Isu “Sterotype” di Sekitar Kita

Stereotype, sebuah istilah yang sudah begitu akrab di telinga kita. Apa itu stereotype? Stereotype adalah sebuah gambaran terhadap seseorang yang memiliki sebuah karakteristik tertentu, seperti contohnya adalah bagaimana orang berkulit hitam sering diberikan karakteristik tertentu, seperti orang yang kasar atau berperilaku kurang baik, atau contoh berikutnya adalah bagaimana perempuan itu di dikarakteristikan dengan seseorang yang bekerja di dalam dapur atau seseorang yang lebih cocok bekerja dalam sebuah ruangan atau di rumah. Tentu hal ini sangatlah tidak etis dan tidak manusiawi.

Dan sekarang sedang hangat diperbincangkan di Indonesia bahwa fans Korean pop atau yang di singkat dengan K-POP sering sekali di gambarkan oleh mayoritas orang Indonesia atau lebih sering nya oleh warganet Indonesia sebagai fans fanatik yang sudah lupa dengan kenyataan dan sangat agresif terhadap pengguna internet lain. Tetapi pandangan mereka terhadap para fans K-POP tersebut tidak semuanya benar, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya sebuah perkumpulan fans K-POP Indonesia yang melakukan kampanye kemanusian terhadap korban-korban bullying dan bencana di seluruh Indonesia. Hal tersebut tentu berlawanan dengan pernyataan para warganet Indonesia yang memandang negatif pada para fans K-POP Indonesia seluruhnya. Tetapi bukan berarti semua fans K-POP Indonesia itu baik dan benar, di semua sisi sebuah grup fanatic pasti ada dua sisi yang muncul, yang di sebelah ada sisi yang baik dan normal, hanya sekumpulan individu yang tertarik terhadap budaya korea atau lebih jelasnya budaya music pop Korea, dan ada juga sisi negatif, misalnya sekelompok individu yang bersikap angkuh dan sering membuat onar di dalam internet yang akhirnya waganet Indonesia pun menganggap mereka semua secara negatif.

Seperti konsep yin dan yang dalam kehidupan, yang menyebutkan bahwa dua energi alam yang saling bergantung satu sama lain untuk menciptakan keseimbangan yang sempurna dan utuh.  Dan untuk contoh berikutnya adalah bagaimana warganet Tiongkok menghujat seorang model dalam sebuah iklan mobil mercedez benz. Dalam iklan tersebut diperlihatkan bahwa tampak seorang model Asia yang bisa dibilang terlalu “ditampilkan” dengan gambaran yang teralu mencolok yang akhirnya menyinggung para warganet dalam negeri tirai bambu tersebut. Sang aktris ditampilkan dengan wujud yang “merepresentasikan” atau yang mungkin di anggap oleh mercedez dengan wujud seseorang yang berasal dari Asia dengan penampilan mata yang dibuat terlalu sipit. Para warganet Tiongkok pun menilai bahwa hal tersebut memberikan kesan terhadap bagaimana masyarakat Asia di lihat dari sebelum abad ke dua puluh. Akhirnya dengan desakan yang tinggi, pihak terkait Mercedes benz tersebut menghapus iklan terkait, dan mereka juga meminta maaf kepada para warganet Tiongkok dikarenakan telah “menggambarkan” mereka dengan model yang terlalu mencolok.

Isu stereotype ini perlu di sadari oleh semua orang di seluruh dunia, terutama di Indonesia, agar tidak terjebak di dalam pemikiran stereotype yang salah. Hal ini dikarenakan dengan kita “menyamakan” sekelompok orang yang berada di sekitar kita itu sangat tidak etis dan bisa dikatageorikan sebagai “rasisme”, yang kita sebagai masyarakat Indonesia harus terus pelajari dikarenakan masih banyaknya kasus tersebut di sekitar kita. Dengan kemajuan zaman, maka masyarakat nya juga harus maju dalam segi keadaban dan kesadaran diri individu masing-masing orang.

Referensi:

  • Petrus Hepi Witono. 2020. Prasangka, Etnosentrisme dan Stereotypes. Retrieved from https://binus.ac.id/character-building/2020/05/obras-obrolan-santai-bareng-mahasiswa/
  • Rahmi Anjani. 2021. Mercy Dihujat Netizen China karena Tampilkan Model Bermata Sipit di Iklan. Retrieved from https://wolipop.detik.com/entertainment-news/d-5877376/mercy-dihujat-netizen-china-karena-tampilkan-model-bermata-sipit-di-iklan
  • Ani Mardatila. 2021. Stereotype adalah Ciri-ciri yang Dikenakan pada Sekelompok Orang, Ini Penjelasannya. Retrieved from https://www.merdeka.com/sumut/stereotype-adalah-ciri-ciri-yang-dikenakan-pada-sekelompok-orang-ini-penjelasannya-kln.html

Penulis: Rafif Arsha Pratama