Ketenangan Pada Diri Sendiri Hanya Dapat Dikontrol Oleh Diri Kita Sendiri
Tangerang Selatan, 29 Agustus 2022 – Binus Resillience Hub untuk yang kesekiankalinya menyelenggarakan webinar dengan mengangkat topik pembicaraan yaitu “Anxious people; Memelihara Ketenangan Diri Di Era Digital”. Dengan mengundang seorang psikolog sebagai pembicara yaitu Bapak Untung Subroto, M.Psi., diharapkan beliau dapat memaparkan materi yang dapat membuat para peserta mengetahui bagaimana atau apa yang harus dilakukan oleh kita semua sebagai pengguna digital saat ini untuk menanamkan ketenangan dalam diri sendiri di tengah banyaknya informasi yang kita terima.
Saat ini semakin banyak orang yang peduli akan kondisi psikologi yang sedang mereka rasakan, salah satunya yaitu kecemasan yang dimiliki seseorang. Kecemasan merupakan kondisi atau perasaan takut atau cemas yang berlebihan pada seseorang pada seseorang. Biasanya kecemasan timbul karena merespon sebuah situasi yang mengancam kita, atau bisa juga sebagai respon akan perubahan, perkembangan, pengalaman baru, dan lain-lain. Pak Untung menyebutkan bahwa sebenarnya kecemasan itu tidak menjadi masalah karena beberapa konteks kejadian, seperti saat kita sedang ingin ujian maka kita akan merasakan kecemasan yang berlebih karena takut jika hasil dari ujian kita tidak sesuai harapan yang kita inginkan.
Pak Untung memulai pembicaraannya dengan melakukan sebuah quiz mengenai kondisi pribadi seseorang yang kemudian kita akan menilai keadaan diri kita sendiri yang di akhir kita harus menjumlahkan hasil dari penilaian akan kondisi kita dari pertanyaan-pertanyaan yang ditampilkan di layar. Lalu beliau menjelaskan apa itu kecemasan, kemudian memaparkan juga beberapa macam kecemasan yaitu diantara terdapat Separation Anxiety, Spesific Phobia, Social Anxiety Disorder, Panic Disorder, Agoraphobia, dan Generalized Anxiety Disorder. Beliau menjelaskan satu persatu dari macam-macam kecemasan yang ada. Selain itu juga beliau menjelaskan penyebab adanya kecemasan yaitu ketakutan, kecemasan, environmental, temperamental, dan fisiologis.
Kecemasan di era digital ini sering terjadi karena adanya dampak dari pandemi yang membuat segala kegiatan dilakukan secara daring atau tanpa tatap muka membuat seseorang dapat merasakan kecemasan jika harus kembali atau memaksakan diri untuk berkomunikasi secara tatap muka setelah sekian lamanya tidak berinteraksi secara langsung oleh antar individu. Pak untung menjelaskan bahwa dampak dari kecemasan di era digital yaitu salah satunya dapat mempengaruhi pada pekerjaan di masa depan. Beliau menuturkan “salah satu orang-orang yang dibutuhkan di era digital saat ini bukan hanya memiliki IPK yang tinggi, namun memiliki kemampuan bersosialisasi yang tinggi dan kemampuan komunikasi yang baik atau memiliki soft skill lainnya”. Dapat disimpulkan bahwa beberapa perusahaan saat ini juga melihat soft skill yang dimiliki oleh calon karyawan yang ingin direkrutnya, karena kemampuan soft skill akan mempengaruhi kualitas pekerjaan dari si karyawan tersebut.
Terdapat beberapa cara yang disarankan oleh Pak Untung bersumber UNICEF guna memiliki ketenangan pada diri sendiri dalam era digital yaitu menggunakan media sosial untuk melakukan hal-hal yang positif, menghindari berbagai hal yang dapat berpengaruh pada emosi atau ketenangan kita, menggunakan media sosial untuk membantu kita dalam meningkatkan kesehatan mental, dan tahu waktu saat bermedia sosial atau istirahat sejenak dalam menggunakan media sosial. “Berusaha untuk tidak menggunakan handphone/gadget jika sedang kumpul bersama teman maupun keluarga” tutur Pak Untung yang menjelaskan pentingnya waktu kebersamaan yang kita habiskan jangan sampai sia-sia hanya karena kita lebih memilih sibuk menggunakan gadget daripada menikmati moment tersebut. Di akhir sesi, Pak Untung membuka sesi tanya jawab dengan para peserta.
Binus Resillience Hub rutin melakukan seminar/webinar guna memberikan awareness kepada masyarakat khususnya mahasiswa pada ketahanan dalam digital maupun mental health. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi seluruh mahasiswa karena itu akan mempengaruhi kepada diri kita sendiri untuk lebih peduli akan diri kita sendiri yang nantinya akan meningkatkan kualitas diri kita.
Penulis : Chiaramanda Gusti Azzahra