M

A

pa sih jagung bose itu? Apa yang kalian bayangkan ketika pertama kali mendengar nama makanan tradisional ini,mungkin tampak seperti aneh di telinga. Begitupun dengan saya yang berasal langsung dari daerah asal makanan khas ini. merupakan makanan khas masyarakat di pulau Timor namun hampir semua masyarakat NTT sudah terbiasa mengkonsumsi masakan ini meski tidak setiap hari seperti dahulu.

Ya, Jagung Bose, itulah nama salah satu kuliner khas NTT yang berbahan dasar jagung. Kuliner ini bukanlah satu-satunya kuliner khas NTT. Masih banyak kuliner khas yang lain. Namun, pada kesempatan ini, saya menggiring kalian sebagai pembaca untuk mengenal lebih jauh apa itu jagung bose dan seperti apa kelezatannya. Bagi masyarakat NTT makanan khas ini sudah menjadi bahan makanan pokok sehari hari, sehingga sangat tidak asing lagi. karena jagung adalah salah satu komoditi bahan pokok pengganti nasi disana. Menurut tradisi warga Timor, jagung bose hanya dibuat dari jagung putih. Sebetulnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara jagung putih atau kuning. Hanya saja,  jagung putih biasanya terasa lebih manis.

Jika dilihat sejarahnya, rata-rata masyarakat di NTT khususnya di pulau Timor, makanan pokok adalah jagung, yaitu bubur kental dari jagung putih yang direbus dengan santan dan campuran kacang merah (disebut kacang tali atau kacang beras di Timor). Secara tradisi, rakyat Timor hanya makan jagung bose untuk makan siang dan makan malam. Untuk sarapan, mereka makan ubi jalar. Ini merupakan
kearifan lokal yang patut dihidupkan kembali untuk menjamin diversifikasi pangan. Biofisika di daerah Nusa Tenggara memang amat cocok untuk menghasilkan jagung dan umbi-umbian. Jagung adalah antioksidan yang bagus untuk melawan penyakit jantung, kanker, dan mencegah penyakit alzeimer.

Sekarang, cukup sulit mencari rumah makan di Kupang yang menyajikan jagung bose. Rakyat Timor kebanyakan sudah semakin banyak yang beralih ke nasi sebagai karbohidrat utama. Tapi masih ada salah satu tempat pilihan yang akan saya ceritakan yang menyediakan makanan khas tersebut.

Meski khas Kupang, jagung bose sendiri belum banyak dijual di Kota Kupang.  Di antara segelintir penjualnya, salah satu yang terkenal adalah Dapur Nekamese ini yang terletak di Jl. Adisucipto No.89, Penfui, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Butuh waktu sekitar 45 menit menggunakan kendaraan roda empat untuk tiba di sana. Bisa menggunakan sepeda motor, bus maupun angkutan kota. Jika menggunakan angkutan desa atau bus, butuh waktu agak lama. Tapi sabar saja, nanti juga dibayar lunas rasa lelah itu setelah tiba di sana.

Di tempat ini kalian bisa menikmati hidangan jagung bose ditemani daging se’i (daging yang diasapkan), yang kebetulan jagung bose menjadi menu spesial yang menambah kekayaan/koleksi kuliner anda. sambal lu’at yang harum dan memanjakan lidah, berbagai macam variasi menu dapat anda temukan di sana, mulai dari sea food, Ada lawar ikan teri yang harum oleh daun kemangi, sayur bunga pepaya ayam, sapi, di tempat ini juga menyediakan aneka jus dan minuman ringan. Sedangkan untuk skala rumah atau pesta, minuman yang biasa disajikan   adalah minuman tradisional, seperti moke dan laru.

dengan harga jagung bose cukup variatif. Harganya antara Rp15 ribu sampai Rp20 ribu. Dapur Nekamese ini buka setiap hari sejak pukul 10.00 WITA sampai 22.00 WITA. Yang bikin suasana restoran ini pun sangat asik dengan berbagai ornamen dan desain etnik menambah daya tarik untuk makan di tempat ini. Anda juga dapat menikmati live music yang mulai dari pukul 18.00 WITA.

“Saat ini bersama Chef kita, sedang melakukan rancangan perubahan menu makanan dan minuman di Resto Nekamese ini. Kita yakin, dengan adanya perubahan menu ini, semakin banyak yang mengunjungi tempat ini dan tentunya dengan harga yang bersahabat dengan kantong,” ujar Olvita Theedens, sang Kepala Chef di Dapur Nekamese.

 

 

Yang jelas, biasanya panganan ini paling sering dijumpai pada saat ada pesta adat atau pesta rakyat. Selain perhelatan-perhelatan besar di setiap daerah Nusa Tenggara Timur, jagung bose juga masih bisa dijumpai di sejumlah rumah warga. Ia sering diolah menjadi makanan lezat yang tidak saja disukai orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Yang terpenting adalah melestarikan dan memperkenalkan budaya kita kepada bangsa kita sendiri dan bangsa lain agar setiap orang bisa mengenal dan ikut melestarikan. . Apalagi makanan tradisional itu berasal dari bahan pangan yang alami dapat menghasilkan cita-rasa sempurna, aman dikonsumsi, sehat untuk tubuh semakin membuat orang semakin tertarik mencoba.

Bayangkan saja, bagaimana bisa mempertahankan juga melestarikan budaya sendiri tapi kita sendiri tidak tahu budaya kita sendiri. Yang terkhusus pesan kepada generasi muda, sebagai agen penggerak dan penerus pelestari kuliner nusantara. Kalau bukan kita siapa lagi.

UHAMMAD RUFAIL A. MOSA BASA 2101786981