa dapat lebih fokus pada komunikasi tatap muka. Hal ini memperkuat hubungan interpersonal dan meningkatkan kemampuan mendengarkan aktif. Dalam ilmu komunikasi, mendengarkan aktif adalah salah satu keterampilan penting yang sering diabaikan. Selain itu, mahasiswa juga dapat memanfaatkan waktu yang sebelumnya digunakan untuk scroll media sosial dengan kegiatan yang lebih produktif, seperti membaca buku, menulis jurnal, atau mengikuti pelatihan online. Resolusi ini tidak hanya meningkatkan kualitas komunikasi tetapi juga membantu mahasiswa membangun kebiasaan yang lebih sehat dan produktif di era digital.

 

Referensi:
Turkle, S. (2015). Reclaiming conversation: The power of talk in a digital age. Penguin Press.